Part 13

8.8K 958 40
                                    

AUTHOR POV

Haewon menopang dagunya dengan satu tangan. Namja itu membuat moodnya turun seharian karena perkataannya yang ambigu itu.

Hani dan Taehyung menatap Haewon bingung. "Waeyo?" Tanya Hani.

Haewon menggeleng pelan. "Aku benci namja itu,"

"Nugayo? Apakah yang sekarang berada di meja sana?" Tunjuk Taehyung kepada ahjusshi yang protes pada hari pertama Haewon bekerja.

Haewon menggeleng lagi. "Ceritalah kepada kami," bujuk Taehyung.

Akhirnya Haewon menjelaskan semuanya dari awal. Dari awal bertemu dengan Jungkook,tinggal dirumahnya,bertemu dengan Jimin dan lain lain.

"Haewon-ssi,kalau aku jadi kau. Aku akan memilih Jimin. Dia romantis dan sepertinya menyenangkan," seru Hani.

"Harusnya Jungkook tidak berkata seperti itu padamu diakan sudah punya pacar," timpal Taehyung.

Tiba tiba manajer kami datang dengan tampang sinis. Kami menoleh dan menunduk sopan.

"Kalian bertiga,cepatlah berkerja! Saya tidak menggaji kalian kalau kalian membicarakan hal yang tidak penting di cafe ini," bentaknya.

Otomatis kami langsung berpencar ke tempat kami masing masing. Hani berkerja di kasir. Haewon dan Taehyung bertugas mengantarkan makanan. Dan yang lain,ada yang membersihkan meja dan lantai,memasak dan semacamnya.

Tiba tiba telfon cafe berdering. Hani segera mengangkatnya dengan nada yang ramah. Mimik mukanya berubah dan menatap Haewon.

"Haewon-ssi,kemarilah." Hani mengibaskan sebelah tangannya memanggil Haewon.

Haewon berlari kecil dan meraih gagang telfon yang di berikan Hani kepadanya. "Yeoboseyo,ada yang bisa saya bantu?"

"Bisa aku memesan yeoja cantik sepertimu untuk mengantarkan minuman yang ku pesan?" Tanya namja yang berada di telfon.

"Jimin oppa?" Haewon tersenyum dan menatap Hani sekilas.

Hani dan Taehyung mengacungkan jempol. "Menolehlah kebelakang," ucap Jimin.

Haewon membalikkan tubuhnya dan melihat Jimin sedang melambaikan tangan ke arahnya. "Kemarilah,aku ingin kopi dingin."

JIMIN POV

*Flashback On*

Aku berjalan masuk ke dalam rumah Jungkook. Berniat untuk mencari Haewon tapi nihil.

"Haewon pergi?" Tanyaku pada Jungkook.

Jungkook mengangguk. "Dia akan pulang jam 7 malam hari ini,"

Aku sedikit memiringkan kepalaku. "Apa yang dia lakukan?"

"Dia gila. Dia melamar kerja paruh waktu untuk membayar kuliahnya tanpa sepengetahuan siapapun," jelas Jungkook.

"Tempat itu....ada dimana?" Tanyaku.

*Flashback Off*

"Kenapa sedaritadi kau hanya memainkan ponselmu?" Tanyaku pada Haewon.

"Ah mianhae. Aku bertemu dengan teman lama," balas Haewon.

"Jadi kau tau darimana kalau aku berkerja di tempat ini?" Tanyanya dan menatapku.

"Eishh kenapa kau tidak memberi tauku? Kalau aku tau,aku akan melakukan semuanya untukmu. Menjemputmu,mengantarmu,dan lain lain" Aku mengacak rambutnya pelan dan kembali menatapnya.

"Mianhae,pasti kau tau dari Jungkook. Kalau begitu,kau mau menungguku? Sekitar 1 jam lagi aku akan pulang," jelasnya dan pergi meninggalkanku.

***

Aku berjalan bersama Haewon di tengah malamnya kota Seoul. "Aku suka berjalan di taman malam hari," ujar Haewon.

"Waeyo?" Tanyaku.

"Molla," balasnya sembari mengangkat bahunya.

"Oppa,kau...benar benar menyukaiku?" Tanya Haewon tiba tiba.

Aku menoleh. "Apa kau benar benar menyukaiku juga?"

Dia membulatkan matanya. "A--aku tidak tau,"

"Kalau begitu,berkencanlah denganku." Aku menatapnya dan tersenyum.

Perlahan ku tarik pelan tubuh Haewon supaya jarak kami semakin dekat. Seketika ponsel Haewon bergetar.

"Aishh mengganggu saja," omelku.

Haewon melirikku sekilas sembari tertawa kecil,setelah itu ia segera menatap layar ponselnya dengan sedikit terkejut. Aku mengintip pesan yang di terima Haewon. Sepertinya itu pesan penting buat Haewon.

Kau di Korea? Ayo bertemu sabtu ini.

"Aku akan mengizinkanmu kalau kau mau," ucapku.

Dia menatapku dan tersenyum. "Aku sudah menunggu momen ini sejak 9 tahun yang lalu,gomawo!"

Haewon memelukku dan itu membuatku sedikit terkejut. "Dan aku--ingin berkencan denganmu seperti yang kau mau,oppa."

JUNGKOOK POV

Kau di Korea? Ayo bertemu sabtu ini.

Apa kau yakin Jeon Jungkook? Bagaimana kalau dia tidak mau? Bagaimana kalau dia terkejut saat melihatku?

Aku membanting ponselku ke tempat tidur. "Jungkook bodoh,"

"Tapi syukurlah kau ada disini. Aku sangat merindukanmu," gumamku.

Aku menatap diriku yang ada di cermin. "Kenapa kau jelek sekali? Kau tidak boleh jelek,"

Aku berlari menuju kamar eomma ku. "Waeyo,Jungkook?" Tanya eomma.

"Annyeonghaseyo,eomma. Maaf aku pulang telat." Haewon menunduk sopan.

"Haewon-ah!!" Seruku dan menarik Haewon menuju kamarku.

Eomma hanya menggeleng geleng melihat tingkahku yang tidak jelas. "Hati hati sayang. Nanti tangan Haewon lepas," goda eomma.

"Wae? Wae?" Tanya Haewon yang sepertinya sangat penasaran.

"Aku boleh meminta masker wajah mu?" Tanyaku sedikit malu malu.

Haewon segera menutup mulutnya menahan tawa. Seketika tawa itu pecah. Apa aku salah?

"Apa aku tidak salah dengar? Kau ingin memakai masker? Yang benar saja," ledek Haewon dan berjalan meninggalkanku.

Aku berlari ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan cepat. "Bantu aku lah,Kim Haewon."

"Yasudah sekarang kau cuci mukamu. Aku akan mengambil masker itu sekarang," perintahnya.

"Kenapa kau tiba tiba meminta maskerku? Kau ingin berkencan dengan Soonbok?" Tanya Haewon setelah melihatku keluar dari kamar mandi.

"Ani,aku punya janji dengan seseorang yang lebih spesial dari Soonbok," jawabku dengan percaya diri.

"Aishh kau sangat playboy. Soonbok,aku,dan yeoja baru ini." Haewon melepar sebuah bungkus dengan kasar.

Aku mendekatkan mukaku dengan Haewon. "Kau cemburu? Kalau gitu,mau kau jadi milikku?"

Dia menatapku sinis. "Ani,aku tidak suka namja sepertimu. Pergilah,aku ingin mengganti baju."

"Mauku bukakan?" Godaku.

Dia sedikit melotot dan mendorongku keluar kamarnya.

*

*

*

A/N: haiiii

Cie author lebih cepet ngeupdatenya...

Maaf yaa kalau jelek hahaha.. author rada bingung saat udah nulis. Giliran di bayangin udah kebayang padahal hufttt..

Makasih udah baca,jangan lupa vommentnya masih di tunggu!! Laff <3

Start AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang