🍫🍫🍫
Setelah susunan acara wisuda selesai para tamu undangan dan wisudawan dan wisudawati pun keluar dari gedung.
Sahira tengah berfoto dengan kedua sahabatnya Rena dan nia. Mereka semua akan berpisah di jenjang pendidikan ini sebab mereka memiliki kampus tujuan nya masing-masing, Rena ingin kuliah di bogor nia ingin kuliah di jogja sini saja.
" guys yuk foto lagi buat kenang - kenangan kan kita gak tau kapan ketemu lagi yakan, maklum habis ini mau jadi anak kuliah, anjaayy" ujar nia dengan sedikit bergaya.
" ayok, minta tolong siapa buat foto in " tanya sahira
" biar gue aja sini foto in " sahut bumi dari arah belakang sambil menodongkan tangan nya meminta hp nya yang akan di buat foto.
" eh kak bumi, ini " ucap Rena sambil memberikan HP nya "
Bumi pun mulai menyiapkan posisi yang bagus untuk memfotokan mereka.
1..2..3..cekrekkk
( Kira-kira foto nya kaya gini ygy)
" eh makasih kak " ucap nia
Bumi hanya mengangguk.Kini sahira dan bumi merasa agak canggung apalagi dengan adanya kejadian saat wisuda tadi.
" selamat sahira " ucap bumi.
" e-emm makasih kak "Keluarga bumi dan sahira terlihat datang bebarengan.
" selamat sahira " ucap umi sambil mengelus lengan sahira.
" makasih umi "
" oh iya untuk merayakan kelulusan sahira sekaligus kedatangan bumi nanti makan malam di rumah saya " ucap umi lagi.
" lho mbak apa ndak merepotkan " tanya bunda
" tidak, tidak sama sekali kok "Setelah sedikit berbincang-bincang mereka semua pulang.
🍫🍫🍫
Ayah dan bunda pulang ke rumah nenek. Mereka beristirahat sambil menunggu waktu malam untuk mendatangi undangan makan malam di rumah bumi.
Saat nya tiba mereka semua bersiap- siap . Sahira yang sudah selesai bersiap - siap ia keluar dari kamar. Ayah dan bunda nya pun juga sudah siap.
" ayo sa " ucap bunda
" lho nenek gak ikut " tanya sahira.
" nenek di rumah aja nak, kaki nenek rada capek habis dari kebun " sahut nenek. Sahira pun hanya mengganguk dan mereka berjalan pergi ke rumah bumi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUMIKU
Teen Fictiondi setiap langkah pasti ada rintangan tetapi rintangan itu hal paling kejam sebab rintangan itu membuat ku rapuh sehingga untuk hidup saja aku bingung. kelak apakah aku bisa bahagia dengan tenang atau aku tidak akan bisa menemukan kebahagiaan ku. k...