Beberapa tahun kemudian.
Haewon mengambil tiket pesawat dari mejanya. Sudah lama,ia tidak bertemu namja itu,namanya pun ia lupa. Foto 2 anak kecil yang berangkulan dengan senyum yang mengembang masih tertata rapi dengan bingkai yang menghiasinya.
Namja itu yang membuatnya merasakan jatuh cinta pertama kali. Sudah 9 tahun berpisah karena Haewon harus melanjutkan sekolahnya di Indonesia.
"Haewon-ah,kau sudah siap?" Tanya appa nya.
"Ne,appa." Haewon langsung menarik 2 kopernya keluar dari kamarnya.
HAEWON POV
Aku sudah berada di bandara. Hatiku tidak tenang karena harus melakukan home stay. Itu hadiah dari tempat lesku karena aku berhasil memenangkan beberapa lomba pidato dalam bahasa Korea. Jelas aku memenangkannya,bukan?
"Tenanglah,noona." Adikku mengusap pungguku perlahan.
"Dongjun-ah,kau jangan menyusahkan eomma di rumah ya," ucapku sembari mengusap kepala adikku.
"Haura Kim,ini daftar keluarga yang akan kau tumpangi disana," ucap salah satu guruku.
"Oh,iya terima kasih." Aku meraih kertas itu dengan sopan.
Perlahan aku membuka kertas tersebut. "Keluarga Jeon. Andwae,anaknya hanya satu dan laki laki. Ahh mati aku," seruku sembari menyandarkan kepalaku di pundak Dongjun.
***
Udara dingin Seoul sedikit asing untukku,aku merapatkan jaketku dan pergi keluar setelah mendapatkan koper dari bagasi. Keluarga Jeon sudah menungguku di bandara,aku langsung menghampirinya dan menunduk sopan.
"Annyeonghaseyo," sapaku dengan sopan.
"Kau Kim Haewon? Wahh kau lebih cantik dibandingkan dengan fotomu," puji nyonya Jeon.
"Jungkook akan senang kedatangan tamu cantik sepertimu," ucap tuan Jeon.
"Aishh,kau kan tau anakmu sedikit dingin dengan orang baru. Ayo,Haewon-ssi." Nyonya Jeon terlihat ramah. Baru pertama kali bertemu saja,ia sudah membuka pembicaraan yang membuatku nyaman.
"Nama Indonesiamu,'Haura'?" Tanya nyonya Jeon yang sedikit susah menyebut 'Haura'.
"Ahh Ne,tapi nama asliku Kim Haewon karena aku lahir di Seoul," balasku dan tersenyum.
"Nama yang bagus," puji tuan Jeon dan membalas senyumanku.
Sesampai di rumah keluarga Jeon yang minimalis,aku mengambil koperku dari bagasi mobil dan berjalan ke dalam bersama nyonya Jeon.
Rumahnya terlihat unik dan interiornya menarik,seperti banyak hiasan dari kayu. Ada taman yang luas di halaman belakang. Disana juga terlihat pohon besar yang dihiasi lampu di sekelilingnya.
Aku berjalan membawa koperku menuju kamar yang dimaksud nyonya Jeon. Tapi saat melewati satu kamar sebelum kamarku,pintu kamar itu terbuka. Terlihat seorang namja yang hanya memakai boxer dan kaus oblong putih dengan rambut sedikit berantakan.
Aku terkejut dan menatapnya sedikit lama. Tanpaku sadari namja itu menyadari keberadaanku dan menatapku balik.
"Apa kau tamu yang akan menginap dirumahku selama 3 bulan?" Tanyanya.
Aku mengangguk pelan. "Ne,kau pasti Jungkook yang tuan Jeon maksud,"
"Bagaimana kau--." Namja itu mengibas sebelah tangannya. "Itu tidak penting,selamat datang dirumahku."
JUNGKOOK POV
Aku menatap foto masa kecilku dengan yeoja itu. Yeoja yang membuat hatiku berdebar tak menentu pertama kalinya.
"Siapa nama anak itu? Aishh,kenapa aku bisa melupakannya? Hae..Hae.. Aah sudah lupakan." Aku berjalan keluar kamar dan mendapati seorang yeoja yang terkejut saat aku membuka pintu dengan kasar.
"Ya,kenapa kau lagi?" Tanyaku sembari mengacak rambutku pelan.
"Hmm.. itu.. Eomma mu mengajak makan malam,dia berkata kalau dia memasak makanan kesukaanmu," jelasnya.
Aku menatapnya. "Yasudah,kau pergi saja duluan. Sebentar lagi aku akan kebawah,"
Aku menutup pintu kamarku dan meraih handphone yang berada di atas kasur. 7 panggilan dan 5 sms yang sudah ku abaikan dari Jung Soonbok. Karena aku merasa bersalah karena sudah mengabaikannya,aku segera menekan satu persatu nomor dan menekan opsi berwarna hijau.
"Soonbok-ah,ada apa?" Tanyaku ketika ia sudah mengangkat telfonku.
"Ya pabo! Kenapa kau mengabaikan panggilanku? Bukannya kau sudah janji akan mengajakku makan malam bersama?" Omelnya.
Aku pun menghelakan nafasku. "Mianhae,besok saja ya. Aku akan menjemputmu,oke?"
Aku memutuskan sambungan telfon begitu saja,aku tidak ingin mendengar permintaanya yang kadang menyusahkan. Aku membuka kenop pintu dan berjalan kebawah. Disana sudah ada orang tuaku dan yeoja asing itu.
"Jungkook-ie,kemarilah kau belum berkenalan dengannya," panggil appa ku.
"Aku sudah bertemunya tadi," balasku dan berjalan ke arahnya.
"Tapi kan kau belum mengenal namanya," ucap eomma lembut.
Yeoja itu menggeleng. "Nanti saja perkenalannya kita makan saja dulu," ucapnya untuk mengalihkan pembicaraan.
***
Aku menuruni tangga dan berjalan ke taman belakang. Disana ada dia lagi. Kau pasti bisa menebaknya. Dia sedang duduk di rumput taman yang bersih sembari bermain gitar.
Only you niga anim nal gochil su eobseo
Nandashi useul su ga eobseo
It's only you my baby,it's only you."Suaramu bagus juga," pujiku sembari berjalan ke arahnya.
Dia menoleh dan menunduk malu. "Eishh ku kira kau sudah tidur,"
Aku duduk di sampingnya dan melihat ke langit. "Karena kau ada dirumahku. Kau harus mengikuti semua perintahku,"
"Kau mengaturku?" Tanyanya.
"Ya,ini rumahku. Hm.. Kau harus mengetahui jadwalku setiap hari. Kalau kau lupa aku akan lupa karena semua yang akan mengingatkan adalah kau,"
"Dan kalau Soonbok datang kerumah. Kau jangan bilang kalau kau orang asing karena dia pasti akan marah," jelasku panjang lebar.
Dia mengerutkan dahinya. "Soonbok? Nugayo?"
Aku menatapnya. "Pacarku,"
Dia pun mengangguk mantap dan mengulurkan tangannya. "Deal,"
Aku menjabat tangannya. "Yasudah,aku tidak akan mengganggumu dan sebaliknya. Jangan lupa dengan tugasmu,anak baru,"
*
*
*
A/N: haloooo ini part ke2 yaaa semoga lancar.. jangan lupa baca 'Nothing's Over' jugaa..
Vommentnya di tunggu!!
Yang di nyanyiin Haewon itu lagunya 2pm-Only You.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start Again
FanfictionJungkook masih berumur 12 tahun. Mereka sudah di pertemukan di umur semuda ini. Saat itu juga Jungkook merasakan yang namanya jatuh cinta. Yeoja itu sangat manis dengan sepasang mata yang besar dan senyumnya yang mempesona. Tapi apakah Jungkook akan...