Happy reading!....
Sudah dua hari ini Fika dirawat dirumah sakit, sore ini gadis itu sudah diizinkan pulang oleh dokter yang menanganinya.
"Semangat banget anaknya bunda" ucap bunda Sahira tersenyum menatap putrinya yang terlihat ceria sambil membantu memberesi barang barangnya.
"Hari ini kita dijemput Ilham kan bunda?" Tanya gadis manis itu dengan mengikuti sang bunda yang sudah duduk di sofa disana.
"Iya sayang, bentar lagi Ilham katanya nyampe. Ayah gak bisa jemput hari ini karena kerjaannya udah pada numpuk, kan selama dua hari ini ayah cuti untuk jaga Fika" penjelasan sang bunda dapat membuat Fika mengangguk mengerti.
Tak berselang lama, pintu ruangan akhirnya terbuka, terlihat lah seorang cowo tampan yang memasuki ruangan itu.
"Maaf bunda, Ilham tadi malah ketiduran" ungkap Ilham dengan tangan yang sudah bergerak mengangkat tas yang ada di depan bunda Sahira.
"Nggak kok, kita aja baru selesai siap siap nya" jawab bunda Sahira mulai berdiri diikuti oleh Fika juga.
Mereka bertiga mulai berjalan keluar dari ruangan itu menuju ke arah parkiran, dimana letak mobil Ilham berada.
Setelah ketiganya masuk kedalam mobil, Ilham langsung menancapkan gas nya dengan sedang, setelah cowo itu merasakan kalau semuanya sudah duduk dengan nyaman.
"Bunda tidur sebentar dulu ya, nanti bangunin bunda kalau udah nyampe" ucap bunda Sahira kepada Ilham dan Fika yang duduk berdampingan didepan.
"Bunda tidur aja, nanti Ilham bangunin kalau udah nyampe rumah" jawaban ilham langsung membuat bunda Sahira mulai bergerak memposisikan tempat tidurnya dengan nyaman, akhirnya wanita itu pun mulai memejamkan matanya menyelami alam bawah sadar.
"Kenapa daritadi diam aja, hmm?" Tanya Ilham kepada gadis disampingnya dengan mengelus kepala Fika menggunakan sebelah tangannya sebentar.
"Fika bingung mau bicarain apa" jawab gadis itu dengan jujur, Ilham malah tersenyum tipis mendengarnya.
"Udah, ngoceh aja gak papa kok. Kan bisanya lo selalu ngoceh" ucap cowo dengan entengnya langsung mendapat delikan tajam dari Fika.
"Fika bukan ngoceh tau! Orang Fika selalu bicara yang penting penting aja! Ilham aja yang selalu jahilin Fika kalau lagi cerita" jawab gadis itu dengan kesal dan sewot, tangannya langsung bergerak mencubit sebentar lengan Ilham yang sedang menyetir.
Ilham mendesis merasakan perih di lengan nya yang sudah terkena cubitan maut dari gadis cantik disampingnya.
"Cantiknya Ilham, gimana dengan hari ini? Fika gak ada sedih sedih kan?" Tanya Ilham menatap sebentar Fika yang sedang cemberut disampingnya.
Fika yang tau pembahasan ilham mulai serius pun langsung menatap cowo disampingnya dengan sedikit gugup.
"Fika, Lo dengerin pertanyaan gue kan?" Tanya cowo itu menampilkan wajah datarnya yang begitu serius.
"Iya Ilham, Fika dengerin Ilham kok. Hari ini Fika memang ada nangis" cicit gadis itu menatap Ilham dengan wajah sedih.
"Nangis kenapa, hmm?" Tanya cowo itu sedikit menjawil hidung Fika, ia tidak boleh membuat gadis itu bersedih lagi.
Ilham tau kalau Fika akan takut ketika melihat dirinya sudah dalam mode serius seperti ini, jadi ia harus bisa berusaha membuat istri bocil nya selalu tersenyum.
"Tadi saat lepas infus sama suster, tangan Fika yang sebelahnya gak sengaja nyenggol tangan Fika yang di infus. Terus darah keluar karena ulah Fika, karena sakit jadi Fika nangis deh" jawab gadis itu dengan serius juga bercerita kepada cowo yang sedang menyetir disampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
FIKHAM
Teen FictionKisah ini dimulai ketika ILHAM ALIMANSYAH VICHELO dan FIKA RAHMAYANI CLARICHEL kembali dipertemukan oleh takdir setelah sekian lama berpisah. Fika yang tidak menyangka atas perubahan Ilham sahabat masa kecilnya yang begitu drastis, hingga cowo itu...