🍒18

126 19 6
                                    

"Om Jaehyun, boleh yaaa kita culik Beomgyu hari ini aja. Janji, cuma hari ini," ucap Winter, lengkap dengan nada manja dan senyum yang dibuat-buat. Ia bahkan menangkupkan tangan, seperti memohon penuh drama di depan Jaehyun yang duduk santai sambil menyeruput teh.

Hari ini, Winter, Ryujin, dan Ayen berencana memanfaatkan waktu libur untuk jalan-jalan. Mereka juga ingin mengajak Beomgyu ikut serta. Namun, mengetahui betapa sulitnya mendapatkan izin, terutama dari Jaehyun, mereka kini berusaha membujuk langsung.

Beomgyu, yang berdiri di samping Winter, ikut menatap ayahnya penuh harap. "Papa, boleh ya...?" katanya pelan, dengan ekspresi yang entah kenapa terlihat seperti anak kucing kehilangan induk.

Jaehyun baru saja membuka mulut untuk menjawab ketika dua suara bariton tiba-tiba memotong dari sofa.

"Enggak boleh," kata Mark datar, tanpa menoleh dari layar ponselnya.

"Setuju. Tidak diizinkan," tambah Sungchan, sambil tetap fokus pada game yang sedang dimainkan.

Jaehyun hanya tersenyum kecil melihat respons kedua putranya, namun tidak langsung menjawab. Ia membiarkan Beomgyu berusaha sendiri.

Beomgyu memutar bola matanya, sebal bukan main. "Kak Mark, kak uchan, serius deh, kalian tuh bisa diem dulu gak sih?" protesnya.

"Papaaaa..." rengek Beomgyu, kini dengan nada memelas, mencoba menarik simpati. Ia melirik tajam ke arah Mark dan Sungchan yang seakan sengaja merusak rencananya.

Ryujin, yang sejak tadi memperhatikan, akhirnya ikut bicara. "Om Jaehyun, kan ini cuma sekali-sekali. Kami janji bakal jaga Beomgyu dengan baik!" katanya dengan penuh semangat, mencoba meraih hati ayah beomgyu.

"Tenang saja kami akan memulangkan calon cucu om jaehyun dan ibunya dengan selamat" tambah ayen tak kalah semangatnya dari ryujin.

Jaehyun masih belum menjawab, hanya memandang Beomgyu dengan tatapan penuh arti, seolah ingin mendengar alasan yang lebih kuat. Beomgyu mengerti isyarat itu dan langsung berkata, "Papa, please... Kali ini aja yaaaa..." Kini suaranya terdengar tulus, tidak hanya sekadar rengekan.

Jaehyun tersenyum kecil, akhirnya membuka suara. "Kalau begitu, kalian harus janji jaga Beomgyu baik-baik. Tidak terlalu malam pulangnya, dan pastikan kalian tetap di tempat-tempat yang aman."

"Yesss!" seru Winter, Ryujin, dan Ayen bersamaan, penuh kemenangan. Sedangkan Beomgyu langsung tersenyum bahagia, menyelipkan senyum puas ke arah Mark dan Sungchan, yang hanya mendengus sebal.

Sementara mereka berempat pergi dengan penuh semangat, Beomgyu tampak menggandeng Winter yang terus bicara seru di sepanjang jalan. Ryujin dan Ayen mengikuti di belakang, sesekali tertawa mendengar candaan mereka. Tak satu pun dari mereka menyadari bahwa ada dua bayangan yang diam-diam membuntuti dari kejauhan.

Jaehyun hanya terkekeh melihat tingkah kedua putranya, Jaehyun sengaja membatasi beomgyu beraktivitas di luar rumahnya, bukan karena apa, jaehyun tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi ke putrinya terlebih lagi kandungan beomgyu masih terbilang lemah.

  Jika ditanya apakah sahabat Beomgyu mengetahui hal ini, tentu saja mereka tau. Bagaimana bisa tidak? Ayen dan Ryujin, yang kebetulan sedang berada di rumah keluarga Jung saat kekacauan itu terjadi, langsung menyaksikan semuanya dengan mata kepala mereka sendiri. Mereka berdua merasa terkejut sekaligus khawatir, melihat Beomgyu yang begitu kacau dan terpuruk dalam keadaan emosional yang tak terduga.

Tidak tinggal diam, mereka segera mengambil tindakan. Tanpa membuang waktu, mereka langsung menghubungi Winter pada hari itu juga, berusaha untuk memberi tahu kondisi Beomgyu dan mencari cara untuk menenangkan situasi yang semakin memburuk.

Jung BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang