Part 17

9K 937 38
                                    

HAEWON POV

Walaupun aku belum benar benar pulih,tapi aku harus membantu membereskan kamar Jungkook. Baju kotor dimana mana,jaket tidak di gantung,selimut yang tidak di lipat.

"Ya Jeon Jungkook,kau menyiksaku." Aku melipat selimut Jungkook dengan kasar. Seketika aku menyenggol bingkai kecil dan bingkai itu jatuh ke lantai.

Tidak pecah,tetapi retak di bagian kanan bawah. Aku segera mengangkatnya dan menaruhnya di tempatnya seperti biasa. Ah Haewon-ah pabo.

Tapi ada yang aneh dari foto itu. Foto anak kecil yang di foto dengan candid itu seperti-- aku?

"Haewon-ah.. apa kau gila? Tidak mungkin itu kau," gumamku.

Ku tatap sekali lagi foto itu. Dan aku merasa kalau itu memang aku. Saat pertama kali kenal namja itu. Dia mengambil fotoku dengan tidak sengaja.

Aku mencoba memutar kenangan itu di otakku lagi. Tapi hasilnya nihil.

"Tidak mungkin itu kau. Kembalilah bekerja,Kim Haewon. Kau terlalu banyak melamun," ucapku pada diriku sendiri.

***

Bel pintu cafe tempat ku berkerja berbunyi. Hari ini aku datang,lebih awal dari biasanya.

"Oh,Haewon-ah. Kau sudah lama?" Sapa Taehyung ketika melihatku sedang membersihkan salah satu meja di cafe.

Aku menggeleng. "Ani,bagaimana kuliah mu?"

Taehyung berganti baju dan segera memakai celemek. "Aku tidak suka dapat jam pagi,"

"Di kelas sangat dingin dan membuatku mengantuk," ucapnya.

Aku hanya ber-oh ria dan kembali membereskan meja dan kursi supaya tertata rapih.

"Oh Taehyung-ah. Aku punya konsep acara ulang tahun cafe kita," seruku.

"Apa itu? Apa aku ketinggalan?" Tanya Hani yang baru saja datang.

Aku mengajak semua staff untuk berkumpul. Dan membicarakan hal itu bersama. Semuanya setuju dan akan menjalankannya esok hari.

***

"Oppa waeyo?" Tanyaku ketika Jimin mengajakku pergi makan malam.

"Gwaenchanha,aku hanya rindu padamu," ucap Jimin dan tersenyum.

"Percaya padaku daging di tempat ini sangat enak." Jimin mengambil daging yang sudah matang dan menaruh di piringku.

Aku menyuap sesendok nasi dan daging yang ia taruh. "Wahh daebak,kau benar."

Jimin tersenyum dan mengacak rambutku. "Kau lucu sekali,"

"Haewon-ah," panggilnya.

Aku menoleh. "Wae?"

"Namamu Haura Kim?" Tanya Jimin.

"Ahh.. ne,"

"Tapi aku tidak memakai nama itu,lebih sering orang mengenalku. Kim Haewon," jelasku dan kembali menyantap makanan.

Jimin terlihat langsung melamun. Apa yang ia pikirkan? Aku kan hanya menjawab pertanyaannya.

"Oppa,gwaenchanha?" Tanyaku sembari memegang lengannya pelan.

"Ah gwaenchanha,makanlah."

JUNGKOOK POV

Aku memasuki sebuah cafe. Cafe tempat Haewon berkerja paruh waktu. Aku sudah menunggu beberapa menit tapi batang hidung yeoja itu tidak juga terlihat.

Start AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang