Asty mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan melangkah ringan menuju kamarnya. Di sana sang suami tengah duduk di ranjang sambil menonton TV. Di rumah Asty dan Adrian, memang ada dua TV, satu di ruang tamu dan satu lagi di kamar tidur.
Adek sudah tidur di kamarnya, jadi Asty pun menutup pintu kamar. Guru muda jelita itu lalu melepas handuk dan duduk di sebelah Adrian tanpa busana. Sang suami tentu saja meneguk ludah melihat keindahan tubuh istrinya terpampang jelas di sebelahnya. Lekak-lekuk tubuh bak Dewi Venus yang secara sah ia miliki itu memang membuat Adrian tak henti-hentinya bersyukur. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?
"Kok nonton TV-nya ga pakai baju?"
"Lebih adem begini." Kata Asty sambil tersenyum menggoda.
"Wadidaw."
"Ga ada lembur kerjaan?"
"Udah barusan selesai, ga sabar pengen ngerjain istri aja."
"Ish!" Asty mencubit suaminya dengan genit.
"Hei! Siapa yang godain duluan, coba." Adrian mengecup pipi sang bidadari. "Kalau aku perhatiin, toket kamu kok sepertinya jadi lebih gedean ya, sayang?"
"Masa sih?"
"Coba sini aku ukur lagi."
Yeee. Bilang aja mau grepe-grepe.
Tanpa babibu, Adrian segera menggerakkan tangannya untuk meremas-remas dada montok Asty. Sejak kenal pertama, Adrian memang kesengsem berat dengan dada sempurna sang bidadari. Wajahnya yang jelita ternyata dilengkapi pula dengan tubuh seksi menggoda, semua itu tersembunyi di balik kerudung penutup aurat yang membuatnya menjadi satu-satunya lelaki paling beruntung di dunia yang secara sah dapat melakukan hal apa saja pada tubuh molek Asty.
Kepala Adrian maju dan menyelinap di leher harum sang istri, mengendus, mencium, menjilat, menikmati tiap jengkal rasa nyaman yang disediakan bidadarinya yang molek. Laki-laki itu membuka kaos dan celana pendeknya, lalu melepas celana dalam dan akhirnya bugil di hadapan Asty.
Sang guru muda jelita melihat suaminya sudah bersiap, badannya yang gempal dan perutnya yang besar terpampang jelas di atas benda tumpul mengacung tegak, siap dilesakkan. Adrian memang bukan laki-laki paling atletis di dunia, tapi dia telah memberikannya kehidupan yang menyenangkan dan seorang buah hati yang lucu. Asty pun membuka lebar-lebar kakinya agar penis sang suami bisa secepatnya disangkarkan.
Tapi tidak semudah itu dong. Adrian terkekeh, ia melebarkan kaki Asty agar ia bisa menyelipkan kepala di antara selangkangan sang istri. Pria itu juga membuka dua bibir pintu surgawinya dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Tanpa perlu basa-basi, tukar pikiran, atau brainstorming, Adrian menjulurkan lidah menyentuh bibir kemaluan Asty. Menciptakan sensasi ledakan energi bak setrum mengalir di sekujur tubuh indahnya.
Suami Asty itu mulai menjilati daerah sela paha sang istri, menyapu bibir vaginanya ke atas bawah, bawah atas, atas bawah, balik lagi bawah atas. Bolak-balik terus menerus, membuat Asty melenguh dan mencengkram sprei untuk mengarungi rasa nikmat tak tertahankan yang menginvasi bibir liang cinta paling rahasianya.
"Terussss, sayaaaaang. Aaaaaahhhmmm... enaaaaakgghk." Erang si cantik itu.
Makin lama, Adrian semakin terpompa birahinya dan melahap bibir liang cinta Asty dengan buas. Ia tenggelam di sela paha putih mulus Dewi Venus-nya dan makin kencang menggerakkan lidah. Geli bercampur birahi membuat kaki Asty bergerak secara reflek, mengatup dan menjepit kepala sang suami.
Adrian tertawa karena kepalanya terkatup, ia pun mendorong dan memposisikan kaki Asty supaya kedua kaki jenjang itu berada di samping kepala sang bidadari dan bagian selangkangannya tertarik ke atas tepat ke posisi strategis Adrian. Dengan posisi ini sang suami bisa dengan mudah memainkan liang cinta Asty.
Si cantik itu mengerang dan melenguh tanpa daya karena setelah posisinya seperti itu, bertubi-tubi serangan dilancarkan oleh Adrian, mulai dari ciuman, jilatan, hingga gigitan yang dikombinasikan dengan permainan jari yang membuat bibir vagina sang bidadari bagai diacak-acak kenikmatan.
"Aaaaaahhhhh.... aaahhhhh... ahhhhh..." erangan demi erangan keluar dari mulut mungil sang Dewi Venus. "Masssshhhh..."
Oke, cukup posisi seperti ini. Adrian pun lantas berbaring terlentang dan menarik tubuh Asty supaya naik ke badannya. Kini selangkangan Asty tepat berada di atas mulut Adrian. Pria beruntung itu melanjutkan niatnya, mencium dan menjilat kemaluan sang istri.
Asty sendiri merem-melek keenakan, ia memaju mundurkan tubuh dan menggesek-gesek bibir cintanya ke mulut sang suami. Ada cairan yang mengalir dari sela-sela liang vagina Asty, entah itu cairan apa. Tapi Adrian dengan penuh nafsu menyeruputnya tanpa sisa, seperti anak kecil yang membersihkan sisa-sisa es krim di mangkoknya.
"Mhaaaaassshh... ooooohhh...!! Haaaaaahhhh!!" dengan nafas tersengal-sengal Asty memutar badannya, kali ini meski ia tetap mengangkang di atas wajah sang suami, namun Asty dapat bertemu langsung dengan batang kejantanan Adrian.
Dengan vagina masih dijelajahi lidah Adrian, Asty gerak cepat menjilati batang kemaluan sang suami dari atas ke bawah, bawah ke atas, melingkar, ke pucuk, melingkar, ke bawah, melingkar di kantong zakar, turun hampir ke bagian terujung bawah.
"Hmmmmm... essssttt... enaaaaakggghhh!!" Adrian ganti mengerang dan menggigit klitoris Asty dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANG NANTO
AdventureBu Asty tiba-tiba saja menarik kerah kemeja Nanto, memejamkan mata dan mencium bibir Nanto dengan ciuman. Birahi guru muda itu sudah terlanjur menyala, dan mereka berdua pasti akan menerima konsekuensinya. Tapi itu nanti. Sekarang, biarlah keduanya...