bab 4: SAKIT

71 8 3
                                    


Happy reading!

....

Malam hari di jalanan tempat balapan biasanya, jam sudah menunjukkan pukul 23:53 wib.

Ilham dan anggota gengnya yang lain saat ini sedang merasa senang karena ketua mereka baru saja memenangkan balapan motor.

"Gue pamit pulang" ucapan ilham langsung membuat semua perhatian tertuju kepadanya.

"Cepat banget dah, kita gak ngumpul makan makan dulu?" Tanya salah satu anggota gengnya yang berada disana.

"Besok malam kita ngumpul di tempat biasa" jawabnya dan langsung menaiki motornya untuk pulang.

Begitu pun dengan varel, lion, fhel dan rey yang ikutan pulang juga. Mereka takut para ibunda ratu akan marah besar dirumah.

....

Ilham berjalan mengendap endap masuk kedalam rumahnya, ia takut ketahuan oleh orang rumah, apalagi sang bunda.

"Den Ilham baru pulang" ucapan tersebut langsung membuat ilham terlonjot kaget, seperti organ jantungnya sudah mau copot dari tempatnya.

Ilham segera berbalik untuk melihat asal dari suara itu, ia bernafas lega karena sang pemanggil adalah pembantu mereka bik ani.

"Iya bik, semuanya udah pada tidur kan?" Tanyanya menatap serius wanita paruh baya itu.

"Itu den, den Ilham gak tau kalau nyonya, tuan sama den arvan lagi pergi kerumah sakit?" Bik ani malah balik bertanya membuat ilham khawatir atas pertanyaannya.

"Siapa yang sakit bik?" Tanya Ilham dengan cepat dan serius.

"Tadi kata nyonya mereka pergi mau jaga non fika yang lagi sakit dirumah sakit" ucapan bik ani dapat membuat ilham terkejut bukan main.

Setelahnya Ilham bertanya tentang dimana lokasi rumah sakit dan segera pergi dengan cepat ke sana.


....

_HOSPITAL_

Ilham menatap lama pintu sebuah ruangan rawat, ia ingin masuk, tetapi egonya terlalu tinggi untuk melakukan hal itu.

Lama berlarut dalam pikirannya, pintu ruangan itu akhirnya terbuka.

Terlihat lah keempat cowo yang keluar dari sana, mereka adalah sepupu sekaligus sahabatnya Ilham.

Siapa lagi kalau bukan varel, lion, fhel, dan rey.

"Lo baru nyampe?" Tanya lion menatap sang ketua mereka.

"Hm" orang yang ditanya hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kata bunda liana ponsel lo gak aktif, trus bunda telpon kita kita pada untuk ngasih tau tentang keadaan fika" ucapan yang terlontar dari mulut fhel.

"Ponsel gue habis baterai" jawab Ilham membuat yang lainnya mengerti.

"Kita pamit pulang dulu, lo masuk aja, fika lagi tidur" ucap varel menepuk pundak Ilham membuat sang empu langsung mengangguk.

FIKHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang