6. Motor

6 1 0
                                    

"Kau kenapa?" Tanya Chynza

"Alex mencampuri urusan kita. Padahal dia tak tau apa-apa. Dia bilang kita sepasang kekasih,"

"Memangnya kenapa jika dia bilang begitu? Bukannya orang lain juga taunya kita sepasang kekasih? Kau kenapa?"

"Dia dari tadi lihatin kamu terus. Playboy tuh dia" Chenle sebal saat Alex memperhatikan Chynza, ia seperti sedang menjadikan Chynza sebagai mangsa barunya.

"Haha ada ada saja kau ini. Mau minum dulu? Kau tiba-tiba gugup, apa menular dariku?"

"Hu'um" jawab Chenle dengan gemas

Chenle lalu menerima minuman dari Chynza. Lantas ia meminumnya untuk menghilangkan kegugupan nya.

"Jika Alex ingin adanya adegan kissing nanti, apa kau mau?" Tanya Chenle

"Memangnya ada? Selama ini kita bekerja tidak ada adegan seperti itu bukan?"

"Mungkin saja ada untuk kali ini. Lihat saja Alex seperti mencari mangsa baru untuk potretannya kali ini,"

"Terserah dia saja."
"Ayo kembali, kau membuat aku pengap, Chenle."

"Hehe maaf."

Mereka kembali ke tempat pemotretan tadi. Chenle menghampiri Alex dengan tatapan tajamnya.

"Pose apa lagi kali ini, Alex?"

"Wow tidak sabar sekali tuan muda.
Kali ini kalian akan melakukan adegan rebahan di ranjang dengan kau memeluk Chynza. Bisa 'kan?"

"Bisa."

Jawaban singkat Chenle membuat Alex tersenyum senang. Lalu Chenle pergi begitu saja, ia ingin memberitahu Chynza untuk pose kali ini.

"Kau.. tidak masalah 'kan kalau kita berpose berpelukan di ranjang?" Tanya Chenle ragu

"Hah?!" Pekik Chynza
"T-tapi, Chenle.."

"Tidak apa, akan aku tuntun. Kau ikuti saja, kalau kau menolak pose ku, kau boleh mencubit aku lalu akan merubah posenya,"

Chynza lagi-lagi pasrah. Ia tak pernah merasa se stres ini saat pemotretan.

"Oke.." final Chynza dengan lesu

•••

Saat setelah makan siang, semuanya diberi waktu istirahat. Pemotretan dilanjutkan pada malam hari karena adanya adegan menaiki motor sport.

"Kau ingin pulang saja?"

"Gak"

"Yaa sudah.."

Kriing kriing

Ponsel Chynza berbunyi menandakan telepon masuk.

Papa😎

Kontak Papa nya muncul dilayar ponselnya.

"Hallo? Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam.. gimana gimana udah dapet calon belom?"

Chynza bingung, maksud Papa nya apa?

"Apa? Calon apa?"

"Calon suami lah, kamu gak mau nikah emangnya?"

"Calon suami? Aku masih kerja, Papa jangan ganggu aku kalo gak penting."

"Halah, Papa tau kamu lagi senggang, Chenle yang bilang. Btw, emangnya kamu gak suka sama rekan kerja kamu sendiri?"

Maksudnya apa? Batin Chynza.

"Apa sih?? Udah ah aku matiin, gak penting banget, Papa."

Tut

Telpon dimatikan secara sepihak oleh Chynza.

Calon apanya sih? Gue aja masih sibuk kerja begini. Tapi tunggu! Kenapa Papa kenal Chenle? Batin Chynza.

"Le?"

"Hm?"

"Kau kenal Papa ku?"

"Heung? Oh, kenal. Kenapa?"

"Gak. Nanya doang"

Padahal Chynza penasaran, kenapa mereka bisa kenal satu sama lain?

"Gabut? Mau jalan-jalan gak?" Tanya Chenle

"Hm?"
"Kemana?"

"Ikut aja, ayo"

Akhirnya mereka jalan-jalan dengan menaiki motor sport milik Chenle.
Motor yang akan menemani mereka saat pemotretan nanti.

"Ini motor siapa?"

"Aku lah, siapa lagi?"

Chynza tercengang. Motor Chenle?

"Ayo!"
"Bisa naiknya?"

Chynza tak menjawab lantas ia menaiki motor sport itu dengan tangannya yang memegang pundak Chenle.

"Udah?"

Chynza mengangguk.

Chenle yang melihat anggukan Chynza langsung menyalakan mesin motornya. Lantas berlaju pelan mengelilingi jalan kota sore itu.




JJS gaes wkwk

Sweet bgt gak sih mereka?

Btw ada yg bisa bawa motor sport kayak Chynza gak? Keren bgt deh kalian kalo bisa.

Btw
👇🏻
👇🏻
👇🏻

Model || ZHONG CHENLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang