Part 14

8.4K 935 28
                                    

AUTHOR POV

Taehyung berjalan menyusuri jalanan sepi menuju rumah yeoja itu. Tidak dengan tangan kosong,dia membawa sebuah hadiah untuknya.

"Annyeonghaseyo,aku temannya Hani. Apa dia ada dirumah?" Tanya Taehyung pada seorang wanita paruh baya yang sedang menatapnya.

"Dia sedang pergi dengan teman temannya. Kau mau menunggunya?" Tanya wanita itu.

"Ah tidak usah,hanya...tolong berikan bungkusan ini padanya." Taehyung menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang.

Wanita itu mengangguk dan Taehyung segera pamit pulang.

Baru saja ia membalikkan tubuhnya,seorang yeoja sedang menatapnya bingung. "Taehyung-ah," panggilnya.

"Oh Ha..Hani-ya!" Seru Taehyung.

"Apa yang kau lakukan malam malam? Pulanglah ini sudah larut," bujuk Hani sembari menepuk punggung Taehyung pelan.

Taehyung mengangguk dan tersenyum. Langsung saja ia pergi dengan motor kesayangannya.

Sampai dirumah,ia mendapat 4 telfon dari Hani. "Yeoboseyo," ucap Taehyung.

"Kenapa kau memberikan sebuah gaun padaku?" Tanya Hani.

"Aku akan mengajakmu makan....hmm,senin malam. Kau bisa?" Tawar Taehyung dengan ragu.

"Akanku pertimbangkan. Aku akan memberimu kabar kalau ku bisa," jawab Hani.

"Ah..arasseo,tidurlah besok kau kuliah." Taehyung segera mematikan telfonnya dan mengacak rambutnya frustasi.

"Ini terlalu cepat. Seharusnya kau tunggu saat yang tepat,Taehyung," omelnya pada diri sendiri.

Ia membuka lacinya perlahan. Terlihat beberapa kumpulan foto yeoja itu,Jang Hani. Ada foto saat semester pertama di SMA bersamanya. Mereka memang dekat semenjak mengikuti acara amal di sekolahnya saat itu.

Taehyung meraih sebuah foto Hani yang sedang tersenyum manis. Foto itu diambil dari kamera milik Taehyung.

"Hani-ya,jangan suka dengan namja lain sebelum aku menyatakannya perasaan ini padamu," ucap Taehyung mantap.

***

"Annyeong-ha-se-yo,Haewon-imnida. Apakah itu menggemaskan?" Tanya Haewon yang sedang meniru suara anak kecil.

Hani tertawa dengan kencang. "Daebak! Kau sangat menggemaskan!" Seru Hani dan mencubit Haewon dengan gemas.

"Haewon-ah,pergilah kuliah." Taehyung menarik Haewon dan berjalan ke pintu keluar cafe.

"Hari ini aku malas kuliah,boleh aku di cafe ini saja? Matahari juga sangat terik siang ini," ucap Haewon dengan manja.

Tiba tiba bunyi suara klakson mobil yang sepertinya tidak asing bagi Haewon. Haewon langsung menoleh dan mendapat seorang namja keluar dari mobil itu.

"Aku sudah menunggumu dari 15 menit yang lalu,cepatlah. Aku akan mengantarmu ke kampus," ucap namja itu dan menunduk sopan saat melihat Taehyung.

"Park Jimin." Jimin menjabat tangan Taehyung dengan mantap. "Haewon milikku,jadi tolong kau jaga baik baik,"

Taehyung mengangguk mantap. "Kim Taehyung,"

"Ayo Haewon-ah,nanti kau telat." Jimin menggandeng tangan Haewon menuju mobilnya.

Setelah mereka pergi,Taehyung menoleh dan mendapati Hani yang sedang terperangah.

"Wae?" Tanya Taehyung.

"Aku melihatnya!" Seru Hani. "Daebak,Jimin yang Haewon bilang benar benar sangat tampan!"

Aku menaruh kedua tanganku di pipi Hani. "Ayo kembali berkerja,penggemar Jimin."

"Aishh,arasseo. Ayo masuk,udara di luar sangat panas," ajak Hani seraya menarik lengan baju Taehyung.

HAEWON POV

"Haewon-ssi! Kau beruntung sekali bisa berkencan dengan Park Jimin,kau benar benar wanita paling beruntung." Hani menarik narik bajuku dengan girang.

"Kau tau,namja itu tidak pernah menyatakan perasaannya sekalipun," gumam Hani.

"Mwo? Kalau bicara jangan terlalu pelan," omelku.

"Aniya,sekarang tolong antarkan ini pada ahjusshi itu. Cepat!" Perintah Hani.

Aku segera mengangkat nampan,sebuah jus dan spaghetti yang harumnya membuatku lapar.

"Haewon-ah,kau belum makan malam kan? Aku membawakan mie untukmu dan Hani," seru Taehyung.

"Ahh kamsahamnida," balasku dan Hani berbarengan.

"Dan ini untukmu." Taehyung memberi sebuah kantung yang terisi dress selutut yang sangat simple dan warna pastel yang mendukung. Baju itu terlihat cantik.

"Aku dan Taehyung akan memberikan itu untukmu," ucap Hani.

"Pakailah sabtu besok," timpal Taehyung dan mengacak rambutku pelan.

Aku hanya menatap mereka dengan mata berbinar. "Kamsahamnida,"

***

Sore ini,aku bersiap untuk pergi ke tempat yang di maksud namja itu. Cinta pertamaku. Hani tersenyum lebar saat melihatku sudah berganti baju.

"Kau sangat sangat cantik!" Seru Hani.

"Benar tidak,Taehyung-ah?" Tanya Hani pada Taehyung yang sedang menatapku juga.

"Boleh tidak aku menyukaimu juga,Kim Haewon? Kau sangat cantik," Goda Taehyung.

Hani segera mencubit perut Taehyung dan melotot tajam padanya. "Dia sudah milik seseorang,"
"Ahh mianhae," ucap Taehyung dan menggaruk tengkuknya.

"Pergilah,kami akan membersihkan cafe ini dengan pelayan yang lain," lanjut Taehyung disambung anggukan dari Hani.

Aku mengangguk mantap dan melambaikan tangan kepada mereka. "Annyeong! Semoga beruntung!" Seru Hani dan pergi masuk kembali ke dalam cafe.

Aku berjalan dengan perasaan yang tidak menentu. Seperti apa namja itu sekarang? Apakah dia semakin tampan? Dia masih menyukaiku atau tidak? Tunggu,kau terlalu percaya diri Kim Haewon.

Semua pertanyaan itu seperti berkumpul di fikiranku. Dadaku terasa bergetar ketika mengingat kejadian kecil 9 tahun yang lalu bersamanya.

Walaupun aku sudah berkencan dengan Jimin tapi perasaan untuk namja itu masih melekat dihatiku. Aku cinta Jimin,tapi aku belum bisa melupakan namja itu 100%.

Sesampai di taman yang di maksud. Aku duduk di salah satu kursi yang ada di tengah taman. Sedikit ramai di taman ini,mungkin karena sudah masuk hari libur.

Aku merapatkan cardigan hitamku. Dimana namja itu? Sudah 15 menit aku menunggunya. Dia juga tidak memberi kabar padaku lewat email.

Tidak lama sebuah email masuk. Aku segera membukanya dan sangat terkejut saat melihat pesan yang di kirimnya.

Mianhaeyo,aku tidak enak badan. Kita bertemu kapan kapan saja. Jeongmal Mianhae,Haura-ssi.

Berikan nomormu,aku akan menghubungimu nanti.

Aku menatap layar ponselku. Dan menulis balasan pada namja itu.

Gwaenchanha,aku juga sibuk hari ini dan tidak bisa datang. Sampai bertemu lain waktu.

Aku menekan tanda 'enter' dan otomatis balasan itu terkirim.

*

*

*

A/N: haiii..

Bagus gaa? Author tau ceritanya abal dan menstrim jadiiiii......

Author butuh banget saran dan kritik dari kalian jadi tolong comment yaaa kalo bisa yang banyak..

Makasih yang udah baca!!

Start AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang