Gadis Psikopat

864 43 0
                                    

Selamat membaca..
Jangan lupa vote ya..
Terimakasih.

Reyhan Hinder

Reyhan membuka mata disalah satu ruangan yang tidak berpenghuni.
Ia berdiri, dan memegang kuat kepalanya.
Sakit dibagian tengkuknya sangat hebat, karena ia tidak pernah minum sebanyak itu dan pukulan yang dihadiahkan padanya diruang dansa sangat hebat.
Reyhan melempar pandangan kesetiap sudut ruangan, namun hanya ada beberapa obor yang menggantung ditembok ruangan.
Dengan perasaan gelisah ia beberapa kali meneriakkan nama teman-temannya.

"Mavis... Andi..."

Namun tidak ada jawaban.
Sampai suara dari pengeras suara mengagetkannya.
Suara yang sama persis dengan yang didengar Mavis dan Kinan.

Reyhan terlihat terduduk lemas mendengar perkataan pria itu.
Reyhan tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya setelah mencerna perkataan pria itu.

***

Dua jam berlalu dan Reyhan masih duduk ditempat yang sama.
Sekali lagi pengeras suara berbunyi.
Kali ini pria itu menuntut pertunjukan menggairahkan.

Reyhan diam tak bergerak dari posisinya, tubuhnya berukuran extra terasa bergetar hebat karena ketakutan.
Hingga tiba-tiba anak perempuan berusia sekitar 12 tahun muncul dipintu ruangan itu.

"siapa kau?"

anak itu tidak menjawab pertanyaan Reyhan, ia malah melangkah mendekati pria bertubuh gemuk itu. Ia berjalan dengan posisi kepala menghadap bawah dan tangannya ia letakkan di belakan punggung.

Anak itu menatap Reyhan, matanya serasa meminta pertolongan.

Reyhan iba dan tak sanggup membiarkan anak itu sendiri.

"hey.. apa yang lakukan disini adik kecil", Reyhan mencoba bercengkrama dengan anak itu.

Anak itu tak menjawab Reyhan, ia hanya menggelengkan kepalanya dan mulai menangis pelan.

"tidak apa-apa, aku bukan orang jahat", Reyhan mencoba meyakinkan anak itu.

Ia berdiri berjalan mendekati anak itu.

"jangan", anak itu mulai berbicara.

"tidak apa-apa, aku Reyhan, kalau boleh aku tau namamu siapa?"

Reyhan berlutut untuk menyamakan tinggi tubuhnya dengan anak itu.
kemudian memegang bahu anak itu.

"aku Via"

"dan aku Abby",

Dengan nada suara berbeda.
anak itu memperkenalkan dirinya dua kali.

Reyhan terlihat iba terhadap prilaku gadis kecil ini, ia menganggap jiwa gadis ini terguncang karena peristiwa buruk yang dialaminya seperti Reyhan sendiri.

"baik Via, kita harus mencari teman kakak, dan kita pergi dari tempat ini"

"aku Abby"

"Abby jangan mengganggu pembicaraanku"

"Via kau membentakku?"

"tidak"

Gadis kecil itu berargumen dengan dirinya sendiri. Hanya nada suara yang membedakan karakter Via atau Abby.
Via bersuara rendah dan lucu layaknya anak kecil.
Sedangkan Abby bersuara tinggi dan lebih dewasa.

Reyhan benar-benar prihatin dengan anak ini, ia memeluk tubuh kecil, gadis itu.

Tubuh Reyhan mematung dan bergetar hebat ketika melihat bagian belakang anak itu, tangan anak itu memegang sebuah pisau yang sedari tadi ia sembunyikan dibelakang punggungnya.

Reyhan segera melepas pelukannya, dan melempar sebuah pertanyaan,

"Via, kenapa kau membawa pisau?"

"bukan aku kak, Abby yang membawanya"

Namun setelah perkataan itu,gadis itu mengayunkan pisaunya ke arah Reyhan.
Pisau itu menggoreskan luka diwajah Reyhan.
Pipi reyhan mulai mengeluarkan darah dan terasa perih.
Reyhan mengambil langkah mundur dan wajahnya pucat ketakutan.

"Abby, apa yang kau lakukan"

"kau harus membunuhnya Via"

"tapi kak Reyhan orang baik, aku tidak mau menyakitinya"

"apakah kau mau mengingkari janjimu Via"

"tidak Abby"

"maka lakukan"

Gadis itu meneteskan air mata setelah berbincang dengan dirinya sendiri.

Kali ini Reyhan tak menanggapi perilaku gadis kecil ini, ia hanya terdiam ketakutan setelah mendapat luka dipipinya.

"kak Reyhan maafin Via", masih dengan tangisan anak-anaknya.

"kau tidak perlu minta maaf Via, bunuh bajingan ini", raut bibir dan matanya sontak berubah menyeramkan.

"Via kau tidak perlu melakukan ini",
Reyhan menangis ketakutan, memohon agar Via tidak melakukannya.

"aku tidak bisa Abby, dia orang baik",

Gadis itu menjatuhkan pisaunya, lalu berlari meninggalkan Reyhan yang masih ketakutan karena perihal yang baru saja menimpanya.

Can You Kill Me ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang