Setelah perbincangan mereka berlangsung cukup lama, langit mulai gelap dan bintang-bintang mulai bermunculan. Ibu Aisyah kemudian mengalihkan pandangannya pada Pak Rahman. "Pak Rahman, bolehkah saya berbicara sebentar dengan Rama?" tanyanya dengan lembut.
Pak Rahman mengangguk mengerti. "Tentu saja, Bu. Silahkan."
Ibu Aisyah tersenyum dan menoleh ke arah Rama. "Nak Rama, Ibu ingin berbicara denganmu sebentar. Boleh kita keluar sebentar?" ajaknya.
Rama yang semula asyik mengobrol dengan Aisyah, langsung mengangguk. Ia pun berdiri dan mengikuti Ibu Aisyah keluar rumah. Mereka berjalan menuju teras belakang, tempat yang cukup sepi dan tenang.
"Nak Rama, Ibu sangat senang melihat kamu dan Aisyah begitu akrab. Ibu juga senang melihat kamu tumbuh menjadi anak yang baik," ujar Ibu Aisyah memulai pembicaraan.
Rama merasa sedikit malu mendengar pujian dari Ibu Aisyah. Ia hanya tersenyum dan mengangguk.
"Ibu punya sesuatu yang ingin Ibu sampaikan pada kamu," lanjut Ibu Aisyah. "Ibu tahu, kamu dan Aisyah sangat dekat. Ibu berharap persahabatan kalian akan terus terjalin baik."
Rama mendengarkan dengan seksama setiap kata yang diucapkan oleh Ibu Aisyah. Ia sangat menghargai perhatian dan nasihat dari Ibu Aisyah.
"Terima kasih, Bu," ucap Rama tulus. "Saya juga sangat senang bisa berteman dengan Aisyah."
Ibu Aisyah mengelus rambut Rama dengan lembut. "Sama-sama, Nak. Ibu bangga padamu."
Setelah perbincangan hangat mereka selesai, Rama dan Ibu Aisyah kembali ke dalam rumah. Mereka bergabung kembali dengan yang lainnya yang masih asyik mengobrol. Suasana hangat dan akrab di ruang tamu membuat Rama merasa sangat nyaman.
Tak lama kemudian, Aisyah mendekati Rama dan berbisik, "Rama, bolehkah kamu menemaniku jalan-jalan sebentar? Aku ingin melihat suasana malam di daerah sini."
Rama menatap Aisyah dengan tatapan heran. "Jalan-jalan? Kamu mau kemana?" tanyanya.
"Kemana saja, " jawab Aisyah sambil tersenyum.
Rama menghela napas sebelum menyetujui permintaan Aisyah. Ia pamit kepada orang tuanya Aisyah, Pak Rahman dan juga istrinya. Mereka berdua kemudian berjalan keluar rumah. Udara malam yang sejuk menerpa wajah mereka.
"Aisyah, Kamu mau jalan kemana?" tanya Rama lagi, ia bingung harus mengajak Aisyah kemana malam-malam begini.
"Kemana saja asalkan sama kamu," jawab Aisyah sambil terus berjalan.
Mereka berjalan menyusuri jalan setapak di belakang rumah Pak Rahman. Aisyah berhenti di depan sebuah pohon besar yang rindang. Di bawah pohon itu, terdapat sebuah ayunan kayu yang sudah terlihat usang.
"Kita duduk disana sebentar, yuk!" ajak Aisyah sambil menunjuk ayunan yang terlihat usang itu.
"Kamu yakin? enggak bakalan takut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapan Aku Bisa Menjadi Diriku Sendiri? [On Going]
Novela JuvenilRama, seorang pria muda, terjebak dalam kehidupan yang penuh dengan kontrol dan tekanan dari orang tuanya. Sejak kecil, setiap langkahnya diatur dan didikte, tanpa ruang untuk mengekspresikan diri atau mengejar mimpinya. Rama merasa terkungkung dan...