Seperti yang dijanjikan kepada Caca, saat ini Kafi sudah berada di depan rumah gadis itu menjemputnya untuk pergi bersamaan dengan dirinya ke acara 17 Agustusan, akan tetapi sebelum kesana ada banyak hal yang akan mereka berdua lakukan, seperti Kafi yang akan bimbingan KRS, Caca yang akan mengambil snack dan minuman, dimana lokasi kedua tempat itu berjauhan dan lokasi tempat diadakan acaranya juga tidak kalah jauh.
Gadis itu keluar dari rumah dengan mengenakan celana training, sneakers dan kaos dibalut dengan cardigan serta mengenakan hijab bergo yang pendek, outfit yang ia gunakan sangat nyaman jika bergerak bebas dan di bawah sinar matahari.
Sementara outfit yang digunakan Kafi hampir mirip dengan yang digunakan gadis itu mengenakan kaos polos, celana training, sneakers dan dilengkapi dengan jam tangan yang membuat outfitnya sangat menawan.
"Lama nggak nunggu?" Setibanya di dalam mobil pria itu, itu kalimat pertama yang diucapkan Caca, karena tidak enak jika Kafi telah lama menunggu dirinya padahal dirinya ini menumpang kepada lelaki itu.
"Aman baru 10 menit gue nunggu lo" Jawabnya sambil mengembangkan senyuman yang sangat tulus.
"Oke kalo gitu, ini jadinya kita langsung ke kampus kan? Eh lo beneran gpp mau bimbingan pake baju gini?" Bimbingan menggunakan kaos polos, dan training? Yang bener aja, sangat tidak waras.
"Gue nggak jadi bimbingannya, dospem gue lagi ke luar kota katanya taruh aja di mejanya, jadi gue rasa aman aja pake outfit gini? Ya nggak sih?" Setelah mendengar itu Caca hanya mengangguk paham, masuk akal juga yang dikatakan pria itu.
"Nanti gue ikut turun nggak atau nunggu di mobil aja?" Dirinya tidak harus menemani Kafi ke ruang dosen kan? Iya kan.
"Bebas Ren, senyaman lo aja, kalo mager di mobil aja gue cepet kok nanti" Yakan jika gadis itu lebih nyaman berdiam di mobil kenapa harus ikut turun.
"Gue nunggu disini aja ya, boleh kan?" Caca mengucapkan itu sembari tersenyum simpul yang sangat manis.
"Oke, gue keluar bentaran aja kalo ada apa apa kabarin aja" Setelah mengucapkan itu Kafi langsung keluar dan segera menuju ke ruang dosen untuk meletakan KRS dirinya.
+++++
Setibanya di lokasi tempat diadakannya acara 17an itu, Caca langsung memanggil teman teman panitia konsumsi lainnya untuk meminta tolong menurunkan snack dan minuman dengan jumlahnya yang lumayan banyak tentu saja tidak bisa hanya diturunkan oleh dirinya dan Kafi.
"Buset sepasang teman baru sampe nih" Tentu saja Ivy yang mengejek dirinya itu, sejujurnya Caca sudah sangat bosan di ejek beginian.
"Daripada banyak bacot Vy mending bantuin gue bawa snack ini biar lebih bermanfaat lo dateng kesini" Dirinya sudah lelah berkeliling dari ujung ke ujung dan ketika sampai hal pertama yang direspon oleh temanya malah begitu
"Ogah ah itukan jobdesk lo" Jika tidak mau membantu sebaiknya diam, betul tidak memang dasar Ivy hanya ingin mengganggu gadis itu saja.
"Cape banget bu keliatannya?" Memang cuma Fiona yang paling memahami dirinya.
"Iya Fio cape banget udah dari pagi pagi buta gue keluar sama Kafi keliling kota karena tempat pesen snack nya lumayan jauh dari sini, gue kira awalnya acara ini bakal di kampus" Akhirnya Caca mengeluarkan keluh kesahnya setelah berhasil duduk bersama kedua temannya itu, sangat melelahkan.
"Untung bareng Kafi ya, jadinya nggak cape nyetir juga lo" Benar setidaknya selama perjalanan Caca hanya duduk, sebenarnya yang lebih lelah itu Kafi, tapi kan pria itu yang bersedia mengantar dirinya. Sementara Caca hanya mengangguk mengiyakan ucapan Fiona.
KAMU SEDANG MEMBACA
TURNING 20!!!
Teen FictionApa reaksi kalian jika melihat orang yang kalian suka, orang yang kalian sayang ternyata lagi memperjuangkan orang lain? Sakit? tentu, tetapi bayangkan disaat sedang kecewa, marah dan sedih, hadir seseorang untuk menutup lupa itu, akankah kalian ter...