Langkah jin ngontai saat ini membuka pintu apartemen, tapi tiba-tiba jungkook memeluknya dari belakang dengan tubuh yang bergetar karena menahan tangisannya
"bi.... aku mencintaimu, sunguh-sungguh mencintaimu dengan seluruh hidupku" ucap jungkook yang sudah terisak
Jin hanya diam dan mencerna semuanya yang sedang terjadi
"Maafkan aku bi... semua yang kulakukan demi Yoongi hyung, tolong maafkan aku" lanjut jungkook
"Aku akui semua yang mereka katakan itu benar bi, iya, awalnya aku memang hanya ingin balas kepada jimin dengan merebutmu, tapi seiring berjalannya waktu, rasa itu tumbuh tanpa bisa aku hentikan bi, maafkan aku bi, ku mohon" isak jungkook
Jin membalikkan tubuhnya tanpa melepaskan pelukan jungkook, ia menatap mata jungkook dan mencari kebenaran disana
"apa yang harus aku lakukan, agar kau mempercayai ku, bi" lirih jungkook sambil membalas tatapan jin
"awalnya aku terpukul dengan semua kenyataan yang aku dengar, tapi entah mengapa itu tak bisa membuat aku membencimu, sebenarnya aku ingin sekali membencimu, sangat ingin, tapi aku tak sanggup" lirih jin
"maafkan aku bi, aku benar-benar minta maaf" ucap jungkook dengan suara terisak-isak dan semakin mengeratkan pelukannya
"Haruskah aku menghukummu? " ucap jin yang berhasil membuat jungkook melepaskan pelukannya dan kembali menatap mata jin
"bi..... kau boleh menghukum ku apapun itu, tapi tidak dengan meninggalkan ku" ucap jungkook yang mulai bergetar
"benarkah? " tanya jin dan disambut anggukan oleh jungkook
"aww..... bi" kaget jungkook ketika, jin menggendong jungkook dan membawanya kekamar, kemudian menaruhnya diatas tempat tidur dengan perlahan
Awalnya jungkook tersenyum namun jungkook mulai khawatir ketika jin melangkah keluar dari kamar, dan ia mulai berpikir bahwa inilah akhir dari kisahnya bersama jin
Saat jin sudah benar-benar tidak terlihat oleh jungkook, ia hanya mampu memeluk dirinya dan menangis dalam diam karena rasa sakit yang begitu sesak yang ia rasakan
Namun beberapa menit kemudian, jungkook kembali di kagetkan karena ada tangan yang mengusap lembut kepalanya, dan ternyata jin yang sedang tersenyum menatapnya, dengan cepat jungkook kembali memeluk tubuh jin, seakan ia benar-benar takut ditinggalkan
"bi... kau membuatku takut" isak jungkook dalam pelukan jin
"jangan menangis baby, aku hanya ingin mengambil ini" ucap jin sambil menunjukkan cicin yang sudah ia siapkan untuk jungkook
"bi.... " ucap jungkook yang terpesona dengan cincin tersebut
"maukah kau menikah...." ucap jin terputus karena jungkook dengan semangat menjawab sebelum jin menyelesaikan pertanyaannya
"aku mau bi, aku mau" jawab jungkook sambil mengisyaratkan jin untuk memasangkan cicin itu pada jarinya
"sepertinya kau sangat tidak sabaran baby" ucap jin, lalu mencium kening jungkook
"bi... kapan kita menikah? " tanya jungkook yang berhasil membuat jin tertawa melihat tingkah jungkook
"bi.... jangan tertawa, jawab aku" rengek jungkook
"setelah kita bertemu orangtuamu dan Hyung, sayang" jawab jin
"Ayo kita sekarang menemui mereka" ajak jungkook yang menarik tamga6 jin untuk pergi
"sekarang? seperti ini? " tanya jin binggung
" iya sekarang, ayo... " jungkook semangat
"bukankah penampilan kita saat ini terkesan orang yang habis melakukan KDRT? dan kau pikir apa orang tuamu akan mengizinkan aku menikahimu dengan penampilan kita yang seperti ini" ucap jin menjelaskan
"hahhaa...... keuntungan benar bi" jungkook tertawa setelah menyadari bagaimana penampilan mereka berdua
"jadi apa yang akan kita lakukan sekarang bi? " tanya jungkook yang seperti sedang berpikir
"hhmmm.. bagaimana kalau kita membuat calon anak kita" ucap jin sambil memainkan alisnya
"aisshh.... pikiranmu bi" kesal jungkook
"Ayolah, junior ku sudah merindukan sarangnya" ucap jin sambil sedikit memaksa jungkook agar berada dalam kukungannya
"aw.... bi.... " teriak jungkook
"kau siap, baby" bisik jin tepat ditelinga jungkook yang berhasil membuat jungkook merinding
"Makan aku bi.... " goda jungkook yang lalu mulai menciumi leher jin
-------------skip adegan plus2 ya------------
Beberapa tahun kemudian
"baby, kau dimana? " teriak jin yang sibuk dengan dasinya
"aku didapur bi" jawab jungkook yang sibuk menyiapkan bekal untuk ji dan kedua anaknya
"momi... lihatlah jeni menyembunyikan buku ku" teriak jeki
"tidak momi, itu bukan aku" teriak jeni yang tak mau kalah
"astaga.... bi..... liat anakmu, aku sedang sibuk di dapur" teriak jungkook yang harus pusing setiap hari karena ulah kedua anaknya yang hanya beda 2 tahun
"hey, ada apa ini? " tanya jin lembut kepada dua anaknya
"jeni pa,, dia selalu mengangguku" rengek jeki
"jeni... kenapa kau senang sekali menganggu opa mu nak" tanya jin
"aku hanya menguji mentalnya pa, aku lelah selalu membela opa disekolah, opa terlalu lemah ketika mereka menganggu nya" kesal jeni
"aku bukan lemah, aku hanya tidak ingin ribut, beda denganmu yang setiap hari selalu membuat kegaduhan disekolah" sinis jeki
"sudah, sudah.... ayo makan dulu nanti kita bahas lagi" ucap jungkook yang sedari tadi memperhatikan kesayangannya
Iya benar, jeki itu mempunyai sifat lebih tenang, suka kedamaian dan tidak suka terlalu menonjol, beda dengan jeni yang lebih aktif dan selalu ingin jadi pusat perhatian.
Ya seperti itulah kehidupan jinkook yang setiap hari dipenuhi dengan kericuhan kedua anaknya dan kehebohan jungkook yang terkadang suka tersulut emosi melihat kedua tingkah anaknya, beda dengan jin yang lebih menganggap itu sebagai hiburannya
Sedangkan jimin setelah setahun dirawat, akhirnya ia tak sanggup lagi bertahan dengan penyakitnya dan mengakhiri hidupnya dengan menggantung dirinya.
Yoongi sendiri akhirnya bisa sembuh berkat dukungan dari keluarganya dan dokter iu yang selama ini menanganinya dan mereka pun, saat ini menjalin hubungan serius.
.
.
.
.
.
.
.
______________________________________THE END
Akhirnya selesai juga, semoga pada suka ya dengan endingnya.
Terimakasih untuk semua dukungannya, jangan lupa vote dan komennya, sampai jumpa di cerita selanjutnya ya, bye 👋👋👋👋
Kamis, 28 November 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
one shoot jinkook
RandomBook ini berisi kisah one shoot tentang jinkook. setiap judul ada satu sampai sepuluh seasons aja. Mungkin dibeberapa bagian ada mengandung 🔞 jadi mohon kesadaran bagi yang belum bisa berpikir bijak dan belum masuk usia legal, diharapkan jangan d...