Part 22

8.5K 713 7
                                    

Dua bulan yang lalu

AUTHOR POV

Taehyung menaruh beberapa rontokan daun yang sudah berwarna coklat kepada yeoja disampingnya. Rambut yeoja itu di penuhi rontokan daun akibat ulahnya.

Yeoja berambut gelombang itu menekuk wajahnya dan memajukan bibirnya ketika melihat Taehyung tertawa puas di hadapannya.

Menyebalkan,batin yeoja itu.

"Aku pulang duluan saja kalau kau masih terus tertawa." Yeoja itu bangkit dari duduknya dan hendak meninggalkan Taehyung yang masih tertawa.

Taehyung segera menarik yeoja itu dan membuat jarak mereka menjadi sangat dekat. "Mianhae," ucap Taehyung dengan nada rendahnya.

Beberapa detik kemudian,Taehyung dan Hani baru menyadari kalau jarak mereka sangat dekat. Hani berusaha melepaskan cengkraman tangan Taehyung di lengannya tapi gagal. Namja itu menahannya.

"Hani-ya," panggil Taehyung dan membuat yeoja itu menatapnya.

"Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu,"

Taehyung tersenyum sembari membersihkan rambut Hani. "Kau mau kencan denganku?"

TAEHYUNG POV

Musim gugur sudah berganti dengan musim dingin. Aku merapatkan jaket yang sedangku pakai. Salju belum turun tapi suhu di rumah sudah sangat dingin.

"Eomma," panggilku. Tidak ada jawaban.

"Appa," panggilku lagi dan tetap tidak ada jawaban.

Aku berjalan kearah dapur dan menemukan sepucuk surat kecil di pintu kulkas. Ternyata itu surat dari eomma. Ia pergi berbelanja dengan appa. Sedangkan aku di tinggal sendiri? Menyedihkan.

Karena bosan,aku melompat ke tempat tidurku dan menyalakan tv di depanku. Terlihat beberapa member girlband sedang menari riang di tv. Itu girlband kesukaanku,Girls Generation. Tidak banyak orang yang tau kalau aku sebenarnya fanboy,kecuali Hani.

Sebulan yang lalu,ia bermain kerumahku dan menemukan setumpuk album Girls Generation atau yang sering dikenal,Snsd. Dia sempat terkejut dan terdiam sesaat. Kukira dia akan ilfeel atau memakiku tapi firasatku salah. Dia tertawa terbahak bahak di depanku. Mungkin ini karma karena aku telah menaburi rontokan daun di kepalanya.

Tiba tiba muncul suatu ide di pikiranku. Aku segera meraih ponselku dan menelfon seseorang.

"Yeoboseyo." Suara yeoja itu terdengar lebih lembut dari sebelumnya.

"Noona," panggilku.

"Bisa bertemu denganku besok?"

***

Yeoja itu datang menghampiriku. Style nya yang sudah berubah 180 derajat dari satu tahun yang lalu membuatku merinding melihatnya. Dia terlihat sudah lebih sukses dariku.

Aku? Aku bekerja di restoran milikku,baru buka 5 bulan yang lalu. Percayalah,itu hasil usahaku. Dan pacarku,dia menjadi sekertarisku. Aku berusaha supaya ia selalu terlihat di depan mataku. Kau tau apa akibat kalau aku melepasnya? Banyak namja yang menyukainya sampai ahjusshi yang suka datang ke restoranku hanya untuk bertemu dengannya,itu yang membuatku khawatir.

"Annyeong chingu," sapa Haewon.

"Sudahku bilang beberapa kali,jangan memanggilku 'noona' kita hanya beda 7 bulan," protesnya sembari memajukan bibirnya.

Aku terkekeh. "Mian,ah Haewon-ah. Aku--,"

Apakah aku harus mengatakannya sekarang? Ahh aku sangat malu untuk berbicara jujur dengan teman karibku satu ini. Tetapi hanya dia,teman terdekatku. Kalau aku tidak bertindak cepat,rencana ini akan tertunda terus menerus.

Haewon menatapku bingung sembari menyesapi kopi panas yang ia pesan. Santai Taehyung,batinku.

"Haewon-ah,apa yang yeoja sukai?" Tanyaku.

Aish bodohnya aku.

"Ani,maksudku-- aku ingin melamar Hani secepat mungkin,"

Kenapa langsung to the point? Taehyung bodoh.

Haewon terlihat menimbang nimbang dan akhirnya tersenyum. "Ikut aku,"

***

Aku membawa 3 kantung untuk Hani yang dipilihkan Haewon beberapa jam yang lalu. Kantung pertama,dress merah dan sepatu wedges hitam. Kantung kedua,parfum dan semacamnya. Sebenarnya aku tidak berniat membelikan ini tapi Haewon memaksaku dan membayarkan separuhnya. Kantung ketiga,cincin. Cincin ini yang paling utama dari semua yang kubeli.

Ting Tong!

Ya tuhan,semoga aku tidak gugup.

"Kim Taehyung?" Suara yeoja itu membuatku terkejut. Kenapa dia membukakannya begitu cepat?

"Jang Hani,kau mengagetkanku." Aku mengacak rambut Hani dan membuatnya cemberut. Ah dia terlihat sangat lucu.

Hani menatap kantung yang kubawa. Pasti ia bingung untuk apa kantung kantung ini. Aku tersenyum dan memberikan kepadanya,kecuali cincin.

"Pakai semua yang ada di kantung itu untuk besok. Ku tunggu di restoranku jam 7 malam," perintahku.

Hani tersenyum dan mengangguk. "Arasseo,"

***

Yeoja itu sudah duduk dihadapanku dengan dress yang kuberikan kemarin. Rambut coklatnya yang digerai begitu saja menutup leher panjangnya. Hani.. sangat cantik hari ini. Maksudku,di hari sebelumnya pun sama tapi kali ini berbeda. Dia terlihat cantik dan imut dalam satu waktu.

"Jadi,apa yang ingin kau bicarakan malam ini?" Tanya Hani.

"Menurutmu?" Aku mengeluarkan sebuah kotak cincin dan memberikan padanya. "Jangan tanya setelah kau buka."

Hani mengikuti instruksiku dan seketika senyumnya mengembang. Aku mengambil cincin itu dan memasangkan di jari manisnya.

"Jang Hani-ssi,kau mau menikah denganku?"

Hani terdiam sejenak dan pipinya memerah. Seperdetik kemudian ia tersenyum lebih lebar dan mengangguk mantap.

*

*

*

A/n: hai haii..

Ini part versi Taehyung yang sebelumnya versi Jungkook udah pada baca kan? Pada penasaran sama versinya Jimin gaa? Hehe.. semoga kalian suka yaa..

Jangan lupa vommentnya. Makasih yang udah bacaa.. mungkin part bonus ke 3 nanti yang terakhir. Jadi terima kasih yang selama ini udah ngikutin ceritanya. Maaf kalo ada yang kurang. Author sayang kalian!!

Start AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang