Monster III

619 37 0
                                    

Manusia adalah binatang berakal.
Manusia punya sifat hewan didalam dirinya.
Sifat yang keluar ketika akal dan emosinya terganggu.

Dia bukan Binatang !
Dia adalah Manusia !

Kinan Rea.

Tempat ini masih gelap, Mavis dan Kinan masih berjalan menyusuri tempat itu,

"Kinan, aku rasa aku tau dmana kita", Mavis menatap Kinan

"dmana?", Kinan mulai penasaran.

"kurasa kita ada di ruang bawah tanah vila"

"bagaimana kau bisa menyimpulkan Mavis?"

"Pertama, dari ruangan ini gelap dan sedikit panas. Kemudian tidak ada jendela, hanya lubang ventilasi disudut-sudut tempat ini. Satu lagi seharusnya sekarang sudah pagi tapi tempat ini tetap gelap", Mavis menjelaskan dengan raut wajah serius.

"Mavis, kalau ini ruang bawah tanah berarti kita tau jalan keluar tempat ini"

Kinan menunjuk kearah langit-langit dengan jari telunjuknya.
Kepala Mavis mengikuti pergerakan jari Kinan.
kemudian ia melempar senyum puas pada perempuan itu.

Mavis dengan sigap menarik salah satu obor ditembok itu.
Mavis mengarahkan obor pada langit-langit ruangan itu untuk mencari celah pergi dari tempat itu kemudian berjalan lurus.

Namun tidak ada jalan keluar dilangit-langit, hanya beton tanpa celah yang mereka temui.

Hingga mereka tiba di sebuah pintu menuju sebuah ruangan.
Pintu ruangan itu terbuka lebar, mempersilahkan Mavis dan Kinan untuk masuk.

Mavis dan Kinan masuk keruangan itu dengan pelan.
Mavis mengangkat obornya untuk melihat keadaan sekitar.

Seorang Pria duduk dilantai dengan pandangan kosong dan tidak bergerak karena kedatangan Mavis dan Kinan.

Mavis menjatuhkan obornya dan kampaknya.
Berlari mendekati pria itu dan langsung memeluknya.
Pria itu diam tak merespon pelukan Mavis.

"Rey..", Mavis terlihat menangis.

"Jangan... jangan bunuh  aku", Reyhan menolak kuat tubuh Mavis.

Pria itu tidak lain adalah Reyhan teman Mavis.

"Rey, ini aku Mavis" Mavis memegang pundak pria itu  dan menatap matanya.

"Mavis..", Reyhan merespon dan menatap wajah Mavis.

"ya, ini aku Rey", Mavis menunjuk dadanya untuk meyakinkan.

"bukan... kau bukan Mavis. Kau pembunuh!! Pergi dari sini", nada suara Reyhan bergetas ketakutan.

Mungkin penampilan Mavis yang penuh darah dan luka yang membuat Reyhan tidak mengenalinya, atau jiwa Reyhan sedang terganggu perihal yang menimpanya.

Mavis menangis terisak seperti anak kecil yang tidak diberikan permen.
Kinan berjalan mendekatinya, perempuan itu merangkul kepala Mavis dan menyenderkannya pada bahunya.

"Kinan, dia Reyhan. Apa yang terjadi? Kenapa dia tidak mengenaliku?", Mavis merengek dibahu Kinan.

Kinan hanya diam dan tetap mengelus pelan kepala Mavis.
Ia belum pernah melihat Mavis menangis.
Mungkin ia menangis karena benar-benar terpukul perihal apa yang menimpa sahabatnya.

Reyhan melihat tanpa titik fokus. Pandangannya kosong, ia seperti menanti kedatangan seseorang dari balik pintu.
Ia kemudian berdiri dan berjalan menuju pintu.

"Rey, kau mau kemana?", Mavis mempertanyakan pergerakan Reyhan.

Mavis berdiri menyelaraskan pergerakan dengan Reyhan dan diikuti Kinan yang bergerak hampir sama.
Reyhan terlihat keluar pintu dan berbelok kearah kanan pintu.
Mavis mengikuti kearah Reyhan dan diikuti Kinan dari belakang.
Kali ini pemandangan yang tidak diinginkan terpampang didepan Mavis dan Kinan.

Reyhan Wenders sahabat Mavis yang berbadan besar jatuh bersimbah darah didepan Mavis.
Tubuh Mavis bergetar hebat, air matanya seperti sudah kering.
Organ tubuhnya seperti bekerja tidak terlalu baik.
Kakinya tak lagi dapat menopang berat tubuhnya. Mavis bersujud didepan tubuh Reyhan yang sudah tak bernyawa.
Kapak yang ia bawa juga serasa amat berat sehingga tangannya tak sanggup memegang kapak itu.
Semua telah sampai pada puncaknya.

"apa dia temanmu, maaf tapi sigendut itu membuatku kaget", sebuah suara mengagetkan Mavis dan Kinan.

Seorang pria berkulit cokelat berdiri didepan Mavis dan Kinan.
Pria itu menjilati pisau dapur yang berlumuran darah segar dari tubuh Reyhan.
Pria itu begitu bahagia setelah membunuh Reyhan.

Mavis menatap pria itu dengan pandangan yang tidak pernah ditunjukkannya pada siapapun.
Ia mengambil kembali kapaknya, lalu berdiri.

"Kau ingin bermain?", Mavis mulai mengangkat suara.

Kinan hanya diam tak bersuara. Ia bingung harus melakukan apa.

"haha, hai cantik aku akan menghiburmu", pria itu berbicara pada Kinan tanpa memperdulikan Mavis.

Mavis berjalan santai kearah pria itu.
Tak sedikitpun rasa takut dirasakannya.
Yang ia inginkan hanyalah menghabisi pria itu.

Pria itu terlihat bersiap akan kedatangan Mavis.
Mavis bergerak lebih cepat dan mengayunkan kapaknya kearah kepala pria itu.
Seketika pria itu tumbang dan mengeluarkan banyak darah dari kepalanya.
Mavis tidak berhenti ia bergerak seperti binatang.
Bahkan pria itu terlihat sudah tidak bernyawa, tapi Mavis tetap mengayunkan kapaknya hingga tubuhnya penuh darah dari pria itu.

Kinan hanya diam dan tak bergerak, tubuhnya seperti mematung melihat Mavis yang benar-benar berubah menjadi buas.

Mavis berhenti dan terlihat sangat puas, dengan apa yang dilakukannya.
Ia menarik nafas panjang dan mengarahkan pandangannya pada salah satu kamera yang terpasang.

"aku akan membunuhmu", Mavis tersenyum lalu melemparkan kapaknya kearah salah satu kamera.

Kamera itu hancur dan suara dari pengeras suara kembali.

"Mavis keinginanmu telah terwujud aku akan turun dan ikut bermain.
Selamat pada para peserta, kalian telah sampai pada putaran Final.
Aku akan umumkan hadiah,
Mavis hadiahmu sekarang Rp.85.000.000 karena menghabisi Ben dan Black Sia termaksud hadiah Black Sia yang membunuh Reyhan, jatuh ketangan Mavis.
IceMan hadiahmu Rp.19.000.000, korban Laura dan Regi.
Mr.X total hadiahmu Rp.140.000.000 setelah mengahbisi Predator, Joni, Terry, Andre, dan Gray.
Diana hadiahmu Rp.9.000.000 dan korban Anthoni.
Harry hadiahmu Rp.40.000.000 setelah menghabisi B. Reaper.
Via hadiahmu Rp.9.000.000 setelah menghabisi Darrie, dan yang terakhir Alex Tombstone hadiahmu Rp.100.000.000 karena menghabisi XXX.
Inilah urutan dan harga kepala final round,
1. Leader Game - 900.000.000,-
2. Mr.X - 600.000.000,-
3. Via Abby - 450.000.000,-
4. Alex Tombstone - 420.000.000,-
5. Dio IceMan - 410.000.000,-
6. Mavis Gilbert - 360.000.000,-
7. Diana - 250.000.000,-
8. Harry - 170.000.000,-
9. Kinan Rea - 12.000.000,-
10. Zee - 9.000.000,-
Putaran final tidak memakai kelompok. Kalian boleh membunuh siapapun. Permainan ini berakhir ketika kita mencapai 5 terbaik.
Apa kalian siap,
3..2..1.. Mulai",
Leader mematikan pengeras suaranya.

Putaran final telah dimulai. Putaran yang menentukan siapa yang akan pulang dan siapa yang akan menuju neraka.


kita akan segera pulang Kinan", Mavis Gilbert.

"Mavis aku ingin pulang", Kinan Rea.

"Tuhan tolong aku",  Zee.

"Aku harus pergi dari tempat ini", Harry.

"Rrrrrrrr...", Diana

"Aku bukan Dio, namaku IceMan", Dio the IceMan.

"Siapkan batu nisanmu Leader", Alex the Tombstone.

"Apa kau akan membunuh lagi Abby?", "Tentu dan kau harus membantuku Via", Via Abby.

"Jangan sampai terbunuh, Mavis Gilbert", Mr.X (???).

"Mavis, bisakah kau membunuhku?", Leader Game (???).




Can You Kill Me ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang