Vista Party

1.2K 68 2
                                    

Mavis pergi menghampiri kedua temannya itu, langsung naik ke mobil dan disambut candaan dari Reyhan,

"Vis, mau ngamen atau party?"

"Rey, ini pesta ulang tahun bukan pesta pernikahan. Kenapa pakai jas?"

"Disana banyak gadis cantik, aku ingin menghabiskan masa jomblo ku"

"yang ada para wanita disana akan lari ketakutan melihat penampilanmu"

"malah berantam, jadi berangkat enggak ini?", Andi ikut andil dan melerai kedua temannya itu. Karena hanya dia satu-satunya yang bukan jomblo diantara mereka.

"let's go", Reyhan terlihat begitu bersemangat.

Mavis hanya bisa menarik nafas melihat tingkah Reyhan.

Diluar perkiraan pesta ini benar-benar sangat meriah. Villa megah ditengah hutan menjadi tempat diadakannya pesta ini. Tempat ini benar-benar asing, jauh dari pemukiman penduduk. Selain villa megah ini tak ada villa lain disini, hal itu tentu sangat membuat pesta ini sempurna dan tidak akan ada yang protes karena kebisingan yang ditimbulkan.

Mereka bertiga langsung bergabung dengan pesta itu.

"nikamati pestanya, aku mau ketemu Vista", Andi berbisik ditengah kebisingan pesta.

Mavis hanya mengangkat jempolnya seperti biasa.
Sedangkan Reyhan terlihat tersenyum puas dengan suasana pesta kali ini. Banyak wanita cantik dan seksi seperti yang diharapkannya.
Sebenarnya bukan hanya Reyhan tapi Mavis juga sangat puas, tapi ia lebih bisa menyembunyikan kegirangannya.

"Gendut, ayo pesan minuman dulu"

"ayo"

Mavis memesan 1 gelas brandy, sedangkan Reyhan memesan 1 gelas jus jeruk.
Melihat pesanan Reyhan, Mavis meluncurkan hinaan.

"wah, ada anak bayi ikut pesta orang dewasa"

"apa?"

"gak akan ada perempuan disini yang ngelirik kamu kalau minum saja jus jeruk. Haha.."

"ini hanya minuman pemanasan", Reyhan sedikit memanas mendengar gurauan Mavis.

"apa mungkin kau salah tempat, mungkin pesta ulangtahun dengan badut lebih pantas untukmu", Mavis kembali melancarkan serangan non-fisik pada Reyhan.

Tanpa peduli dengan serangan itu, Reyhan memanggil bartender dan langsung memesan minuman yang sama dengan Mavis.

"tidak perlu, kalau enggak kuat gak perlu maksain diri"

"kau mau bertaruh 300.000 untuk yang bisa ngehabisin paling banyak tanpa harus muntah", Reyhan mengajukan tantangan pada Mavis untuk membalas hinaan yang dilontarkan kepadanya.

"kau yakin?"

"apa kau takut?"

Mavis tersenyum sinis dan mengangkat gelas berukuran mini ditangannya.

"cheers, untuk gelas pertama"

Sudah 4 gelas, namun Reyhan tidak menyerah. Mavis terkejut ketika melihat Reyhan bahkan terlihat lebih buas darinya.
Gelas ketujuh, paras Reyhan mulai berubah. Mavis terlihat puas walaupun ia juga sebenarnya sudah sedikit terbang.
Gelas kesembilan Reyhan menyerah dan memuntahkan makan malam dari mulutnya.

"hahahaha", Mavis mengangkat kedua tangan untuk merayakan kemenangannya.

"Kau hebat Rey, kukira kau akan kalah di putaran ke-3. Namun kau berhasil membuatku menghabiskan 9 gelas. Hahaha, ayo berpesta"

Mavis merangkul Rey, mereka berdansa tanpa memperdulikan sekitar.

Hingga jam menunjuk angka 13.30 pesta belum berakhir. Mavis dan Reyhan tidak bisa mengontrol diri mereka lagi sedangkan Andi belum juga menunjukkan diri.

Suasana pesta tidak seramai tadi, sepertinya sudah banyak yang pulang. Hanya tersisa belasan orang di tempat ini.
Musik berhenti,

"wellcome to the game", seorang pria berbicara dengan pengeras suara.

Mavis mencoba melihat siapa yang sedang berbicara, namun pandangannya benar-benar blur. Ia benar benar mabuk malam ini.

"Brukk.."

Tubuh Mavis terjatuh dilantai setelah dipukul dengan sebuah tongkat dibagian kepala.

Can You Kill Me ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang