Awal

2.6K 95 5
                                    


12 Desember 2009

Mavis Gilbert, biasa disapa Mavis. Usia 19 tahun. Ia seorang mahasiswa swasta disebuah kota yang tidak terlalu padat. Seorang perokok berat, ia bisa menghabiskan 2-3 bungkus rokok setiap hari.

Awal.

"Mavis"
Sebuah panggilan melintasi gendang telinga mavis ketika ia berjalan menuju rumah, ia menoleh untuk memastikan siapa yang mencoba memanggilnya.
Ternyata Andi, teman dekat Mavis. Mereka sudah kenal sejak berusia 8 tahun, sudah sebelas tahun mereka bersahabat sehingga mereka sudah mengetahui sifat dan pribadi masing-masing.

Mavis tersenyum, menunggu Andi yang berlari mengahampirinya.

"hai"

"kamu kemana aja? Aku dari tadi nyari kamu"

"sedang mencari pasangan hidup", Mavis bergurau, menunggu penjelasan kenapa andi mencarinya.

"dasar jomblo"

"hehehe"

"begini, Vista mengadakan party malam ini, kita harus pergi!",

Mavis sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan ajakan temannya itu karena Vista adalah pacar Andi dan tidak terlalu dekat dengannya.

"apa hanya kita berdua?"

"enggak, Reyhan ikut" wajah andi seperti memelas ingin temannya berkata iya aku ikut.

"oke, aku ikut"

"gotcha, aku jemput jam 8 malam"

"aku ikut dengan catatan Reyhan ikut" Mavis mempertegas sebuah syarat, ia tak mau menjadi aneh karena tidak ada satu orangpun yang ia kenal disana selain Andi.

"aku jamin si gendut itu pasti ikut. Aku pulang dulu, mau siap-siap. Jangan lupa jam 8", Andi membentuk tangannya seperti sebuah pistol dan mengarahkannya pada Mavis.

Mavis mengangkat ibu jarinya tanda setuju.
Setelah andi berlalu, Mavis juga melangkah pulang.

****

Mavis duduk dihalaman menunggu Andy dan Reyhan. Seperti biasa Mavis tidak pernah berpakaian formal.
Ia menggunakan kaos putih dengan jaket lee diluar, celana jeans biru dengan sedikit robek dibagian lutut kiri, ditemani sepatu kets kesayangannya.
Mavis menyulut rokok, dengan harapan kedua temannya itu segera tiba, karena Mavis paling benci dengan kata menunggu.

"mau kemana? Pacaran ya?"

Suara itu mengejutkan Mavis, Ternyata adiknya Dea.

"apa sih, ngejutin aja. Cuma mau ke pesta ulang tahun teman Andy"

"ikut dong, bosen dirumah terus"
"Anak kecil, ini pesta buat orang dewasa"

"pelit"

"udah sana, temenin mama aja dirumah. Kasian kalau mama sendirian"

Mavis tinggal bertiga dirumahnya, ayahnya sudah pergi bersama wanita lain dan meninggalkan mereka sewaktu mavis berusia 15 tahun.

Suara klakson mobil menandai kedatangan Andi dan Reyhan, Mavis beranjak dari tempatnya.

"aku pergi dulu, mungkin pulang malam tapi mungkin juga akan menginap. Jadi tidak usah menunggu"

"iya hati-hati"

Can You Kill Me ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang