#23#

26 8 0
                                    


Waktu terus berjalan dan tanpa terasa sudah melewati beberapa bulan. Selama itu juga Jongin melewati hari-harinya dengan ketentraman dan kebahagiaan. Eunwoo memperlakukannya dengan sangat baik. Walaupun Eunwoo sibuk mengurusi sekolah musiknya, pria yang sudah menyandang sebagai suami sah Jongin itu tetap menyempatkan waktu berdua bersama sang tan.

Bahkan untuk memeriksa kandungan saja, Eunwoo rela meninggalkan pekerjaannya dan menyusul Jongin kemudian pergi kerumah sakit bersama. Eunwoo juga dengan sabar dan telaten menuruti tiap Jongin mengidam bahkan sampai menangani morning sickness. Hati Jongin sudah dipenuhi satu nama saat ini, Oh Eunwoo. Suami yang ia impi-impikan, orang yang selalu menjadi nomor satu ketika Jongin sedang dalam masa sulit.

Seperti saat ini, difase yang sudah memasuki bulan ke-7 kehamilannya, Eunwoo kembali menemani Jongin untuk memeriksa kandungan sang tan. Melihat keadaan bayi mereka yang tumbuh dan berkembang dengan baik membuat keduanya senang. Sang dokter juga menjelaskan bahwa tak ada masalah dari janin Jongin, bahkan janin tersebut terlampau sehat didalam sana.

Setelah menemani pemeriksaan, Jongin mengajak Eunwoo ke suatu tempat. Pria tampan tersebut menuruti saja keinginan Jongin dan disinilah mereka sekarang, Panti Asuhan. Keduanya masih berdiri didepan halaman panti tersebut dan melihat keadaan panti yang sedang ramai. Banyak anak-anak bermain dihalaman, Jongin yang melihat menampilkan senyum dan menahan air matanya.

"Eunwoo, ayo masuk. Ini adalah panti asuhan tempatku dulu. Aku ingin mengenalkanmu pada ibu panti." Ucap Jongin memecah lamunan Eunwoo.

Keduanya masuk dan disambut tatapan penuh tanya oleh anak-anak hingga Jongin menemukan siluet ibu panti dan juga seorang wanita yang dulu kecilnya juga teman dekat dengannya. Jongin dan Eunwoo berjalan kearah dua wanita tersebut.

"Ibu... Seulgi.." sapa Jongin.

"Jongin?"

"Ibu... Jongin rindu." Ucap Jongin langsung memeluk ibu panti dan menangis. Wanita paruh baya tersebut juga ikut menangis dalam diam. Tangannya mengelus punggung Jongin untuk menenangkannya.

"Nak, kau mengandung?" Tanya sang ibu panti setelah pelukan Jongin terlepas.

"Iya ibu, ini suamiku. Maaf saat itu tidak mengundang ibu dan Seulgi. Kami menikah secara tertutup dan sederhana."

"Tidak apa. Melihatmu sehat saja sudah membuat ibu lega. Ah ayo kita duduk diruang tamu." Sambut ibu panti dan mengajak Jongin serta Eunwoo keruang tamu.

"Jongin, berapa usia kandunganmu?" Tanya Seulgi setelah selesai membuatkan minuman untuk temannya dan suaminya.

"Sudah memasuki bulan ketujuh."

"Wah, dia akan hadir tak lama lagi? Jongin kalau anakmu sudah lahir, kabari aku ya? Aku siap menjadi pengasuhnya." Ucap Seulgi dengan antusiasnya. Jongin tersenyum senang bisa bertemu dengan temannya lagi. Selanjutnya mereka mengobrol ringan dan melepas rindu dengan bercanda. Eunwoo banyak diam karena terlalu fokus melihat Jongin yang tertawa lepas. Ia senang melihat wajah Jongin ketika tertawa lepas, sangat manis dan senyum Jongin sangat indah.

Selepas bermain dipanti tadi, kini Jongin dan Eunwoo sudah pulang setelah makan malam juga disana bersama anak-anak panti lainnya. Keduanya berjalan beriringan untuk memasuki rumah, akan tetapi keduanya berhenti saat melihat ada Chanyeol yang berdiri seperti menunggu.

"Chanyeol-ssi?" Sapa Eunwoo membuat Chanyeol yang tadinya membelakangi mereka langsung berbalik.

"Eunwoo-ssi."

"Ada apa?" Tanya Eunwoo bingung. Jongin yang tak tahu siapa pria tersebut hanya diam disamping Eunwoo.

"Eunwoo-ssi, aku butuh bantuanmu sekali lagi untuk kasus Tuan Oh dan juga Sehun." Ucap Chanyeol membuat Eunwoo menatap datar sedangkan Jongin kini menatap suaminya sendiri dengan bingung.

WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang