Psikopat Bertopeng

697 37 0
                                    

Tanpa basa-basi, mari kita mulai.

Selamat menikmati.


"permisi, apa aku mengganggu?",
suara dari arah belakang itu jelas membuat kaget ketiga orang itu.

Mavis mengarahkan kepalanya kearah sosok itu.
Dia adalah Predator.
Dia tidak lagi menggunakan pedang pendeknya, kali ini dia hanya membawa tongkat besi berwarna perak dan ia topang dengan bahunya.

"Mavis Gilbert, akhirnya kita bertemu lagi, Kinan Rea gadis cantik yang akan kunikmati Dan Joni Burne, maaf tapi aku kurang tertarik denganmu", Predator memutar kepalanya untuk menghasilkan bunyi tak karuan dari lehernya.

Mavis tersenyum pada pria yang memiliki luka dimatanya

"sepertinya aku berhasil menghambat pernafasanmu", Mavis berkata seraya berdiri.

"Mavis biarkan aku yang memberi pelajaran keparat ini", Joni tidak terima dengan ungkapan Predator yang meremehkannya.

"kuharap kau tidak terpancing ucapannya. Kita harus tetap berhati-hati padanya. Karena mereka bukan manusia, mereka binatang berparas manusia. Jika gegabah mereka tidak akan segan membunuh kita", Mavis mencoba menjelaskan perihal pria dihadapannya.

"Jon.. apa yang dikatakan Mavis benar, kita harus berhati-hati dengan pria ini", Kinan mencoba membantu meyakinkan Jon.

"ah omong kosong, dia hanya pria jelek dengan sebuah tongkat", Joni mencoba mencela pria itu.

"apakah kau bisa diam homo mohawk. Aku tidak tertarik denganmu, kau hanya wabah dipermainan ini. Mavis, bisakah kita selesaikan urusan kita ?", Predator seolah tetap tak menganggap pria Mohawk itu.

"bisakah kau menghargaiku sedikit keparat ?", Joni berlari cepat kearah Predator dengan tangan kosong.
Ia mengepal tinjunya untuk menjamah wajah Predator.

Predator menyambut serangan Joni dengan menyodokkan tongkatnya memanjang. Ujung tongkat pria itu lebih dulu mencapai perut Jon dibanding tinju lurus yang dilesatkan Joni.

Joni yang mendapat serangan itu langsung berlutut didepan Predator. Ia memegang perutnya menahan sakit. Seketika mulut Joni mengeluarkan darah, dan ia jatuh dilantai.

K.O dironde pertama.

"Aku sudah bilang, aku tidak tertarik dengan bedebah sepertimu Jon. Aku sangat tertarik dengan sosok yang memenggal kepala Ben", Predator melepas sorot mata tajam kearah Mavis.

Namun sesosok manusia yang memakai topeng putih polos tak berbentuk muncul dibelakang Predator.
Ia mendekati predator tanpa predator sendiri menyadarinya.
hanya Mavis dan Kinan yang dapat melihat pria ini karena sorot mata mereka mengarah Predator.
Pria itu terlihat jelas memakai setelan Tuxedo dan memegang sebuah kampak merah.

"apa dia teman orang itu Mavis?", Kinan berbesik pelan seraya memegang lengan Mavis.

"kurasa iya, Kinan boleh aku tau dimana golokku ?", Mavis mempertanyakan keberadaan senjatanya untuk mempertahankan diri.

"aku tidak tau, aku tidak melihat golok ditempat kau pingsan"

"sial, apa kita bisa melawan dua orang gila dengan tangan kosong?", Mavis mempertanyakan kegilaan yang dihadapinya.

"hai, orang sakit apa orang yang dibelakangmu itu adalah temanmu?", Mavis mencoba mempertanyakan siapa pendatang baru itu pada Predator.

"apa kau mau menipuku bocah tengik ?"

Mavis tak habis pikir bagaimana bisa seorang berjalan dibelakangnya tapi ia tidak menyadarinya. Walaupun pria itu melangkahkan kakinya tanpa bunyi, orang ini sangat tenang.

"dia tidak menipumu Predator, aku dibelakangmu",
Seseorang dibalik topeng itu berbicara.

Predator sontak kaget dan ingin melihat siapa yang ada dibelakangnya.
Namun gerak tubuh tubuh Predator kalah cepat dengan ayunan kampak pria ini.
Ayunannya menebas tepat dileher, memisahkan kepala dan tubuh Predator.

"aaaaa..", Kinan menjerit ketakutan melihat kejadian itu.

Cipratan darah Predator membasahi topeng dan setelan yang ia kenakan.

"kenapa ?", Mavis terlihat bingung dengan perbuatan orang itu.
Pria bertopeng ini pasti teman predator karena dipergelangannya tidak terlihat jam seperti yang Mavis, Kinan, dan Jon Kenakan.
Tapi kenapa ia membunuh rekannya?

Pria itu menunduk disekitar tubuh Predator yang sudah tidak berkepala.
Ia memungut tongkat perak yang tadi digunakan Predator.
Kemudian ia berdiri tegak menghadap Mavis dan Kinan.

Sesungguhnya, Mavis ingin melihat ekspresi wajah pria ini agar dapat menyimpulkan pria ini jahat atau sebaliknya.
Tapi topeng yang ia gunakan seperti tembok penghalang yang sangat kokoh.

Mavis hanya mampu melihat bola mata biru pria ini dan bibir merah yang saat ini sedang tersenyum dari celah lubang ditopeng tersebut.




Can You Kill Me ? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang