Part 23

10.6K 696 45
                                    

JIMIN POV

Umurku sudah menginjak 24 tahun. Perasaanku pada Haewon masih tersisa walaupun tidak seperti dulu. Tapi aku bahagia melihatnya bersama Jungkook. Jungkook pun sudah melamar yeoja itu.

Kali ini ada seorang yeoja yang sangat dekat denganku. Aku bekerja di kantor yang sama dengannya dan mendapat meja berhadap hadapan. Aku tidak yakin aku menyukainya tapi detakan ini selalu muncul ketika melihatnya.

Dia teman kuliahku,dulu aku pernah menyukainya hanya satu tahun. Karena sahabat karibku mengajak yeoja itu kencan. Dengan berat hati aku berusaha melupakannya dan bertemu dengan Haewon.

Haewon berhasil mengubah hari hariku. Menggenggam tangannya,mencium bibirnya dan memeluknya membuat hatiku senang. Tapi pacaran dengan Haewon juga tidak berjalan lama. Aku memutuskan hubungan kami karena dia masih mengharapkan namja yang selama ini ditunggu. Namja itu orang yang sama a.k.a sahabat karibku,Jeon Jungkook.

Tidak,Jungkook tidak brengsek. Dia namja yang baik dan aku tidak membencinya. Aku menganggap dia seperti adikku sendiri walaupun kami seumur.

"Annyeong,kenapa kau bengong seperti itu? Ini masih pagi," sapa yeoja itu.

Aku tersenyum dan membenarkan posisi dudukku. Berapa lama ia melihatku seperti ini? Batinku.

"Hari ini aku bawa bekal,mau makan bersama nanti siang?" Ajak yeoja itu.

Aku mengangguk. "Call,"

***

Sudah seminggu kami pulang pergi ke kantor bersama. Makan malam bersama dan seterusnya. Teman kantor yang berada di sebelah mejaku mengira kalau kami pacaran tapi aku selalu mengatakan kalau kami hanya teman.

Setelah selesai bekerja,aku melihat yeoja itu masih sibuk mengutak ngatik komputer di mejanya. Aku berjalan mengitari meja meja karyawan yang lain untuk sampai ke mejanya.

"Tidak pulang?" Tanyaku sembari menaruh kepalaku di pundaknya dari belakangnya.

Dia mengangguk. "Gwaenchanha,aku bisa melanjutkannya besok."

"Kau mau ayam dan soju? Aku yang traktir," ajak yeoja itu.

Aku mengerutkan dahiku. "Kau selalu saja menraktirku,kali ini aku yang akan menraktirmu. Ayo." Aku meraih tangan yeoja itu dan membawanya ke parkiran mobilku.

Setelah 30 menit kemudian,kami sudah duduk di rumput hijau salah satu taman kota. Menikmati satu persatu potongan ayam dan dua botol soju bersamanya. Walaupun ini bukan pertama kalinya aku melakukan ini bersama Soonbok.

Kami makan ayam sambil berbincang bincang dan sekali kali tertawa karena cerita kami yang lucu. Dia sangat cantik ketika sedang tertawa. Soonbok tidak punya sisi manis dan lucu seperti Haewon. Dia elegan dan cantik.

"Soonbok-ah," panggilku.

Dia menoleh sembari meneguk sojunya. "Waeyo?"

"Ani,aku hanya memanggilmu." Aku merebahkan tubuhku di rumput dan menatap langit malam Seoul.

Soonbok mengikutiku dan mendekatkan dirinya. "Kau sudah tau Jungkook dan Haewon akan menikah?" Tanya Soonbok tiba tiba.

Aku mengangguk. Semenjak itu kami tidak membuka pembicaraan.

***

Aku merenggangkan tubuhku di atas tempat tidur. Hari ini hari libur,jadi aku bangun sedikit siang. Sekarang jam sudah menunjukan pukul 8 pagi. Aku berjalan keluar kamarku menuju dapur. Kenapa perutku begitu lapar sekarang?

Start AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang