9

36 4 0
                                    

Hari ini sama seperti hari hari sebelumnya, Caca melakukan aktivitasnya seperti biasa. Pagi ini dirinya sedang bersiap siap untuk berangkat kuliah karena kelas pertamanya akan dimulai pada pukul delapan pagi.

Sungguh tak disangka ini merupakan minggu terakhir mereka untuk melakukan belajar mengajar karena minggu depan sudah memasuki minggu ujian akhir semester genap.

Sebentar lagi angkatan Caca akan memiliki adik tingkat dan mereka akan menjadi kakak tingkat, sungguh tak disangka waktu sangat cepat berlalu.

Pada pukul 07.40 WIB Caca sudah sampai di kampusnya, memarkirkan mobil dan segera menuju kelasnya, karena kelasnya akan dimulai pada pukul 08.00 WIB, Caca bukanlah tipe mahasiswa yang suka terlambat, akan tetapi tidak bisa dimasukkan dalam kategori mahasiswa yang datang pertama juga, sederhananya datang tepat waktu dan tidak buru buru.

Berbeda dengan Kafi, jika dirinya kuliah sudah pasti terlambat, jika tidak terlambat sudah pasti tidak kuliah, begitulah dirinya.

Seperti saat ini, setibanya Caca di kelas, batang hidung Kafi belum juga terlihat lagi tentu saja Caca tidak ambil pusing, toh Kafi juga sudah besar untuk mengetahui kewajibannya untuk berkuliah seperti biasa.

Dan siapa sangka bahwa pertemuan terakhir Caca dan Kafi ketika mereka pulang rapat bersama dua minggu lalu, IYA DUA MINGGU LALU, sudah dua minggu ini Kafi belum juga menampakan dirinya di kampus dan sudah dua minggu itu juga gadis ini tidak berkirim pesan dengan Kafi.

Ivy selaku ketua kelas pun tidak mengetahui mengapa Kafi sudah lama tidak masuk kelas. Biasanya pria itu hanya satu kali saja bolos dalam periode satu minggu, tetapi yang terjadi dua minggu ini benar benar diluar prediksi.

"Ca si Kafi nggak masuk lagi?" Itu merupakan pertanyaan yang Ivy beri kepada Caca sejak satu minggu setelah Kafi tidak masuk kuliah

"Vy gue bukan mamanya, bukan juga adiknya apalagi pacarnya, jadi gue nggak tau" Dan itu jawaban Caca sejak satu minggu Kafi tidak masuk kuliah.

"Gue tau lo nggak bakal mau, tapi tolong dong tanyain ke Kafi dia kemana nggak masuk dua minggu biar gue bisa ngasih dosen alesan kalo ditanya gue udah coba dan nggak di bales ama dia, emang bangke tu anak" Setelah mendengar ucapan dari temannya itu, dengan berat hati Caca mengeluarkan ponselnya dan membuka room chat berdebu bersama Kafi itu

"okayy let me try tapi lo nggak bisa berharap lebih ke gue, chat lo aja nggak dibales jadi nggak ada jaminan chat gue bakal dibalas oleh Kafi" Ivy hanya mengangguk saja mendengar jawaban dari temennya itu, masih saja denial.

"okayy let me try tapi lo nggak bisa berharap lebih ke gue, chat lo aja nggak dibales jadi nggak ada jaminan chat gue bakal dibalas oleh Kafi" Ivy hanya mengangguk saja mendengar jawaban dari temennya itu, masih saja denial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengirimi pesan tersebut kepada Kafi, Caca langsung saja memberitahu Ivy bahwa pesan yang dirinya kirim juga belum mendapatkan balasan dari sang empu

Sejujurnya Caca juga sedikit penasaran dengan keberadaan Kafi saat ini, apakah pria itu sakit? Ataukah pria itu sedang melakukan liburan mendadak, entahlah sesungguhnya tidak ada yang tau apa alasan pria itu sudah tidak berkuliah selama dua minggu ini.

TURNING 20!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang