Happy reading!....
"Makasih ya bang" ucap Fika dengan sedikit kencang memperlihatkan senyum tipisnya saat motor cowo yang mengantarnya barusan sudah menjauh pergi.
Fika berjalan riang ingin masuk kedalam rumahnya, tetapi terdengar suara deru motor dari arah belakang yang sedang memasuki pekarangan rumahnya saat ini, hingga ia akhirnya kembali membalikkan badannya.
Orang yang baru saja datang itu segera turun dari motornya, membuat Fika tersenyum tipis melihat siapa yang sedang datang, yaitu ilham.
Tetapi saat melihat cowo itu membuka helmnya, terlihat lah wajahnya yang tidak bersahabat, hingga membuat raut wajah Fika berubah menjadi takut.
Ilham langsung berjalan menghampiri gadis yang sedang menatapnya saat ini.Cowo itu pun berjalan duluan masuk kedalam rumah melewati Fika dengan tetap mempertahankan wajah datarnya.
"Masuk!" suara Ilham menginstruksi agar Fika yang sedang terbengong saat ini segera mengikutinya masuk kedalam rumah gadis itu.
Fika hanya menunduk diam tidak mau menjawab, tetapi ia juga tetap mengikuti arahan Ilham agar segera masuk ke dalam rumah, mengikuti langkah cowo itu.
Keduanya pun sampai keruang tamu setelah mengucapkan salam saat masuk tadi.
"Siapa yang antar Lo pulang?" Tanya Ilham dengan wajah datar mengintimidasi menatap gadis yang sedang menunduk didepannya.
"Hah! kan dia temannya Ilham, yang ilham suruh buat jemput Fika dari sekolah" ucap gadis itu dengan cepat mendongak menatap cowo didepannya.
"Dia bukan teman gue Fika! Apa Lo pernah liat gue bareng dia? Gak kan!" Ucap Ilham mencoba menahan amarahnya dengan memejamkan matanya sebentar.
Fika menunduk dengan memilin ujung jaket yang sedang ia pakai saat ini.
"Tapi dia bilang kalau dia temannya Ilham?" Gadis itu menjawab dengan takut takut dan kembali menunduk.
"Jangan pernah gue lihat Lo dekat dekat sama dia lagi! Seharusnya Lo mikir dong! Kalau gue yang suruh dia buat jemput Lo, pasti gue bakal telpon Lo terlebih dahulu! Tapi apa! Lo malah asal ikut orang yang bahkan gak Lo kenal! Lo bukan anak TK lagi Fika, yang harus diajarin dulu!" Marah Ilham membuat Fika akhirnya mengeluarkan tangisan nya dalam keadaan diam.
"Gimana kalau dia mau berbuat jahat sama lo! Gimana kalau dia bawa Lo pergi dan berbuat hal yang nggak nggak?! Seharusnya Lo mikir! Lo udah gede kan? Bukan anak kecil lagi!" Ilham malah semakin meluapkan amarahnya dihadapan gadis itu.
Cowo itu menjadi sangat emosi ketika melihat istrinya di antar pulang oleh musuhnya, yaitu Vino.
"Fika gak tau Ilham" cicit Fika mencoba menahan suara tangisnya yang ingin keluar saat ini.
"Iya! Dan Lo harus tau kalau cowo yang antar Lo barusan itu rival gue! Jadi jangan pernah gue lihat Lo dekat dekat sama dia lagi! Sekarang masuk kamar!" Ucapan Ilham dengan menggebu gebu.
Cowo itu sangat khawatir, bagaimana kalau tadi vino berencana mencelakai atau berbuat macam macam kepada istrinya? Sungguh Ilham sangat marah dan tidak akan mengampuni vino kalau hal itu semua sempat terjadi.
....
Ilham sudah pulang kerumahnya setelah ia menemui bik inah, ART rumah Fika.
Cowo itu berpesan supaya bik inah mengantarkan makanan kepada Fika didalam kamar, sekaligus juga mengingatkan supaya gadis itu sholat.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIKHAM
Teen FictionKisah ini dimulai ketika ILHAM ALIMANSYAH VICHELO dan FIKA RAHMAYANI CLARICHEL kembali dipertemukan oleh takdir setelah sekian lama berpisah. Fika yang tidak menyangka atas perubahan Ilham sahabat masa kecilnya yang begitu drastis, hingga cowo itu...