Waktu telah berjalan semakin cepat, Chanyeol dan Eunwoo yang bekerja sama untuk mencari sesuatu yang bisa membuat Oh Sehun ditahan dan jerah akan kejahatannya masih belum menemukan apapun. Dendam tentu masih tertanam apik dalam benak Chanyeol karena merasa belum adil. Tuan Oh yang meninggal karena penyakitnya, Oh Sehun yang bebas tuduhan padahal menyimpan banyak keburukan. Chanyeol benar-benar geram, apalagi Eunwoo. Namun bedanya Eunwoo juga sedikit menaruh rasa empati pada sang kakak. Sangat disayangkan orang yang ia sayangi sebenarnya begitu kejam. Karena tak menemukan apapun lagi tentang kasus Sehun, akhirnya dengan terpaksa Chanyeol mengakhiri ini. Ia fokus kembali menjadi pengacara dan Eunwoo sendiri fokus pada Jongin, anaknya dan pekerjaan.Bicara tentang Jongin, mental si manis masih belum stabil. Eunwoo selalu setia menemani sang tan dirumah. Restoran sepenuhnya dikelola Taeyong dan yayasan sekolah seni Eunwoo ia pantau dari rumah dengan bantuan Jungkook. Kehamilan Jongin yang menginjak awal bulan ke-9 lah yang membuat Eunwoo mengutamakan istrinya itu. Apalagi keadaan diluar tentang kebencian yang Jongin terima semakin menjadi. Tiap harinya rumah mereka penuh teror, Jongin sampai tak pernah lagi merasakan senyum. Eunwoo juga merasa sakit, sedih dan merasa bersalah. Ini semua juga karenanya.
"Sayang.. kau ikut saja ke yayasan ya? Aku tidak bisa meninggalkanmu. Aku khawatir kau kenapa-napa." Ucap Eunwoo berusaha membujuk Jongin agar mau ikut dengannya ke yayasan. Hari ini Eunwoo harus benar hadir dalam rapat penting untuk membahas investor masuk diyayasannya.
"Pergi saja Eunwoo, aku sungguh tidak apa-apa. Kau hanya menghadiri rapat lalu pulang lagi. Aku tak apa." Jawab Jongin menolak halus permintaan Eunwoo. Ia takut keluar dan nanti membuat malu suaminya. Eunwoo kini menatap nanar pada sang istri. Ia mencium perut Jongin yang sudah membesar, membenamkan wajah sedihnya disana dan mendapat elusan dihelaian rambutnya.
"Aku benar-benar baik. Jangan menunda rapat ini Eunwoo. Kumohon.." pinta Jongin lagi dengan berusaha menahan tangisnya. Sejatinya ia tidak rela ditinggal karena takut orang-orang yang masih suka menerrornya kembali berulah.
"Baiklah, aku pergi hanya sebentar. Jangan kemana-mana hm?" Final Eunwoo diangguki oleh si manis. Eunwoo segera berdiri dan mencuri satu kecupan dibibir Jongin. Sang tan juga ikut berdiri untuk mengantar suaminya sampai depan rumah.
"Tidak perlu Jongin. Kau didalam rumah saja."
"Tidak.. aku ingin melihatmu pergi." Ucap Jongin dan diangguki Eunwoo. Saat mereka membuka pintu rumah, dengan cepat beberapa orang menyerang mereka dengan membekap hidung keduanya. Eunwoo sempat memberontak dan mendapat pukulan telak ditengkuknya hingga tak sadarkan diri. Sedangkan Jongin pingsan tak lama setelah melihat sang suami dipukul. Pandangannya menggelap dan ia jatuh pingsan dalam rengkuhan seseorang.
.
.
.
BUGH
BUGH
BUGH
Bunyi tendangan itu terus menggema dalam sebuah gedung tua terbengkalai. Disana Oh Sehun duduk dengan menikmati pemandangan sang adik yang tidak sadarkan diri tengah ditendangi oleh anak buahnya. Sedangkan beberapa meter, ia melihat Kim Jongin yang menangis dengan bersimpuh. Kedua tangan Jongin ditahan oleh dua anak buahnya. Jongin terus menangis dan menggumamkan nama suaminya. Ia tadi berusaha memberontak untuk melepas cekalan dilengannya namun justru tamparan keras yang ia dapat hingga bibirnya koyak.
"Eunwoo.. b-bangun.. komohon.. hentikan.." mohon Jongin disertai isakannya yang lemah. Ia tidak tega sungguh melihat suaminya yang tidak sadarkan diri ditendangi seperti barang tak berharga.
Uhuk!
Suara batuk dari Eunwoo membuat Jongin sedikit lega. Eunwoo sadar dan tendangan anak buah Sehun juga berhenti. Eunwoo dengan susah payah bangun sambil memegangi dadanya karena sakit sekali. Wajahnya tak bisa dibilang baik, banyak lebam disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAR IN LIFE : REVENGE & AFFAIR
ContoCerita ini berisi tentang obsesi Kim Jongin terhadap Oh Sehun. Jongin yang rela diperlakukan buruk hanya demi dekat dan memiliki Oh Sehun. Hingga ia mengenal semua orang yang membenci Sehun. Cerita ini hanya fiktif belaka dan tidak ada hubungan den...