Terhitung sudah beberapa minggu sejak kejadian di mana Jeno menyentuhnya, beomgyu sudah mulai berdamai dengan pahit hidupnya walaupun tak bisa dibohongi beomgyu masih ketakutan ketika melihat Jeno, bahkan badannya bergetar ketika Jeno berada di dekatnya seperti saat ini.
Tubuh beomgyu bergetar, kedua matanya menatap Jeno dengan was-was, jantungnya bahkan berdetak tak karuan ketika Jeno berada tepat di hadapannya.
nafas beomgyu tercekat ketika deru nafas Jeno terasa di lehernya, beomgyu menggelengkan kepala kuat katika Jeno mencengkam ke dua pergelangan tangannya meletakkan di atas kepalanya
Tanpa basa basi Jeno menempelkan bibirnya pada perpotongan leher beomgyu, menggigit kecil leher beomgyu hingga menimbulkan bercak merah keunguan yang kontras di kulit putihnya." ka-kak Jeno...." Jeno menghentikan kegilaannya menatap beomgyu sekilas dan beomgyu sadari saat ini tangan kanan Jeno yang terbebas mengeranyangi paha dalamnya, menyingkap sedikit handuk yang menutupi paha beomgyu
Beomgyu menggeleng kuat air matanya mengalir tanpa permisi, beomgyu berusaha menahan leguhannya ketika Jeno menyentuh privasinya walaupun pada akhirnya beomgyu kalah tubuhnya berkhianat padanya, ketika dia menolak perlakuan jeno, tubuhnya bereaksi lain memaksa suara laknatnya keluar dari mulutnya
"Aaahh, k-kak berhentiih akhh" beomgyu merapatkan kedua kakinya berharap Jeno menghentikan pergerakan jarinya di bagian privasinya, beomgyu susah payah menggerakkan tangannya agar terlepas dari cengkraman Jeno.
Seingat beomgyu pintu kamar sudah beomgyu kunci sebelum masuk ke kamar mandi lantas mengapa Jeno berada di kamarnya dari mana dia masuk? Ah sekarang bukan saatnya memikirkan hal ini, beomgyu pikirkan saja bagaimana caranya terlepas dari Bajingan di hadapannya ini.
"Akkhh ka stop akkkh"
Tubuhnya ambruk di pelukan Jeno dengan nafas yang terengah-engah, beomgyu rasa sendi-sendi kakinya melemas,Sedangkan Jeno menyeringai melihat beomgyu berantakan karena ulahnya, Jeno suka melihat beomgyu berantakan di bawah kuasanya hal ini menjadi kepuasan tersendiri bagi Jeno.
20menit yang lalu Jeno masuk kedalam kamar beomgyu, membuka pintu kamar beomgyu yang mungkin lupa di kunci oleh pemiliknya, merebahkan dirinya di kasur sembari menunggu beomgyu yang sedang mandi.
melihat beomgyu keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang menutupi dadanya sampai paha atasnya membuat Jeno segera bangkit melangkahkan kakinya dengan cepat ke arah beomgyu.
Sebenarnya, bukan ini yang ingin jeno lakukan awalnya dia berniat untuk menyesali perbuatannya beberapa minggu yang lalu, tapi ketika melihat beomgyu hanya mengenakan handuk badan jeno meremang, salahkan jeno yang baperan melihat beomgyu hanya menggunakan handuk.
Jeno melepas satu-satunya kain yang menutupi tubuh beomgyu, dengan sedikit kesusahan karena beomgyu yang terus menahan handuk yang dia kenakannya, tapi tenaga beomgyu tak sekuat tenaga Jeno, Jeno berhasil menarik dengan sekali hentak satu-satunya kain yang menutupi tubuh indah beomgyu.
Beomgyu berusaha lepas dari cengkraman Jeno berharap Jeno melepaskannya, namun usaha beomgyu sia-sia, Jeno mendorong kasar beomgyu ke arah kasur menjatuhkan beomgyu dengan posisi terlentang
" aahh k-kak tolong berhenti....jangan lagi hiks"
Air mata beomgyu mengalir tanpa henti, tenaga beomgyu sudah terkuras bahkan sudah tidak mampu untuk melawan, Ia merutuki dirinya sendiri yang kembali pasrah di bawah kukungan Jeno untuk kedua kalinya.
Demi Tuhan, Beomgyu sangat menyukai bulan sabit yang terbentuk dimata Jeno ketika tertawa, tapi Beomgyu bersumpah mulai saat ini Beomgyu akan membenci pemilik mata bulan sabit ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/375796875-288-k839316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Beomgyu
Fanfiction✿꙳Completed꙳✿ Kamu tau apa yang aku inginkan? Sederhana saja Kebahagiaan hanya itu saja tidak lebih Demi kepentingan cerita Beberapa karakter di ubah menjadi gs uke=gs