Hii Kitty🙆
Sebelum baca, ayo vote terlebih dahulu🥰Happy reading!
....
Saat ini hanya tinggal Ilham dan fika yang berada diruang tamu, dan bik inah juga memang berada di kamarnya saat ini.
Para sahabat mereka sudah pulang, tadi bunda sahira sudah menelpon Ilham agar menemani fika dirumah sebelum ia pulang.
Bunda Sahira saat ini sedang berada dikantor ayah revan karena ada hal penting yang harus diurus disana.
Jadi saat ini rumah itu terasa amat sunyi, hanya ada suara dari televisi yang hidup disana.
Ilham yang sedang fokus main ponsel sambil berbaring di sofa, dan fika juga tengah duduk menonton televisi di sofa lainnya.
Rasanya fika ingin sekali menghampiri Ilham dan berbicara banyak dengan cowo itu, mengobrol tentang semua yang ia alami selama ini.
Tapi itu adalah hal yang mustahil, Fika takut kalau Ilham akan memarahinya jika ia mengajak cowo itu berbicara nantinya.
Bersyukur Ilham masih mau menemaninya disini, meskipun atas suruhan sang bunda.
Gadis itu merasakan tenggorokan mulai kering saat ini, ia menatap sekilas Ilham yang sedang fokus main ponsel, ingin rasanya ia mengadu agar Ilham mengambilkan dirinya air minum.
Sudah jelas semua itu tidak mungkin, akhirnya ia segera beranjak pergi ke arah dapur sebelum tenggorokannya semakin kering.
Ternyata sepasang mata tajam tengah memperhatikan kepergian gadis itu ke dapur.
Saat berada didapur, fika dengan segera mengambil air minum dan langsung meredakan rasa kekeringan di tenggorokannya.
Selesai minum, gadis itu teringat sesuatu, ia ternyata pernah menyimpan sebungkus mie ala Korea yang sangat pedas di laci atas disini.
Fika dengan semangat langsung menarik salah satu kursi disana untuk ia pijak karena laci itu terlalu tinggi.
Fika akhirnya menaiki kursi tersebut dan segera mengambil sebungkus mie yang sempat ia simpan waktu itu.
Karena terlalu senang, akhirnya gadis itu mulai kehilangan keseimbangannya, dan.........
"Buk"
Sebungkus mie yang ia pegang tadi jatuh kelantai, tetapi tunggu, kenapa ia tidak merasakan sakit sama sekali, bukannya ia terjatuh ya.
Fika segera membuka matanya yang sempat tertutup.
Betapa terkejutnya ia ketika melihat wajah tampan Ilham yang sedang menatap dirinya datar saat ini, dan lagi kini ia sedang berada digendongan cowo itu.
Fika menunduk takut, ia tak mau dimarahi Ilham lagi, makanya gadis itu tidak berani menatap mata elang didepan nya.
"Bagus lo makan mie saat sakit gini!" ucapan yang amat menyeramkan baru saja keluar dari mulut cowo yang masih menggendongnya itu.
Fika menggeleng dengan cepat, ia menyembunyikan wajahnya di dada bidang ilham takut.
"Lo jangan banyak tingkah, lo sebenarnya mau sembuh atau nggak!" Ucap cowo itu lagi dapat membuat gadis itu semakin diam tidak mau menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIKHAM
Fiksi RemajaKisah ini dimulai ketika ILHAM ALIMANSYAH VICHELO dan FIKA RAHMAYANI CLARICHEL kembali dipertemukan oleh takdir setelah sekian lama berpisah. Fika yang tidak menyangka atas perubahan Ilham sahabat masa kecilnya yang begitu drastis, hingga cowo itu...