Mereka kini benar-benar terlihat seperti sepasang kekasih. Dengan outfit yang sangat menyatu membuat para pengunjung disana memekik melihatnya.
Chenle masih kekeuh menggunakan jaket tanpa tudung yang berwarna hijau botol dipadukan dengan kaus putih lalu celana jeans dan sepatu berwarna putih.
Tak berbeda jauh dengan penampilan Chynza, ia memakai rok berwarna putih senada dengan hijab dan flat shoes nya. Jangan lupakan outer yang berwarna hijau yang senada dengan jaket Chenle.
Kini keduanya tengah berkeliling dengan masing-masing tangan yang memegang minuman yang tadi sempat dibeli.
"Tempat kita syuting nanti dimana?" Tanya Chynza
"Pertama di taman yang jalanannya panjang ini, kedua di sirkuit, ketiga di jalanan umum. Gapapa 'kan?"
"Yaa gak apa-apa, gak masalah. Tapi bentar, di sirkuit? Emangnya beneran balapan gitu ya?"
"Kayaknya iya. Kalo balapan, kau gimana?"
"Gimana apanya? Aku bisa bawa sepeda motor asal kau tau,"
Chenle terkejut saat mendengarnya. Chynza yang sangat terlihat anggunly ternyata bisa membawa sepeda motor?
"Motor yang modelnya motor balap bisa?"
"Bisa"
"Kau.. belajar dari mana?"
Yang sedari tadi hanya Chenle yang menatap Chynza terkejut, kini Chynza balik menatap Chenle sambil tersenyum.
"Dulu aku suka balapan waktu di Indonesia. Jadi motor manapun bisa aku pake. Asal gak rusak aja" jawab Chynza dengan sedikit kekehan diakhir kata.
"O-ooh"
"Ayo ke sana!"
Chenle lagi-lagi terkejut saat Chynza menarik tangannya. Chynza memakai sarung tangan transparannya ya?
Saat berhenti tiba-tiba, Chenle hampir terjatuh dengan keadaan mereka yang sekarang hanya lima sentimeter dengan hidung Chynza.
"Sasaeng nya ngikutin kita terus. Gimana, Le?" Bisik Chynza.
Chenle yang mendengar bisikan itu tersadar dari lamunannya.
Ia berdehem lalu melihat sekitarnya."Jangan takut, ada aku"
Ucapan Chenle semakin membuat Chynza tak tenang. Karena ia melihat salah satu anggota dari sekelompok Sasaeng itu mendekat ke arah mereka.
Cup
Saat sedang tegang-tegangnya, Chenle malah mencium kening Chynza dengan sengaja. Tak lama kemudian ia bisa mendengar suara teriakan dari orang-orang yang melihat kejadian singkat tersebut.
Tenang... Itu hanya pengalihan supaya Sasaeng tidak mendekat dan menyakiti mereka saat mereka berada ditempat umum ini.
Tapi! Chynza masih tak tenang! Ia melihat salah satu lagi menatapnya tajam, lalu ia menunduk takut.
Chenle yang menyadari itu langsung membawa Chynza pergi dari sana. Ia membawanya kembali ke mobilnya.
"Maaf. Harusnya aku gak cium kamu gitu aja. Maaf, Za"
Chynza yang masih kaget ditambah takut itu hanya diam sambil menundukkan kepalanya.
Tak lama, Chynza mengangkat kepalanya menatap Chenle yang kini menatapnya khawatir.
"Aku gak apa-apa, Le. Thanks ya," ucapnya menenangkan Chenle dengan senyumannya.
Gak bisa! Chenle gak bisa kalo disenyumin tiba-tiba begini!
"Le? Pulang aja yuk, udah mau malem. Besok kau ada jadwal lagi 'kan?" Ucap Chynza menyadarkan lamunan Chenle
"Ah! Iya! Sorry..."
"Gak apa-apa, Chenle. Ayo pulang!"
"Kau masak buat makan malam atau mau makan malam di luar aja?"
"Beli aja. Aku udah cape,"
"Oke."
•••
"Thanks ya, Le."
"Eung, kalo butuh apa-apa bilang aja, oke?"
Dengan ragu, Chynza menganggukkan kepalanya.
"Bye~"
"Hati-hati di jalan! Jangan ngebut!"
"Iyaa"
Setelah ucapan perpisahan singkat tadi, Chynza menuju ke unit apartmentnya.
Sebenarnya ia bisa saja masak untuk makan malamnya, tapi ia tiba-tiba merasa malas karena energinya terkuras habis saat melihat Sasaeng tadi.
"Ittadakimasu! Bismillah" Ucapnya lalu memakan makanannya.
•
•
•
•Hehehe😁
Tiba-tiba dicium gaes😁🫣
Seperti biasa jangan lupa tap tap
👇🏻
👇🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Model || ZHONG CHENLE
Roman d'amour"Nikah? Sama siapa?" "Ya sama calon suami kamu. Emangnya kamu belum nemu calon suami yang pas?" "Belum." "Rekan model kamu aja" "Dih? Emang dia mau sama aku?" "Mau kali? Coba aja tanya" "Enak aja. Males! Papa aja yang tanyain sono!" "Dih? Kalo di...