#22#

28 10 1
                                    


Chanyeol dan Mingyu kembali mengumpulkan bukti lagi untuk menjerat orang yang terlibat dalam tersangka kasus kematian Kyungsoo. Ia kemarin mengotak-atik ponsel milik Kyungsoo dan menemukan sesuatu didrive ponsel tersebut. Ada sebuah rekaman-rekaman disana. Chanyeol mendengarkannya satu persatu dan menemukan satu rekaman suara yang tak terdengar dengan jelas tapi ada beberapa detik yang menjelaskan tentang sesuatu disana.

"Sehun-aa, kau sudah mengurus pengiriman senjata ke Amerika?"

"Semua sudah beres ayah. Johnny sudah mengirimnya."

setelah dua kalimat percakapan itu terdengar, rekaman langsung mati. Chanyeol kini menatap kosong sambil memikirkan apa maksud dari percakapan Sehun dan ayahnya itu. Chanyeol kemudian mengingat cerita Kyungsoo tentang seorang konglomerat yang memiliki bisnis ilegal.

"Apa bisnis ilegal ini masih berjalan?" Ucap Chanyeol pada dirinya sendiri. Ia kemudian menatap papan berisi susunan tersangka penyelidikannya. Tatapannya menajam kala melihat foto Sehun dan Tuan Oh.

"Hyung, aku.."

"Mingyu, bisa kau carikan data orang bernama Johnny?" Potong Chanyeol ketika Mingyu masuk kedalam ruangannya.

"Johnny? masalahnya nama itu pasti banyak hyung.. memang siapa dia?"

"Aku baru saja mendengarkan rekaman suara dari ponsel Kyungsoo. Sehun menyebut nama Johnny. Aku juga tidak tahu."

"Apa dokumen fisik Kyungsoo hyung masih banyak yang kau simpan, hyung?"

"Iya, kenapa?"

"Kita cari dulu dari dokumen fisik itu. Kalau Kyungsoo hyung merekam itu semua, aku yakin dia juga sudah menyelidiki orang tersebut." Chanyeol dengan segera mencari dokumen fisik milik Kyungsoo yang ia simpan dirak kantornya. ia membongkar beberapa kardus dokumen tersebut. Mingyu juga membantu dan mereka menemukan satu map berisi data seseorang.

"Seo Johnny, Warga Korea Selatan yang menetap di AS." Ucap Chanyeol ketika membaca dokumen yang ada tulisan tangan Kyungsoo. Mingyu kemudian mencoba mengingat nama yang sudah tidak asing.

"Hyung! Johnny Seo itu tangan kanan keluarga Oh yang mengelola bisnis senjata ilegal. Astaga aku baru ingat!" Ucap Mingyu sambil melihat foto pria didalam dokumen tadi.

"Astaga, sebenarnya keluarga Sehun ini hidup seperti apa? Kenapa kelam sekali?!"

"Mingyu, kita harus mencari tahu dulu tentang Seo Johnny. Maksudku kita harus mencari keberadaannya saat ini."

"Aku akan mencari data kependudukannya saat ini hyung. Ah iya, Tuan Do sudah siuman hyung. aku kesini untuk mengabari keadaannya." Ucap Mingyu membuat Chanyeol menatap tak percaya padanya.

"Kau bisa menjenguknya Hyung. Kurasa Yuan juga harus tahu kalau dia punya kakek." Ucap Mingyu lagi.

"Baiklah, aku akan kesana sekarang juga."

Setelah kepergian Chanyeol, Mingyu menatap punggung atasannya itu dengan sendu. Ia berharap setelah semua ini selesai Chanyeol bisa hidup tenang dan bahagia. Mingyu kemudian kembali ke tempatnya untuk mencari informasi tentang Johnny.

.

.

.

Didalam ruangan rumah sakit tempat Tuan Do dirawat, Chanyeol bersama Yuan berada disisi ranjang brankar tempat Tuan Do berbaring. Pria paruh baya tersebut menatap langit-langit kamar rawatnya dengan air mata yang masih keluar menangisi putranya yang telah tiada. Baik Chanyeol maupun putranya belum ada yang membuka suara sampai Yuan menyentuh tangan yang mulai keriput tersebut.

"Kakek, jangan bersedih lagi. Yuan sebenarnya sama dengan Kakek, tapi kata Daddy jika Yuan berlarut dalam kesedihan nanti Mommy disana tidak tenang." Ucap Yuan membuat Tuan Do menatap bocah tersebut dengan isakan yang terdengar keras.

WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang