Si Cantik Psikopat

781 45 0
                                    

Selamat menikmati..


Sudah 4 jam permainan berlangsung.
Seorang pria dengan postur tubuh tinggi, rambut panjang, dan berpenampilan casual terlihat berjalan melintasi sebuah lorong.
Matanya berkelana kesetiap sudut tempat ini berusaha mencari jalan keluar.
Dia ingin secepatnya pergi dari tempat ini.

Namun sebuah pisau lempar menancap dipunggung pria ini.
Ia membalikkan tubuhnya untuk mencari asal pisau itu, namun sejauh jarak pandangnya dilorong itu dia tidak dapat melihat siapapun,

"siapa kau? Keluar bajingan", nadanya berteriak dan tangannya memegang punggungnya berusaha menahan sakit.

Tidak ada seorangpun yang menjawabnya.
Namun tiba-tiba pisau lempar datang lagi dari arah depan pria itu, pisau itu sangat cepat dan tidak memberinya celah untuk mengelak, pisau itu menancap tepat dipaha pria itu,

"aw, sial", pria itu benar-benar kesakitan.

Namun kesakitannya hilang, karena seorang wanita yang tidak menggunakan sehelai benangpun pada tubuhnya berlari kearah pria itu, perempuan ini terlihat menyeramkan apalagi dengan beberapa pisau yang ia genggam.

Pria ini dengan cepat membalikkan tubuhnya, mencoba berlari. Namun rasa sakit di kaki, dan getaran hebat pada kakinya membuat pria ini kesulitan berlari.

"ahhhhhh..",
sebuah pisau sekali lagi menancap dan kali ini pada betis pria ini.
Pria ini terjatuh setengah badan karena kakinya seperti mati rasa.
Satu lagi pisau tertancap di bahunya, kali ini tidak dilempar melainlan dirancapkan, karena wanita tak berbusana itu sudah berada dibelakang pria itu.

Pria itu membalikkan tubuhnya dengan 4 buah pisau yang menempel ditubuhnya.

"aku mohon jangan bunuh aku, apa salahku hingga kau lakukan ini"
Pria itu terlihat menangis karena ketakutan.

wanita itu tak menjawab dan hanya tersenyum sinis pada pria itu.
Sekali lagi ia menancapkan pisau di lengan kanan pria itu.

"ahhhh.."

Wanita itu menatap pria itu kebingungan dengan kepala miring kekiri.

"Selamat tinggal", wanita itu mencabut pisau dari bahu pria itu dan menusuk leher pria itu dengan cepat.

"arghhhh", pria itu mengerang seperti menikmati hembusan nafas-nafas terakhir.

Wanita itu tersenyum lalu mencabut kembali pisaunya dan membiarkan mayat pria itu bersimbah darah dilantai.
Ia kembali berjalan menuju ujung lorong yang sangat gelap

"Perhatian-perhatian. Sebuah kabar duka, kita kehilangan seorang pahlawan, Anthoni.
Ia dieksekusi oleh sicantik Diana.
Diana hadiahmu segera dikirim, dan untuk Mavis kami telah mengirim hadiahmu senilai Rp. 20.000.000.
Kau bisa mengambilnya setelah permainan ini.
Itupun kalau kau bisa bertahan.
Terimakasih"


***

"hadiahku adalah kepalamu", Mavis menatap tajam pada pengeras suara yang tertempel di setiap sudut tempat ini.

Ia berjalan sendiri menyusuri setiap ruangan dan belum menemukan siapapum.

"Reyhan, Andi, Kinan dimana kalian?"

Can You Kill Me ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang