Hujan begitu deras menyirami bumi di malam hari tumbuhan pun suka cita menyambut derasnya hujan tak kalah jauh dengan para hewan yang berbondong-bondong berteduh di sarangnya, begitu juga dengan beomgyu yang membungkus dirinya dengan selimut tebalnya.
Jam masih menunjuk ke angka 10 kedua mata beomgyu sudah mulai terpejam tapi beomgyu di kejutkan dengan suara ketukan keras dan terkesan tidak sabaran dari arah pintu
"Ini pasti anna, bibi kim ngetuk pintu selalu lembut, aish ngapain Anna hujan-hujan kemari sih" ucap beomgyu sambil berjalan menuju pintu
"Anna ngapain.... K-kak Jeno" ucap beomgyu terkejut melihat kaka keduanya dengan keadaan basah kuyup
" kaka ngapain disini hujan-hujan, baju kaka basah semua kan" beomgyu khawatir
Jeno tak mendengarkan ucapan beomgyu dia dengan langkah pasti masuk kerumah sepetak yang beomgyu tempati mendorong beomgyu agar kembali masuk tanpa mengunci pintu, melihat tingkah laku Jeno beomgyu mengernyitkan dahinya nampak dia sangat keheranan atas kedatangannya kakak keduanya tidak biasanya seorang Jung Jeno Sudi menginjakkan kakinya disini
Tapi sekian detik selanjutnya kebingungan beomgyu berubah ketakutan ketika Jeno dengan sengaja mencium nya tepat di bibirnya dan kedua tangannya di cengkram Kuat oleh jeno
Beomgyu menggeleng berusaha menolak perlakuan Jeno dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan diri, tapi tenaga Jeno jauh lebih besar dari beomgyu terlebih lagi kakak keduanya ini dalam keadaan mabuk beomgyu dapat mencium bau alkohol di diri Jeno.
Setelah beberapa saat Jeno menyudahi ciuman sepihaknya melepas kemeja dan kaos basah yang melekat di tubuhnya, melemparkan asal, melangkahkan kakinya ke arah beomgyu yang masih berdiri mematung guna mencerna apa yang telah terjadi, beomgyu gelagapan ketika jeno semakin mendekat ke arahnya
"Kak jen apa yang kakak lakukan, stop di situ ka"
Permintaan beomgyu tak Jeno hiraukan dia terus maju sampai beomgyu terpojok di tembok, dengan cepat Jeno mencengkram pergelangan tangan beomgyu sedangkan tangan satunya ia bawa untuk membelai pipi beomgyu
" sadar kak, ini beomgyu, kak Jeno"
Lagi-lagi Jeno hanya menganggap angin lalu suara yang keluar dari mulut beomgyu
Jeno meletakkan wajahnya di perpotongan leher beomgyu menghirup wangi beomgyu sesaat menghisap leher beomgyu dengan kuat sehingga menimbulkan bercak merah di kulit putih beomgyu.
" kak Jeno tolong berhentiiiii.., kak jen hiks " suara beomgyu sedikit meninggi berharap Jeno sadar akan perilakunya tapi kenyataan Jeno kembali menulikan kedua telinganya dan dengan cepat membanting beomgyu ke kasur dan merobek baju beomgyu.
"Kak jeno hiks.... Tolong sadar kak aahh"
Jeno abai akan isak tangis beomgyu, jeno sudah buta dan tuli karena nafsunya banyak bercak kemerahan di tubuh atas beomgyu mulai dari leher hingga dada beomgyu yang kontras dengan warna kulit putihnya, sukses membuat Jeno tersenyum bangga akan hasil kerjanya.Jeno bangkit dari atas tubuh beomgyu melepas celana yang ia kenakan melihat adanya sedikit celah beomgyu turun dari ranjangnya berjalan tergesa-gesa ke arah pintu tapi belom sempat beomgyu meraih gangang pintu Jeno menarik rambut beomgyu dengan kasar melempar beomgyu kembali kekasur.
Kemudian mengikat tangan beomgyu kencang dengan ikat pinggang nya,
Badan beomgyu bergetar ketakutan air matanya bak air hujan yang terus mengalir seperti suasana di luar kamarnya."kak enggak ka hiks... Ini salah ka jen tolong Sadar kak..." teriak beomgyu mencoba mengembalikan kesadaran Jeno
hujan lebih mendominasi sehingga suara teriakan Beomgyu tidak dapat di dengar dari luar sana dan Jeno terus melakukan aksi bejatnya tanpa peduli raungan serta isak tangis beomgyu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Beomgyu
FanfictionKamu tau apa yang aku inginkan? Sederhana saja Kebahagiaan hanya itu saja tidak lebih Demi kepentingan cerita Beberapa karakter di ubah menjadi gs uke=gs