Episode Selanjutnya...
Ke esokan pagi nya,
Seperti biasa Shani bangun lebih awal, karena harus menyiapkan sarapan untuk nya dan Gita sebelum berangkat ke sekolah.Waktu menunjukan pukul 05.00 WIB.
Gita mah jangan ditanya, Dia pasti baru bangun saat ini.
Saat matanya mulai terbuka, Ia baru menyadari mulutnya masih menyedot botol kosong bekas susu semalam.
"Kok bisa ada Dot di mulut aku?." Tanya nya dalam hati. Kemudian diambil sambil mendudukkan diri dan bersandar di headboar kasur sambil mengumpulkan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.
"Cici pasti nih." Gumam nya pelan
"Sholat dulu deh sebelum kebawah, sekalian mandi sama pake seragam sekolah dulu." Lanjutnya turun dari kasur menuju kamar mandi melaksanakan ritual pagi hari.
Sementara Shani masih menyiapkan sarapan di dapur setelah melaksanakan Sholat subuh.
Sosok hantu Bi Nyai muncul di dapur,
"Non Shani, ada yang bisa bibi bantu?."
Shani merasa kaget dengan kedatangan nya yang tiba-tiba,
"Astagfirulloh Bi, ngagetin aja. Untung aku gak punya penyakit jantung." Ucap Shani mengelus dada nya
"Hehe maaf Non." Ucap Bi Nyai cengengesan
"Non kecil mana?."
"Dedek masih bobo kaya nya Bi."
"Oh gitu, Non kapan mau ngasih tau Non Gita nya?."
"Setelah ini ya Bi."
"Secepatnya ya Non."
"Iya."
Bi Nyai pun kembali menghilang dari pandangan Shani.
Tak lama kemudian Gita datang. Ia langsung memeluk Shani dari belakang.
"Astagfirulloh hantu mana lagi nih." Gerutu nya
"Cici ih."
"Kok suara nya kaya dedek, mana meluk lagi."
"Cici ini dedek bukan hantu, sebel banget di samain sama hantu." Ucap Gita kini melepas pelukan nya
"Eh dedek sayang nya Cici. Muachhh." Ucap Shani seraya mencium kening Gita
"Udah gak ngambek lagi?." Sambung nya kembali merapikan bekas peralatan memasak dan juga menyusun piring yang berisi makanan diatas meja.
"Cici?." Panggil Gita merengek
"Apa sayangku? Bentar ya cuci tangan dulu."
"Ci?."
"Apa?."
"Nggak, hhehe."
"Gak jelas." Ucap Shani memutar bola mata malas nya
"...."
"Duduk." Titah Shani
Gita tetap berdiri di posisi nya, sedangkan Shani merasa heran dengan sikap adiknya ini.
"Tadi meluk, panggil-panggil Cici nya, sekarang diem kaya gitu? Mau apa hm?." Tanya Shani
"....."
"Ya udah sini duduk." Pinta Shani yang sudah duduk di kursi
Gita menggelengkan kepala nya,
Hap,
Shani yang sudah berdiripun langsung menggendong Gita, Barulah Gita tersenyum saat di gendongan Shani seraya melingkarkan kedua tangan nya di leher jenjang sang kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
General Fiction"My life and behavior were considered strange, because I could see things they couldn't see." _Argita Shienna At-treya_