Jisoo kini telah berjalan di sebuah altar pernikahan didampingi sosok seorang ayah yang kini dengan kuat memegang tangannya.
Pilihan yang kadang tidak diterima dengan hati, Namun diikuti oleh naluri itu kini berjalan berdampingan bersama dengan keiklasan.
Hatinya yang mencintai Seokjin namun hidupnya kini harus memilih yoongi ini adalah sebuah perjalanan takdir untuknya.
Namun dengan pilihan yang membuatnya kini terus berjalan di sebuah altar pernikahan membuatnya cukup yakin bahwa takdir tak harus bersama dengan isi hatinya.
Jisoo berjalan begitu tenang , senyum manisnya kembali terpancar darinya yang kini dengan mantap menuntun langkahnya menuju pria yang berdiri tegap menyambut dirinya.
Senyum Gummy sang pria itu kini mulai terlihat namun Pria yang semula tegap memandangnya kini perlahan menundukan wajahnya saat tangan sang ayah kini memberikan tangan anak gadisnya itu.
Tangis Haru bahagia kini dapat yoongi rasakan ketika wanita yang ia cintai kini akan menjadi miliknya.
Cincin yang disematkan di jari manis kedua mempelai ini akan menjadikannya sebagai ikatan untuk pernikahan ini. Kata janji dan sumpah yang telah terdengar dari kedua mempelai .Sang pendetapun yang menjadi saksipun kini menyetujui akan semua yang kedua mempelai itu ucapkan.
Diakhiri Ciuman lembut kini menjadi bukti bahwa pernikahan ini sudah SAH baik secara hukum dan agama bagi keduanya.
Tepukan tangan juga mengiringi kembali kebahagiaan dari keduanya.
Jisoo dan yoongi saling menatap dalam manik keduanya, senyuman bagi keduanya kini terukir bahwa.
Cinta, ketulusan, dan pengorbanan dari keduanya kini telah membuahkan hasil yang menjadikan mereka untuk hidup bersama.
Tentunya dengan saling Melengkapi dan saling memahami. Itulah dengan sebutan Cinta yang setara.
*
*
*
Seokjin kini kembali berjalan gusar saat sang sahabat kini mulai mengajaknya untuk segera turun kebawah pesta yang akan segera dimulai.
Ini memang bukan pertama baginya, Namun ini adalah harapan pertama baginya. Harapan untuk meminta bahagia kembali dihidupnya.
Seokjin tersenyum saat wanita yang ia tunggu kini berjalan menghampirinya . Senyum manisnya kini mulai menjadi favorit untuknya. Wanita yang belum lama ini singgah dihatinya kini telah jelas berada di hadapannya
Pertukaran cincin itu menjadikan bukti untuknya. Bukti untuk kembali mengikat hubungan yang sesungguhnya tanpa ada lagi kata permainan di dalamnya.
Terjebak dalam sebuah permainan yang ia harapkan akan menjadi pemenangnya menjadi kekalahan baginya.
Kesalahan yang ia lakukan kini menjadi puncak keiklasan bahwa cinta yang ia miliki kini tak semestinya harus bersama. Kim Jisoo wanita yang dengan segenap hatinya sangat Ia cintai kini harus ia lepaskan bersama takdir yang kini menuntunnya .
Definisi untuk Cinta dan Kenyataan baginya adalah hal yang sangat berseberangan. Cintanya besar untuk Kim Jisoo namun kenyataan Jisoo tidak bisa bersamanya.
Cinta Seokjin yang telah dibawa pergi itu kini perlahan mulai kembali, Saat wanita yang disampingnya ini memegang erat tangannya.
Seokjin menyambut kembali senyuman sang wanita. Maniknya kembali bercerita bahwa kini cintanya akan dimulai dari sana. Manik yang membuatnya ia tersadar bahwa jalannya kini harus ia lanjutkan.
Seokjin akan memulai kembali hatinya dengan tidak bermain atas dasar cinta . Ia akan mencintai wanita yang bersamanya kini dengan kesungguhan yang telah ia janjikan.
Pilihan yang ia pilih kini telah benar-benar selesai. tidak ada lagi pertimbangan yang samar, Hidupnya Harus terus berjalan dengan wanita yang kini juga memilihnya dengan penuh kepastian.
Dan ini adalah cinta yang nyata untuknya
*
*
*
Tamat.
Terimakasih banyak kepada teman-teman yang udah suport buat vote cerita pertama aku di Wattpad
Maaf kalau emang endingnya
Tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan.Ya apa boleh dikata.
Ini memang ceritanya 😭Sekali lagi terimakasih 🙏
Jangan lupa vote dan komen di cerita yang lainnyaI love you All❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Fanfiction" Ketika semua mengatakan bahwa game over harusnya aku berhenti untuk bermain, tapi aku malah terjebak dalam permainanku sendiri " (Kim Jisoo) " Aku tau semua ini hanya Permainan harusnya aku menghentikannya, Bukan aku malah egois ingin memilikinya...