Bab ini full interaksi Diandra dan Utari yang penuh ketegangan.
Selamat membaca ❤️❤️
***
🥀🥀🥀
Diandra sudah bersiap untuk menghadiri acara tahunan kantor ayahnya malam ini. Diandra diajak oleh Mahardika dan pria itu akan menjemputnya malam ini.
Diandra kembali memerhatikan penampilannya di cermin. Ia memakai gaun hitam dengan desain klasik dan elegan. Memastikan jika penampilannya sudah cukup baik untuk menghadiri acara itu. Namun, tentunya Diandra harus bersiap bertemu dengan Utari. Karena semua keluarga sudah pasti berkumpul.
Mahardika sudah meyakinkan jika ia akan selalu bersamanya. Selain itu, ayahnya juga meminta Diandra datang. Irwan sudah menelepon Diandra beberapa kali, tetapi diabaikan. Setelah pertemuan mereka beberapa hari yang lalu, Diandra tidak pernah merespons apa pun dari Irwan karena merasa kecewa. Jika bukan Mahardika yang mengajaknya, Diandra tidak akan mau menghadiri acara itu.
Tak lama kemudian, bel berbunyi. Senyum wanita itu mengembang dan segera keluar dari kamar untuk turun. Langkahnya terburu-buru karena merasa antusias bertemu dengan Mahardika.
Diandra membuka pintu, tetapi senyum di bibirnya seketika hilang ketika melihat siapa yang datang.
“Kamu berharap Mahardika yang datang?” tanya Utari dengan raut wajah sinisnya.
Diandra tidak menjawab.
“Saya mau bicara sama kamu,” ujarnya melanjutkan.
Wanita itu menerobos masuk sambil menelusuri interior rumah itu dengan pandangan menilai. Setiap sudut ruangan tidak lepas dari sorot mata wanita itu.
“Harusnya suami saya tidak perlu memberikan rumah sebesar ini untuk kamu!” Utari berbalik menatap Diandra yang berada di belakangnya. “Suami kamu juga gak tahu diri karena mengandalkan segalanya dari keluarga kami.”
Ucapan tajam wanita itu cukup menusuk hati Diandra. Itu sudah menunjukkan jika Diandra memang tidak pernah diakui di keluarga Kusuma. Ia hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat.
Diandra menarik napas dalam. “Ada urusan apa Tante datang ke sini?”
“Saya mau mengingatkan sekali lagi. Kamu jangan pernah berharap menjadi bagian dari keluarga Kusuma!” Utari memperingatkan dengan tajam. “Saya tidak mengizinkan kamu datang ke acara tahunan kantor malam ini. Itu akan menimbulkan masalah karena cukup banyak orang-orang dari media yang menghadiri acara itu. Akan banyak yang bertanya-tanya tentang kamu!”
Melihat keteguhan di mata Utari, Diandra yakin jika kedatangan wanita itu bukan hanya sekadar untuk memperingatkan, tetapi benar-benar melarangnya dirinya tampil di muka umum. Begitu ketakutannya wanita itu jika identitas Diandra terbongkar.
“Saya sudah mendengar ucapan itu berkali-kali dari Tante dan saya sudah mengerti,” timpal Diandra. “Apa alasan di balik ketakutan Tante, kalau orang-orang mengetahui identitas saya? Masalah anak tidak sah di keluarga seperti ini, seharusnya tidak menjadi masalah besar! Apa mungkin, ada kejahatan Tante yang takut terbongkar kalau saya angkat bicara?”
Matanya nyalang menatap Diandra. Langkahnya maju beberapa langkah, tetapi Diandra menunjukkan ketegarannya dengan tidak mundur sama sekali.
“Jaga mulut kamu, Diandra!” Utari menatap Diandra penuh amarah. Dadanya naik turun karena emosi yang mulai memuncak.
Diandra mendengkus dengan menunjukkan wajah tak kalah sinis. “Tante benar-benar takut nama Tante tercoreng karena itu?” Diandra menatap Utari dengan berani. “Kalau itu yang Tante takutkan, kenapa Tante tega melakukan itu ke Mama? Mama tidak gila, sebelum akhirnya Tante datang dan menyeret Mama dengan paksa ke rumah sakit jiwa dan akhirnya membuat hidupnya jadi lebih menderita!”
![](https://img.wattpad.com/cover/379633110-288-k955132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggung Sandiwara
RomanceDiandra Ardani Kusuma adalah seorang putri yang terbuang dari keluarga Kusuma. Sejak kecil, ia sudah diasingkan ke luar negeri. Namun, Diandra terpaksa kembali ke Indonesia karena Irwan Kusuma, ayahnya, menjodohkan Diandra dengan Arjuna Gunawan Sant...