05

83 11 2
                                    

Dengan mata lelah, Minji berbaring dibawah tumpukan seprei pada tubuhnya. Memiringkan badannya kesamping, dan lengannya melingkari tubuhnya lalu membaringkan nya kembali ke tempat tidur.

Wanita berambut hitam itu tiba-tiba membuka matanya dan berlari kepelukan siapapun itu pada di tempat ia berada.

Awalnya dia merasa bingung dan bertanya-tanya siapakah omega wangi yang mengusap kantuk dari matanya dengan cibiran menggemaskan.

Kemudian dia teringat apa yang terjadi pada malam sebelumnya dan merasa kewalahan.

"Aku.. Bukankah aku tidur di lantai?" Minji bertanya, meskipun itu lebih nanya pada dirinya sendiri.

Haerin pindah ketempat tidur untuk duduk dengan punggung menempel dinding dan memberinya senyuman kecil.

"Pagi-pagi sekali aku tidak bisa tidur, aku memintamu untuk ikut tidur bersamaku" ucapnya, dan rona merah dipipi omega membuat wajah Minji terasa panas.

Tanpa berkata apa-apa, si rambut hitam mengusap wajahnya dan meninggalkan ruangan untuk pergi ke dapur menyalakan lampu sebelum membuat sarapan.

Dia belum selesai membuat kopinya dan melihat Haerin mengawasinya dari ambang pintu dengan mata lapar.

Ketika Minji melihatnya, hal pertama yang dia pikirkan adalah menyuruhnya pergi ke neraka dan tidak akan menyiapkan sarapan untuknya. Dia merasa muak merasa gadis itu tinggal dirumahnya dan harus mengenakan pakaiannya, tetapi ketika dia membuka mulutnya kata-kata yang keluar benar-benar berbeda.

"Apa yang ingin kau makan?".

Haerin berusaha menahan senyumnya.

"Apakah kamu keberatan jika aku membuatkan untuk sarapan ku sendiri?"

Minji sedikit terkejut.

Beberapa waktu yang lalu dia menjalin hubungan dengan seorang omega, dan gadis itu sangat tidak berguna dan tidak terlalu mandiri, sehingga membuat Minji gelisah frustasi. Setelah itu dia percaya bahwa semua omega adalah sama, lagipula naluri nya adalah tergantung pada alpha.

"Bolehkah?" katanya "baiklah, jangan merusak apapun!".

Beberapa menit kemudian, ketika Minji sedang minum kopi dan memakan sebungkus roti, dia duduk di meja untuk menikmati sarapannya dengan nikmat.

Dia melihat Haerin memasak sesuatu yang melebihi kemampuan kulinernya, tapi ketika diperhatikan secara seksama bahwa dia melihat ia menggunakan telur dan keju, lalu dia memanaskan susu, mencari-cari sedikit di lemari sebelum bertanya.

"Apa kamu tidak punya coklat?".

Minji tertawa kecil.

"Nak, aku menghabiskan anggaran ku untuk kopi, itu salah satu hal yang membuatku tetap hidup. Aku tidak menghabiskan uang untuk membeli coklat karena itu tidak berguna untukku".

Dia melihat Haerin menatapnya dengan meringis.

"Menurutku kamu sangat pahit, kamu butuh coklat".

Minji hanya memutar matanya.

Beberapa menit kemudian Haerin selesai membuat sarapannya dan duduk dimeja untuk memakannya, namun begitu dia duduk Minji bangun tanpa berkata apa-apa dan kembali ke kamar.

Perilaku pada gadis berambut hitam itu membuat Haerin bertanya-tanya apakah gadis itu merasa terganggu dengan kehadirannya disini?

Dan dia sangat memahami bahwa sangat menjengkelkan jika orang lain berada dirumah mu untuk melakukan segala sesuatu yang digunakan pemiliknya sendiri.

Dia tidak ingin melakukan hal yang sama seperti orang yang melakukan itu, dan dia tidak bisa membandingkan dirinya dengan orang itu, yang membuatnya merasa tidak enak.

IKATAN | CatnipzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang