14. Perhatian

2.2K 351 37
                                        

AKUUU UPPPPPPPP, kenapa tiba tiba aku up hampir seeemua cerita?

KARENA BESOK AKU ULTAAAH💚

jadi semangat aja gitu:)

_____________________________


Jaemin dan Jeno sama sama menunduk mendengar omelan Rose, keduanya akhirnya di rawat di ruang yang sama atas perintah Jeff, dan sekarang--mereka hanya bisa pasrah mendengar omelan Rose yang aaaamat panjang.

"Ma, aku lapar, nanti saja di lanjutkan omelannya, setidaknya beri aku makan dulu," Jeno merengek kesal, ayolah dia lapar!

Rose bersedekap dada, "Huh, dasar anak nakal, Jeff, makanan mereka sudah siap? Koki mendengar semua yang aku katakan tentang makanan mereka, kan? kalau salah aku akan memecat koki itu."

Jaemin meringis, di rumah sakit kan juga di sediakan makanan..

"Iya, kamu tenang saja, jangan terus merengut, nanti perawatan mu yang mahal itu sia sia," jawab Jeff jengah.

Rose sontak memegang wajahnya, "Astaga, apa iya? Kalau begitu aku harus merawat wajah ku lagi nanti, aku harus kemana ya? Ah, tidak, apa aku ke Korea saja untuk menyusul Eonni?"

Jeff meringis, salah bicara sedikit Rose sudah berpikir untuk ke Korea..

Tok tok tok

"Tuan, nyonya, saya mengantarkan makanan."

"Oh iya, masuk!"

Jaemin menghela nafas pasrah, baiklah, mari biasakan diri dengan orang orang ini..







_____________________________



"Jadi?"

"Dia--menghinaku, aku tak bisa menahan amarah, karena itu aku berkelahi dengannya, bukan salah ku, kan?" sahut Jeno tak terima.

"Memang dia mengatai mu apa?" tanya Jeff, tak penasaran sih, putra nya itu memang emosian.

Jeno terdiam, "Ya--d-dia bilang aku berandalan dan hanya beban untuk kalian, aku tak terima!"

Rose mengangguk, "Benar, harusnya kan dia bilang kamu berandalan, beban, dan membuat masalah lalu menguras harta papa--"

"Mama!"

"Ahahahahah," Rose tertawa, mengusak rambut Jeno yang kini merengut.

"Jaemin, lihat kakak mu ini, dia menggemaskan sekali, bukan?"

Jaemin hanya tersenyum tipis, membiarkan Rose kini mengusak rambutnya.

"Astaga kenapa ini? Kenapa putra bungsu mama merengut? Ada masalah? Ada yang sakit?"

"Tidak, hanya sedikit pusing."

"Jeff, panggilkan dokter!"

..oke, Jaemin tampaknya salah menjawab..

"Tak perlu, ma. Aku baik baik saja, cukup istirahat, pasti sembuh."

Rosa menghela nafas pelan, tersenyum manis pada Jaemin, "Jaemin, dengarkan mama, sekarang Jaemin punya mama, papa, dan Jeno. Jadi jangan sungkan, jika Jaemin punya masalah atau merasa sakit, katakan saja, ada kami disini, jangan menahannya sendirian, mengerti, sayang?"

Hening, Jaemin merasa tenang kala mendapati tatapan teduh Rose, merasa dirinya yang selama ini merasa amat riuh dan penuh kekhawatiran, kini menjadi tenang, "Iya, aku mengerti, terimakasih, mama."

"Kalau ada yang menganggu juga katakan saja, papa punya banyak waktu luang," tambah Jeno tanpa melihat Jaemin.

Rose menatap putra sulungnya menggoda, "Kamu atau papa yang punya banyak waktu luang."

Iridescent ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang