🥀🥀🥀
Diandra menatap Arjuna dengan kening berkerut. Ia masih mencoba mencerna ucapan pria itu.
“Apa kamu juga akan melakukan hal yang sama? Memanfaatkan pernikahan ini untuk mengembalikan karier kamu?” tanya Diandra. Ia masih berusaha untuk tetap tenang.“Dengar, Diandra. Harusnya kamu cukup cerdas untuk membaca situasi ini. Kehadiran kamu di depan publik justru kesempatan buat kamu untuk memutar keadaan. Mungkin sudah saat mereka tahu, siapa kamu sebenarnya,” ujar Arjuna tanpa menjawab pertanyaan Diandra sebelumnya.
Diandra terdiam.“Terlepas dari pernikahan kita yang tidak normal ini. Harusnya kita bisa memanfaatkan apa saja yang bisa kita dapatkan dari pernikahan ini? Karena sebelumnya tidak ada kesepakatan apa pun dalam pernikahan kita, maka ini adalah kesepakatan yang saya ajukan buat kamu kali ini,” lanjut Arjuna.
Pikiran Diandra berputar cepat. Ia tahu ada kebenaran dalam kalimat yang diucapkan oleh Arjuna. Namun, ia belum yakin.
Diandra membuang napas pelan. Ia memalingkan wajah agar lepas dari cengkeraman tatapan pria itu. “Saya belum yakin bisa memanfaatkan situasi ini.”
Arjuna beralih duduk di samping Diandra sampai wanita itu terkejut. Dia kembali menatap dengan jarak dekat, tetapi tatapannya lebih serius meskipun senyum itu masih menghiasi wajahnya.“Harusnya di saat mereka pikir kamu gak bisa melawan, kamu bisa tunjukkan kalau mereka salah mengira. Kamu punya power lebih besar untuk membongkar semua perbuatan mereka.” Arjuna berusaha untuk meyakinkan Diandra. “Dalam kasus seperti ini, media bisa sangat diandalkan. Apalagi netizen, kamu bisa gunakan rasa penasaran mereka untuk mencari tahu sampai ke akar-akarnya.”
“Lalu … bagaimana dengan pembersihan reputasi kamu?” Diandra balik bertanya tanpa menjawab semua ucapan Arjuna.
“Sesuai apa yang kamu bilang waktu foto kita tersebar. Saya juga akan memanfaatkannya. Karena hanya kabar pernikahan saja, itu tidak cukup untuk membersihkan nama saya di depan publik. Dan saya butuh kamu untuk mengembalikan semuanya. Saya butuh melibatkan kamu dalam segala halnya. Maka dari itu, saya akan melanggar perjanjian saya dengan Utari yang tidak memperbolehkan saya memperlihatkan kamu ke muka umum.”
Diandra mendengkus. Harusnya Diandra tidak pernah menaruh harapan apa pun pada pria di sampingnya ini. Dia penuh tipu daya dan pandai merayu dengan kata-kata. Ucapan dirinya yang memedulikan Diandra itu tentu tidak sepenuhnya benar.
“Harusnya dari awal saya memang gak percaya sama kamu. Kamu cuma mau memanfaatkan situasi di saat yang tepat dengan berusaha meluluhkan hati saya,” sahut Diandra dengan nada skeptis.
Arjuna tertawa kecil. “Ayolah, Diandra. Hidup kita itu penuh dengan sandiwara. Kalau kamu tidak memainkan peran dengan baik, kamu tidak akan bisa mengendalikan permainan ini dengan baik. Dan pernahkah saya meminta kamu untuk memercayai saya?”
Diandra menatap Arjuna dengan mata menyipit.
“Saya itu bukan orang baik. Kalau kamu mencari orang yang jujur dan tidak punya kesalahan apa pun, kamu sudah salah mengira sejak awal,” ujar Arjuna dengan suara rendah, tetapi tajam.Ucapan itu cukup menyulut rasa kesal Diandra. Terkadang, ia juga tidak mengerti dengan dirinya karena sekilas bisa langsung percaya dengan ucapan pria licik itu.
“Kalau begitu, kenapa kamu berusaha meyakinkan saya sekarang? Seolah saya harus percaya dengan semua ucapan kamu?” tanya Diandra tajam.
“Percayalah pada keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari situasi ini. Kita berdua tahu pernikahan ini hanya kesepakatan kosong tanpa fondasi apa pun. Jadi, tidak masalah kan kalau kita isi kesepakatan itu dengan sesuatu yang saling menguntungkan?”

KAMU SEDANG MEMBACA
Panggung Sandiwara
RomanceDiandra Ardani Kusuma adalah seorang putri yang terbuang dari keluarga Kusuma. Sejak kecil, ia sudah diasingkan ke luar negeri. Namun, Diandra terpaksa kembali ke Indonesia karena Irwan Kusuma, ayahnya, menjodohkan Diandra dengan Arjuna Gunawan Sant...