HI I'M BACK! Ga usah kaget kenapa gua tiba-tiba update lagi, makanya follow akun ini biar tau kapan gua update!
Tenang guys gua ga bakal marah-marah lagi karena segala kekecewaan dan kemarahan sudah gua tinggalin di November kemarin! Ok lest go!
Erland menatap kepergian Azell yang berjalan menuju pintu Rooftop itu, dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Dia tahu gadis itu sekarang tengah kecewa padanya, dan dia juga tak menyangkah tindakannya selama ini akan melukai Azell sedalam itu hingga membuat gadis itu menangis karena sekecewa itu padanya.
Sementara itu dikelas Devan menunggu kedatangan Azell kembali, dia tau gadis itu tadi pergi menyembunyikan kapak itu sendirian yang membuat dia cukup kwhatir akan hal itu. "kenapa dia lama sekali? Apa terjadi sesuatu padanya? Aku harus mencarinya?" ucapnya dalam hati dan kemudian meninggalkan kelas itu.
Devan tidak tau kemana Azell menyembunyikan kapak itu dia hanya berjalan menaiki tangga menuju lantai empat dan saat sudah berada di sana dia melihat Azell yang tengah menangis di tangga menuju rooftop itu. Devan berjalan menghampiri gadis itu dia kemudian mengeluarkan sapu tangan miliknya dan memberikannya pada Azell "pake ini!" ucapnya membuat Azell menegakan wajahnya yang tadinya ia tekuk di kedua lututnya itu.
Azell mengambilnya dan kemudian berdiri, dia sebenarnya tak ingin dilihat oleh orang lain saat menangis seperti ini. Ia berjalan pergi meninggalkan tangga itu ingin turun kebawah tapi dia ingat teman-temannya yang di kelas pasti akan menemukannya.
"ke ruangan music aja kayaknya di sana gak ada orang!" ucap Devan yang mengerti kenapa gadis itu terdiam di sana.
Setelah mendengar itu Azell pun berjalan menuju ruangan music dan sebelum membuka pintu ruangan itu dia menoleh kebelakang karena Devan masih mengikutinya."kenapa lo ngikutin gue?" tanyanya.
"kamu ingat mimpi Chania tentang kematian Dellon? Jadi tidak ada yang boleh sendirian! Tenang aja, aku gak akan gangguin kamu, anggap aja aku gak ada!" ucapnya dia memasuki ruangan itu lebih dulu melewati Azell.Dengan kebingungan gadis itu pun ikut memasuki ruangan itu.
Beralih ke kantin kini Arummy yang baru saja meminum obatnya masih duduk di kantin itu sendirian. Dia masih memikirkan Willy, ya sekarang semua orang sudah tau kalau mereka pernah berpacaran. Dia juga sebenarnya merasa bersalah sudah memperlakukan Willy seperti itu tapi semua itu ia lakukan karena dia tidak ingin laki-laki itu sedih kalau mengetahui penyakitnya. Dan sekarang ia menatap botol obat miliknya disana hanya ada beberapa butir obat lagi yang tersisa, dia tidak tau bagaimana kalau obat ini sudah habis dan mereka juga belum bisa keluar, apakah dia akan bisa bertahan?
Arummy menarik napas beratnya itu sebelum ia berjalan meninggalkan kantin. Dia berjalan menuju ruangan UKS tempat di mana Alynna dan Levin berada. Sementara di kelas Laura kembali mengawasi Chalista yang duduk bersama Chania.
"eh kita ke perpus ajak yuk tempat Jimmy!" ajak Chania dan Chalista mengangguk setuju karena sebenarnya dia sudah merasa risih karena sikap Laura.
Kedua gadis itu berjalan meninggalkan kelas, Laura pun menatap ke arah Ajun dan memberi kode pada laki-laki itu dan itu disadari oleh Joan. Ajun dan Laura berjalan keluar meninggalkan kelas itu untuk mengikuti Chalista.
Alva yang duduk di tangga menemani Willy itu melihat Chalista dan Chania berjalan menaiki tangga atas tak lama setelah itu Ajun dan Laura juga mengikutinya dari belakang Alva hanya bisa menarik napas panjangnya sambil menggeleng dia tau apa yang dilakukan Laura dan Ajun sekarang. Tak lama kemudian dia melihat Joan yang kini berjalan cepat, Alva langsung berdiri."Will gua tinggal bentar ya!" ucapnya pada Willy dia kemudian berjalan mengikuti Joan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN CLASS | Treasure X Baby monster
Mystery / ThrillerTAUKAN MAKSUD DILINDUNGI UNDANGAN-UNDANG?JADI JANGAN PLAGIAT!!! Kisah ini menceritakan perjuangan satu kelas siswa-siswi SMA yang terjebak di sekolah setelah menemukan buku aneh di laci temannya yang tiba-tiba menghilang di kelas itu. Sudut pandang...