36

336 46 8
                                    

written by; Sha
*
*
*
Fuck Buddies!
*
*
*
Disclaimer!
Tidak untuk pembaca dibawah umur!
Typo everywhere!
Abaikan time stamps!
*
*
*
ChanBaek!
*

Bruk!

"Haah.. padahal cuma daleman, tapi kenapa berat banget sii!!" protes Ribby setelah menjatuhkan tas jinjing hitam yang berisikan pakaian dalam milik Asher.

Mereka baru saja sampai di asrama, Asher sudah diizinkan pulang.

"Kan tadi gue bilang, biar gue aja yang bawa." ucap Asher.

"Meskipun berat tapi gue gak lemah." sahut Ribby.

Asher terkekeh. "Enggak ada yang bilang lo lemah."

"Udah sana istirahat, gue ada kelas siang. Jangan tunggu gue." ujar Ribby hendak berbalik namun Asher langsung menahannya.

"Kelasnya sampe jam berapa? Kenapa gak boleh tunggu?"

Ribby terdiam sesaat sebelum menjawab. "Gue mau jalan sama Sean."

Asher langsung melepas tangan Ribby dan tersenyum. "Iyaudah, semangat belajarnya.."

Ribby mengernyit. "Gak marah?"

"Marah? Buat apa?"

"Gue mau jalan sama Sean."

"Ribby, kan lo yang bilang gue harus ngertiin lo."

Iya sih, memang benar. Tapi... biasanya Asher akan sedikit memohon.

"Pulangnya beliin gue makanan, gue mau makan bareng lo." ujar Asher.

Ribby mendorong Asher ke kasur. "Tidur."

"Ppfftt.. lo pasti lupa ya kalo di punggung gue ada luka?"

Ribby seketika menegang. "Eh, iya! Sakit?"

"Enggak, masih sanggup gue tahan."

Berdecak kesal sebelum berbalik dan pergi, Ribby harus lebih hati-hati.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Lo kenapa Dion? Ngelamun mulu dari tadi pagi." celetuk Tristan seraya duduk di samping lelaki bermata bulat itu.

Mereka di kantin.

Dion mengaduk-aduk minuman tanpa niat menyesapnya dengan wajah lelah sekaligus muram.

•FUCK BUDDIES•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang