Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***-Angga-
Untuk kesekian kalinya Vrushali menghela nafas kasar, teman kecilnya berubah menjadi orang yang tidak ia kenal
Perubahan Karna bermula dari berita tentang Mastani, sejak saat itu Karna banyak minum alkohol, kepribadian pun berubah menjadi suka marah-marah terhadap kesalahan kecil, entah yang di buat oleh pelayan ataupun Vrushali
"Karna..kau harus berhenti untuk mabuk-mabukan, bagaimana jika Mastani melihatnya? Dia tidak akan suka bukan?"
Karna yang masih memiliki sedikit kesadarannya pun mendengar perkataan Vrushali
"Kalau dia tidak suka maka suruh lah dia datang dan marahi diriku.."lirih Karna, Vrushali lantas mengkatup mulutnya
"Vrushali..aku mencintainya, aku menyesal tidak memperjuangkan cintaku"
"Semuanya sudah terjadi.."
Karna berbalik dan menatap ke arah Vrushali
"Kau, itu semua karena kau!""Karna.."
Karna mulai mendorong dan menjatuhkan seluruh barang yang ada, bahkan membantingnya membuat Vrushali menutup telinga dengan ketakutan
Tanpa perasaan Karna menabrakkan bahunya pada tubuh Vrushali dan berjalan keluar menuju kamar tamu yang pernah Mastani gunakan
Vrushali pun ikut berbalik dan matanya melihat tangan Karna yang terluka
"Karna tunggu biar aku obati tanganmu"Namun Karna tidak menghiraukan hal itu ia terus berjalan ke kamar itu, lalu masuk dan mengunci pintu
Vrushali mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada sahutan, sampai Vrushali mendengar suara tangisan Karna dari dalam kamar
BRUKKK
Vrushali jatuh terduduk di depan pintu, ia menyandarkan kepalanya pada pintu, air matanya ikut turun
"Karna.."Di dalam kamar itu, semuanya masih sama persis seperti waktu Mastani tinggal di sana, tidak ada yang berubah, jejak wangi Mastani pun masih tertinggal
Pikiran Karna mulai tenang setelah menghirup aroma wewangian Mastani
"Mastani..kau membuatku gila"Kepala Karna yang tadinya berdenyut hebat kini perlahan berkurang, dia benar-benar butuh Mastani
Dia telah mengambil keputusan yang salah dengan mengikuti perintah ayahnya..Karna menyesal dan ingin kembali pada kekasihnya, namun apalah daya.. Mastani pun tidak ada di Hastinapura
"Kau dimana sekarang sayang..kekasihku"Karna menghirup wangi lavender dari kain saree Mastani yang tertinggal di kamar itu
Kenangan bersama Mastani mulai bermunculan di pikiran Karna, membuatnya semakin tidak bisa melupakan Mastani
***
Semenjak di tinggalkan oleh Mastani, sifat Duryudana semakin kasar dan sangat sombong
"Duryudana ibu mohon, jangan seperti ini.."
"Ibu tolong tinggalkan aku sendiri"
Duryudana baru saja memukul seorang pelayan wanita hanya karena wanita itu merusak salah satu lukisan Mastani yang ada di kamar Duryudana
"Duryudana, itu hanya masalah sepele-"
"Ibu, tolong..jangan membuatku terpaksa untuk melakukan tindakan yang kasar pada ibu..tolong keluarlah, aku sadar akan apa yang aku lakukan"
"Kau masih memiliki lukisan Mastani yang lain, kenapa kau sampai seperti ini anakku itu hanya lukisan biasa"
"Biasa? Ibu pikir lukisan Mastani biasa? Lukisan itu berharga ibu..hanya itu satu-satunya yang bisa membuatku bisa melihat wajah Mastani"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mastani Venenum World[END]
Fanfiction*** Disclaimer:OOC,17+ Cerita ini di buat iseng-iseng aja, tidak sepenuhnya mengikuti alur Mahabharata, akan ada banyak hal yang di ubah terutama tentang peperangan Bharatayuddha Tidak bermaksud menghina sejarah dan lain-lainnya, ini hanya untuk kon...