Keterpurukan

44 6 4
                                    

Setelah kedatangannya Di London  Jisoo dan yoongi memutuskan untuk menetap di sebuah apartemen.

Kondisi Jisoo yang saat ini selalu melemah karena kehamilan yang baru meninjak 2bulan itu kini selalu membuat yoongi khawatir akan dirinya.

Seperti yang terjadi siang ini, Yoongi pulang dengan tergesa dari kantornya Untuk menemui Jisoo atas aduan maid yang mengatakan Jisoo terlihat belum makan setelah kepergian yoongi ke kantor bahkan Jisoo selalu terlihat ke kamar mandi.

Yoongi kini berjalan perlahan membuka knop pintu kamarnya, melihat gadis yang ia khawatirkan kini tengah duduk dibangku luar kamarnya. Lagi lagi yoongi melihat Jisoo tengah melamun,  tatapannya kosong, yoongi tak habis pikir setelah keberangkatannya kesini Jisoo bisa lebih baik tapi tidak, tidak sama sekali.

Yoongi kini ikut duduk di sebela Kanaan Jisoo.

" Yoongi... Ucap Jisoo dan tersenyum melihat keberadaan yoongi

" Sedang apa disini ? Ucap yoongi lembut mengusap surai panjang Jisoo di ambilnya jepit di tangan Jisoo dan kini ia pasangkan di surainya.

" Aku sedang menunggu mu" Ucapnya lagi sambil tersenyum manis .

" Ayo masuk kedalam disini anginnya sedang kencang " Ucap Yoongi kini ia meraih selimut yang terdapat di bangku.

Yoongi menuntun Jisoo dengan hati hati mendudukannya  di ranjang putih mengangkat kakinya dan menutupinya . Sekilas yoongi kini melihat kearah meja terdapat makanan yang masih utuh bahkan susu yang tadi pagi dia bawakan masih seperti semula.

" Kenapa tidak makan hey ? Tanya yoongi dan kini mengengam tangan Jisoo yang lemah itu.

" Aku sedang tidak ingin makan " Jawabnya

" Kau jangan terus seperti ini. Kasian bayi ini dia membutuhkan makanan, coba sekali saja kau perhatikan dia, kau akan menjadi ibu kau tidak boleh egois. " Ucap yoongi selalu saja lembut tapi itu menjadikan Jisoo menangis karena merasa tersinggung dengan ucapan yoongi.

" Hey kenapa malah menangis? Tanya yoongi kembali

" Benar aku egois. Aku benar benar ibu yang egois maaf karena merepotkanmu " Ucap Jisoo kini menarik tangan yang yoongi genggam dan membaringkan badannya dengan air mata yang kini menetes dan akhirnya Jisoo terisak .

Yoongi memejamkan matanya, yoongi benar benar harus sabar menghadapi Kondisi Jisoo saat ini .ini bukan sekali Jisoo bersikap seperti ini. yoongi harus maklumi ini ,Ini efek dari kehamilannya.

" Hey maafkan aku, maaf aku telah menyinggung perasaanmu. Tapi aku mohon tolong, tolong kau perhatikan bayi ini bukan kah kau bilang dia ini cintamu? " Yoongi mengelus pipinya lembut benar benar lembut.

Jisoo diam dalam tangisnya . Tak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan kini..

" Ayo makan dulu ya, aku suapin ya kau mau apa? Ucap yoongi kini mengelus pipi Jisoo dengan tangan hangatnya lembut.

Jisoo kembali menatap pria dihadapannya ini dengan senyum yang terukir darinya membuat Jisoo merasa tak tega untuk mendiaminya.

" Boleh minta peluk dulu? Setelah itu aku mau beef bulgogi. " Ucap Jisoo kini bangun dan duduk

" Sini aku peluk, nah begitu dong kau harus mau makan kasiankan bayi ku ini " Tanganya yoongi kini mendekap erat Jisoo.

" Kau tunggu di sini ya biar aku  suruh  maid dulu untuk memasak. " Ucap yoongi

" Nga mau , Aku maunya Kau yang membuatnya " Jisoo merengek meminta kepada yoongi atas kemauannya itu.

" Wah apakah ini yang dinamakan Ngidam? Ayo lagi kau mau apalagi biar aku buatkan " Ucap yoongi antusias yang mengetahui bahwa Jisoo tidak seperti biasanya meminta dia untuk memasak Jisoo baru pertama seperti ini membuat yoongi benar-benar senang .

" Sepertinya aku mau..." Jisoo tampak berpikir sejenak dengan mengacungkan jari telunjuk di keningnya  terlihat gemas sekali bagi yoongi "
" cumi kering dan kimchi pedas yang dibuat ibumu " Ucap Jisoo kembali setelah beberapa saat berpikir itu.

" Kau tunggu sebentar aku akan menelpon rumah. Meminta ibu membuatkannya untukmu " Ucap yoongi kini berdiri merogoh ponsel yang berada di saku jassnya

Jisoo akhirnya tersenyum, tidak hanya tersenyum dia juga sedikit tertawa melihat tingkah yoongi yang begitu lucu menurutnya.
*

*

*

*

*****

Kim seokjin pria itu kini terlihat kembali mengunjungi sebuah bar , Dia tidak sendiri ia ditemani Hoseok sahabatnya dulu ia pekerjakan dia untuk Jisoo namun setelah Jisoo pergi kini Ia meminta Hoseok untuk Menemaninya untuk berpergian ke mana pun.

" Apa dia bahagia? Seokjin berucap menanyakan kepada hoseok tentang Jisoo.

Hoseok menyeritkan keningnya bingung Dia harus Menjawab pertanyaan yang temannya ini tanyakan namun ia juga tidak tau .

" Pasti dia bahagia, Dia wanita yang kuat dan dia ditemani lelaki yang begitu Mencintainya " Ucapan Hoseok ini bagai perisai bagi Seokjin membuat tidak suka dengan apa yang Hoseok nyatakan kini Seokjin melihatnya tajam tanpa berbicara lagi.

" Wahh bro maaf, bukan maksudku untuk Memanasimu, Itu adalah kenyatannya Kau lupakanlah dia sedikit demi sedikit " Ucap hoseok kembali

" Tapi kali ini aku benar-benar tidak bisa melupakannya, seluruh hatiku ikut dibawa pergi olehnya " Ucap seokjin

Seokjin kini Menyesap kembali rokok yang ia nyalakan mengepulkan asapnya ke udara, alkohol kembali ia minum kali ini ia berharap untuk bisa melupakan Jisoo, Namun semakin ia Meminum Alkohol nya bayangan Jisoo malah semakin melintasi benaknya, Seokjin Ambruk dengan ketidak sadarkan untuk kesekian kalinya.

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*

*

*

*
Selamat pagi..
Btw ada yang mau nemenin Seokjin Nga?

End sampai sini jangan ?

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang