Model || ZHONG CHENLE

17. Kerja lagi

Dua hari setelah mereka mengunjungi tempat syuting. Kini keduanya sedang menjalani pemotretan di tempat syuting tersebut.

CUT!

"GILAK! Makin keren aja pose kalian. Kapan nikahnya?"

Bjirr lahh

Chynza terdiam tak tau harus merespon seperti apa, sementara Chenle hanya terkikik kecil.

"Istirahat dulu dehh. Ntar kalo lanjut dipanggil lagi. Langgeng yaa pasutri" ledek Riko.

"Thanks bro" ucap Chenle yang menanggapi ledekan Riko.

"Ehh? Beneran dah nikah? Kapan? Kok gue gak diundang?" Runtutan pertanyaan dari Riko membuat Chenle tertawa lepas.

"AHAHAHA bercanda doang gue. Tapi kalo boleh do'ain kali biar jadi,"

"Ya ya ya semoga besok nikah."

Lagi-lagi Chenle tertawa

Ya, semoga saja. Batin Chenle.

"Gerah? Buka aja mantelnya,"

"Sama aja gerah,"

"Bentar."

Setelahnya Chenle pergi mengambil kipas kecil untuk Chynza. Ia juga merasa kepanasan kali ini. Cuacanya memang sangat terik padahal baru jam sembilan pagi.

"Nih,"

"Gomawoo~"

"Euung,"

"Kita potret kapan lagi? Aku mau shalat dhuha,"

"Tadi katanya lima belas menit lagi. Mau dhuha an dulu?"

"Ntar deh biar make-upnya ke hapus sekalian."

Chenle mengangguk menyetujui. Ia juga ingin shalat Dhuha hari ini.

"Papa nanyain kamu terus," celetuk Chynza

"Iyakah?"

"Hm. Papa nanya, perkembangan kita, padahal biasa aja."

"Hmm. Biasa, ya? Apa karena kamu terbiasa sama aku terus makanya biasa aja?"

"Bukan gitu. Papa 'kan nanyain perkembangan kita makanya aku bilang biasa, Chenle perhatian kayak biasanya, Chenle bawel kayak biasanya, Chenle manja kayak biasanya, Chenle mode serius kalo kerja kayak biasanya. Biasanya juga kamu begitu 'kan?"

Agaknya Chynza tengah menggoda Chenle, karena yang digoda pipinya merah merona ahahaha.

"O-ooh.. kamu.. ceritain semuanya, ya?"

"Gak juga. Tapi Chen, kemarin Papa minta aku pulang kalo schedule minggu ini udah selesai. Aku cuti dulu ya,"

"Hmm gak apa-apa sih, aku gak masalah soal kamu yang cuti buat pulang ke Indonesia. Tapi berapa lama? Takut kangen," ucap Chenle pelan diakhir kalimat

"Hng? Belum ditinggal cuti udah kangen aja,"

"Dih? PD banget! Siapa yang kangen?!"

"Awas aja nanti dapet laporan kalo yang namanya Zhong ngeselin Chenle itu kangen berat."

"Siapa yang lapor? Sini siapa? Mana hah?"

"Cieee kangen duluan. Aku masih disini kok, Le. Tenang aja~"

Ledekan Chynza sepertinya tidak akan berhenti. Chenle hanya mendecih untuk menanggapi yang terakhir ini, lalu ia beranjak ke toilet.

•••

"Coba Chynza tangan kanannya di dada Chenle, tangan kirinya di pundak Chenle! Chenle nya nunduk! Liat Chynza! Terus tangannya di punggung Chynza!" Perintah si photographer.

Keduanya menuruti perintah Riko.

"Nahh! Baguss! Coba pose baru!"

Keduanya menuruti lagi.

Tangan kanan Chynza memang masih di dada Chenle tapi kepalanya ikut menempel di dada bidang itu. Sampai-sampai Chynza bisa mendengar degup jantung Chenle yang membuatnya merona detik itu juga.

Chenle yang sadar saat kepala Chynza berada di dada bidangnya tersenyum simpul, tangannya masih berada di punggung Chynza dengan sesekali mengelusnya.

"OKEE CUT!!"

Akhirnya pemotretan hari ini selesai. Entahlah besok akan ada pemotretan lagi atau tidak.

"Ekhem! Nyaman banget sih disitu"

Chynza diam. Memang nyaman berada disana. Dipelukan Chenle.

Bukannya melepas pelukannya, Chynza semakin mengeratkan pelukannya dengan Chenle yang membalas pelukan itu.

"Capek ya?"

Pertanyaan Chenle membuat Chynza mengangguk. Ia jujur, biasanya jika ia bekerja hanya bisa merasakan lelah itu ketika sampai di apartemennya, tapi kali ini ia merasa sangat lelah sampai-sampai memejamkan matanya dengan tak sadar ia tertidur.

Chenle yang merasakan tak ada gerakan apapun, mengecek Chynza yang berada di dekapannya. Ternyata tertidur ya? Capek banget, hm? Batin Chenle.

•
•
•
•

Ciakhh ahahaha ketiduran dipelukan ayang🫣

Aku juga mau kali, za -Author

Ambil aja kalo bisa😏 -Chynza
Btw😭

Jangan lupa voment😋🫶🏻
👇🏻