Chapter 56

630 64 8
                                        

Happy reading!
.
.
.
.
.
.
.
.
***

Mereka tentu tak lepas dari luka dan kesakitan, bahkan kuda yang di gunakan oleh Mastani pun telah mati

Pasukan yang ada pun mulai kelelahan dan bahkan tak kuat mengangkat senjata, namun perang tetap berjalan

Mastasharv masih sangat stabil begitu juga dengan sisa-sisa tentara milik Mastani

Dursasana terjatuh dengan luka besar yang menganga di dadanya
"Maafkan aku paman.."bisik Ashoka, sebelum kembali menyerang para Pandawa yang mulai mendekat setelah melewati prajurit Mastani

Tak dapat di pungkiri jika rasa lelah mulai merajai tubuh mereka, bahkan Bima yang kuat sekalipun kini merasa sangat lelah dengan luka yang sudah memenuhi tubuhnya

Ashoka yang melihat itu pun langsung mengambil kesempatan untuk menyerang Pandawa dengan kekuatannya sementara Aarav menyerah Duryudana dan Sengkuni dan Mastani mengurusi Bisma dan Drestarasta

Sekutu dari Panchala yang masih ada pun membantu Pandawa untuk melawan Ashoka

Saat Ashoka akan di sudutkan, sebuah panah menancap di dada panglima Panchala

"K-kau.. penghianat-t"sambil terjatuh dan kehilangan nyawanya

Ashoka menatap pada pria yang memanah, dan pria itu tersenyum padanya sambil melawan prajurit
"Drestadyumna"

Raja Drupada yang melihat pengkhianatan anaknya pun marah, sebagian prajurit Panchala pun beralih pada pasukan Mastani

Perang semakin menjadi-jadi terjadi banyak pengkhianatan dan kecurangan

Mastani yang sudah penuh darah, ia juga merasakan lelah yang luar biasa, tapi dia tidak punya niat untuk berhenti, karena dia harus menang dari perang ini, dendamnya harus terbalaskan

Ia menatap ke arah Drestadyumna yang kini sedang melawan kerajaannya sendiri untuk melindungi Mastani

"Kau memilih ku dan bukan suami adik mu?"tanya Mastani sambil batuk darah dan melawan prajurit yang lain

"Aku tidak bisa melihat mu terluka"

"Lalu kau memilih untuk melihat adik mu terluka?"

Drestadyumna mendang prajurit didepannya dan kemudian berbalik ke arah Mastani yang sudah mengalahkan beberapa prajurit

"Ya, itu pilihan ku" sebelum akhirnya mereka berdua kembali menyerang prajurit yang lain

Para Dewa tidak mungkin membiarkan anak-anak mereka kalah dalam perang ini, jadilah mereka memberikan kekuatan bagi anak-anak mereka yaitu Pandawa

Mereka pun mulai menyerang balik Ashoka, Ashoka semakin terpojok karena ia di hadang lima orang sekaligus yaitu ayahnya

"Menyerahlah nak.."ujar Bima

"Dan membiarkan ibu ku menjadi budak kalian? Tidak.."

"Kau terlalu sombong"ujar Yudhistira

"Aku mengikuti sifat ayahku kalau soal itu"

Mereka kembali saling menyerang, tentu Ashoka tidak ingin kalah, walaupun yang ada di depannya adalah ayahnya tentu saja rasa dendamnya pun tak padam

Mastani yang melihat anaknya di sudutkan entah dari Duryudana ataupun dari Pandawa

Dia mulai menatap langit
"Dewa ku..jika mereka dapat melindungi anak mereka, maka kau juga Dewa.. lindungilah Mastasharv"

Lalu langit mulai mengeluarkan gemuruhnya, di dini hari yang gelap kilatan petir menghiasi peperangan itu

Mastani Venenum World[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang