Bab 55

3.4K 202 8
                                    

CONTENT WARNING!
Bab ini mengandung adegan dewasa. Pembaca harap bijak. Hanya diperuntukkan pembaca usia 18 tahun ke atas.

***

Guys, bab ini gak sempat aku edit. Maaf kalau ada typo atau yang lainnya.

Selamat membaca~~~

Bab ini sedikit hot-hot pop 🔥🔥🔥

🌺🌺🌺

Diandra rasa, ada hal yang lebih memabukkan daripada alkohol. Ini sesuatu yang bisa membuatnya lupa diri sampai merasakan seperti melayang. Mungkin ungkapan itu terlalu berlebihan, tetapi bagi Diandra yang baru merasakan hal itu, memang seperti itu rasanya.

Setiap sentuhan yang diberikan oleh pria itu membuatnya candu sampai menginginkannya lagi dan lagi. Tangan pria itu menjelajahi setiap inchi tubuhnya, membuat bubu-bulu halusnya meremang. 

Jantungnya berdebar begitu kencang, merasakan adrenalin yang meningkat dan peluh yang mulai bercucuran. Walau ruangan ini ber-AC, suhu dingin di sekitarnya seakan tidak ada gunanya. Ia tetap merasakan kepanasan. 

Arjuna menyingkap rok sampai paha mulus wanita itu terekspos. Tangan nakalnya mulai mengelus hingga ke dalam membuat Diandra tersentak dan menghentikan gerakan tangan yang hampir menyentuh area sensitifnya.

Ia menatap Arjuna ragu, karena mereka melakukannya sampai sejauh ini. Diandra masih takut. 

“Kenapa, Sayang?” bisik Arjuna dengan suara serak. 

Diandra tidak bisa menjawab. Ia hanya menggeleng pelan. 

Seringai muncul di bibir pria itu. “Kamu takut?” 

Tidak ada jawaban apa pun yang meluncur dari mulut wanita itu. Namun, hanya dengan tatapannya saja, Arjuna bisa tahu apa yang dirasakan oleh Diandra. 

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya, mengecup lembut bibirnya, lalu membisikkan sesuatu ke telinganya, “Kamu harus percaya. Aku gak akan menyakiti kamu.” 

Mata Diandra terpejam, mencoba percaya. Kemudian, perlahan melepaskan tangannya dan dia kembali bergerak lebih nakal. Membuat Diandra melepaskan erangan yang sedikit tertahan. 

Seulas senyum kembali terbit di bibir pria itu, merasa senang ketika mendengar suara istrinya yang semakin membangkitkan gairah. 

Satu per satu pakaian yang melekat di tubuh Diandra berhasil dilucuti. Menyisakan pakaian dalam yang begitu kontras dengan kulit kuning langsatnya. 

Arjuna sejenak mengaguminya, lekuk tubuh yang selama ini selalu terbalut pakaian tertutup dan sopan, sekarang terpampang nyaris tanpa busana. 

Hal itu membuat wajah Diandra semakin memerah dan mengalihkan pandangan karena malu. Walaupun mereka pasangan suami-istri, sesuatu seperti ini tentu baru terjadi di antara mereka sekarang. Itu membuat pipinya memanas, terutama melihat suaminya yang memandangi tanpa berkedip. 

Diandra memberanikan diri memandangi Arjuna yang berlutut di atasnya. Pria itu melepas kaosnya, menampakkan tubuhnya yang begitu kekar. Hasil dari olah tubuh di gym yang rajin dilakukan oleh Arjuna akhir-akhir ini. Ia tidak menyangka otot-ototnya semakin terbentuk, terutama di sekitar perut. Diandra menelan ludah.

Akan tetapi, Diandra segera menutup mata rapat-rapat ketika Arjuna mulai melepas gesper celananya. Ia tidak berani melihat apa pun sekarang. Sampai akhirnya, Arjuna kembali menghujaninya dengan ciuman. 

Panggung SandiwaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang