DELAPAN PULUH

3.8K 645 79
                                    

Sekarang pukul satu dini hari kalau kalian ingin tahu. Aku ada di dapur bersama Mas Garin kalau kalian sangat ingin tahu.

Terbangun dari tidur karena lapar menjadi hal yang sangat susah untuk dipilih. Apakah aku harus melanjutkan tidur dengan perut keroncongan atau aku harus memilih untuk makan dini hari seperti ini dengan penyesalan karena makin menambah kebuncitan perutku. Aku rasa akhir-akhir ini aku terlalu sering makan malam sehingga badanku agak melar, rasanya seperti itu. Tapi saat aku tanya ke Mas Garin jawabannya akan seperti ini.

"Makanya jangan banyak makan" atau "Badan kecil tapi makannya banyak."

Aku memilih untuk memuaskan keinginanku untuk memakan makanan di dini hari seperti ini. Masih bingung harus makan apa karena makan malam kami habis, menyisakan nasi putih yang tinggal satu porsi. Aku memandangi isi kulkas cukup lama untuk menentukan akan memakan atau memasak apa.

"Mas enaknya makan apa?" aku menanyakan preferensi menu late night dinner kami.

"Apa aja, terserah kamu, buruan."

"Kasih masukan, deh, aku bingung" pintaku, jawabannya tidak memberikan solusi atas kebingunganku.

"Pilih sendiri, saya keburu ngantuk, saya tinggal tidur lagi kamu" ancamannya padaku, agar aku segera memilih apa yang akan kumakan pagi ini. Dia sudah menahan kantuknya demi menemaniku makan atau mungkin akan memasak di dapur.

"Bingung, makanannya habis" aduku padanya yang tengah bersandar di counter table, menunggui diriku.

"Terus mau masak?" tanyanya, kini berjalan menghampiri diriku. Ikut-ikutan memperhatikan bahan makanan apa saja yang kami miliki "masak yang instant aja, Na" sarannya.

"Nggak mau mie instant" keluhku "nugget aja gimana?" menanyakan pendapatnya.

"Terserah kamu."

"Iya apa nggak? Kan, kamu juga ikut makan nggak aku aja."

"Kenapa saya ikutan?" ia menunjukkan wajah bingung "ya udah, deh, terserah, biar cepet" ia memutuskan.

Aku mengambil satu bungkus nugget, sekalian dengan kentang goreng juga tak lupa sambal kemasan untuk menambah rasa menu late nigh dinner kami. Aku berjalan ke arah air fryer, berniat untuk memakainya daripada menggoreng karena aku malas untuk berurusan dengan perminyakan di dini hari kali ini. Ingin yang cepat matang, cepat selesai dan cepat dinikmati. Aku menggunting masing-masing bungkus nugget dan kentang goreng. Pertama-tama aku masukkan kentang goreng untuk dimasak terlebih dahulu untuk selanjutnya bergantian dengan nungget ayam dengan crumble ini. Tak lupa menyalakan air fryer agar segera memulai proses memasaknya. Kuambil piring untuk tempatnya, kubawa di dekat Mas Garin yang tengah menunggui kentang goreng itu matang.

"Ngantuk banget kamu?" tanyaku setelah meletakkan piring di meja.

Mas Garin yang sebelumnya menunduk hampir kembali memejamkan mata, kini mengangkat kepalanya menatap diriku yang berdiri di sampingnya "hm" jawaban singkat darinya sudah cukup menjelaskan bagaimana dia sekarang. Aku tadi memaksanya untuk bangun dan menemaniku ke dapur.

"Mas" Aku goyangkan tubuh Mas Garin yang tengah tertidur pulas di sisi ranjang sebelahku."Mas, Mas Garin, bangun" aku bangunkan dia, kupanggil dia pelan-pelan. Ingin membangunkan dirinya, tetapi tidak ingin membuatnya bangun dalam keadaan terkejut.

"Hm..." gumamnya dalam tidur, tak sadar dengan gerakan tangannya yang mulai menggaruk-garuk lehernya karena gangguan dariku.

"Mas, ih, bangun, aku laper" aku menaikkan volumeku satu oktaf agar ia lebih mendengarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 14 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Troublesome HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang