13. video

3K 410 128
                                        

lengah dikit komen bahkan ga sampe 50🥰

kalau masi segitu up nya bulan depan aja sekalian ya sist soalnya keliatan ga niat bngt yg baca🥰

selamat tahun baru guyss, walaupun telat siih

aku harap tahun ini semua hal di hidup kita semakin membaik, begitu juga dengan diri kita. mari sambut tahun baru dengan diri baru yang lebih baiiik:)

____________________________

Cklekk

"Oh? Astaga ada orang disini, halo, apa kau teman Jaemin?"

Jeno yang baru bangun mengerjap, menatap bingung pada seorang perempuan dan lelaki yang masuk ke ruang rawat Jaemin.

"Huh? Kalian siapa?"

"Saya Yeri, dan ini Yeonjun, kami datang untuk menjenguk Jaemin."

Jeno melirik kembaran nya, mengernyit kala sadar tampaknya Jaemin belum bangun sejak semalam.

"Oh, ya, silahkan masuk. Jaemin--belum sadar," ucap Jeno dengan ragu dan agak aneh.

Yeonjun melirik Jaemin yang terbaring, teringat penjelasan Jay saat mereka baru sampai tadi, jadi Jaemin tak sadar sejak semalam?

"Biar ku panggilkan dokter," ucap Yeonjun dan segera berlalu pergi keluar.

Ting!

Jeno segera melirik hp nya.

Eric
|Ayo bertemu, aku punya kabar menarik
untuk mu

Huh?

Ting!

Eric
|Tentang anggota keluarga baru kalian
|Jaemin

Jeno mengumpat pelan, segera meraih jaket miliknya, "Saya permisi, jika butuh sesuatu atau Jaemin sadar, kabari pada bodyguard di depan."

"Hey--" Yeri mengerjap, menatap tak percaya pada Jeno yang berlalu pergi begitu saja.

"Apa apaan bocah itu?!"

"Dia meninggalkan Jaemin begitu saja? Bagaimana jika aku orang jahat dan berniat buruk? Astaga!"

__________________________

Rahang Jeno mengeras, kedua tangan nya terkepal erat, menatap rekaman yang di perlihatkan pada nya itu dengan perasaan campur aduk.

Eric terkekeh, "Kenapa? Adik mu itu pengecut, tau. Dia hanya orang lemah yang di tindas, tidak kah itu mencoreng nama keluarga mu?"

Jeno menarik nafas dalam, mundur dan bersandar di sandaran kursi cafe tersebut, berusaha menahan amarah dan tak membuat keributan, "Jadi? Apa tujuan mu memperlihat kan ini?"

"Tak ada? Hanya untuk bersenang senang? Bukan kah itu tontonan yang menarik?" Eric tersenyum lebar.

"Ah sebentar, aku akan mengirim ini pada tante Rose--"

Jeno dengan cepat menarik hp di tangan Eric.

Trakk

Tak cukup kala ia melempar hp tersebut ke lantai, Jeno kembali menginjak nya hingga retak dan rusak parah, menatap tajam pada Eric yang dengan santai nya tertawa.

"Astaga, apa ini? Kau menyayangi adik angkat mu itu? Itu pembelaan untuk nya?"

"Persetan dengan pemikiran mu, jika kau--berani mengirim ini pada ibu ku, kau akan tau akibat nya, Eric."

Tidak, jika Rose melihat ini, Jeno tak tau akan bagaimana hancurnya hati wanita itu, melihat bagaimana Jaemin di pukuli habis habisan di beberapa tempat dan waktu yang berbeda.

Iridescent ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang