di setiap langkah pasti ada rintangan tetapi rintangan itu hal paling kejam sebab rintangan itu membuat ku rapuh sehingga untuk hidup saja aku bingung. kelak apakah aku bisa bahagia dengan tenang atau aku tidak akan bisa menemukan kebahagiaan ku.
k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** 🍫
🍫
🍫
Mentari sudah menampak kan dirinya dan mulai menyinari dunia.
Bumi yang baru bangun dari tidurnya di sofa ruang tamu melihat handphone sahira ada disana, semalam vania memberikan handphone sahira kepada nya.
Bumi tak sengaja menyentuh layar handphone sahira dan menampakan ada pesan belum terbaca dengan nama kontak ayah.
Ayah
Sa ayah kerja diluar kota dulu 2 minggu, kamu baik-baik di rumah.
Bumi pun mematikan kembali layar handphone itu.
Pantas saja semalam ayah sahira tak menanyakan sahira sebab ia tak tahu jika putrinya belom pulang. Seperti kemarin sahira pergi lewat pintu belakang ketika ayahnya sedang di rumah.
Bumi bangkit dari kursi sofa itu dan mencarikan baju nya lagi untuk di pakai sahira sebab, sahira tengah memakai pakaian yang minim.
Bumi mengantar kan ke kamar sahira dan menaruh nya di atas meja nakas dan pergi dari situ.
🍫🍫🍫
Sahira mulai membuka matanya dan merasakan kepala nya sakit dan ia merasa tak asing dengan kamar yang ia tinggali semalam.
Sahira mulai duduk di pinggiran kasur dan melihat baju bumi yang ada di meja nakas. Ia mengetahui tujuan nya untuk menyuruh ia ganti baju.
Sahira pun mulai mengganti bajunya dan menuju turun ke bawah.
" udah bangun sa " ucap bumi dan di angguki sahira.
Kebetulan anak inti masih tertidur pulas sebab mereka sudah pulang dan hanya tersisa bumi.
" kak gue gak ke kampus hari ini " ucap sahira.
" udah aku bilangin kok ke dosen kamu " jawab bumi. Memang sebelum sahira bangun bumi sudah meminta izin kepada dosen untuk sahira tak masuk hari ini dengan alasan sakit.
" thanks kak " ucap sahira dan duduk di kursi tempat anak inti biasa berkumpul dan persis di dekat bumi.
Tak ada satu suara pun yang terdengar di dalam ruangan itu. Dan bumi mulai membuka pembicaraan.
" kamu kenapa? " tanya bumi.
Sahira menggeleng.
Bumi menghadap sahira " ada masalah kan sama Agra "