"Udara malam tidak baik untuk kesehatan," suara Heeseung tiba-tiba terdengar, membuat Beomgyu terperanjat kaget.Saat menolehkan kepalanya ke sumber suara yang saat ini tengah memakainkan jasnya ke pundaknya.
"Oh, Heeseung, terimakasih," ucap Beomgyu dengan suara lembut, merasa sedikit canggung. Sebenarnya, Beomgyu sudah merasakan hawa dingin yang menusuk sejak tadi, dan tubuhnya memang tidak terlalu kuat menghadapi udara malam yang begitu menusuk. Ia berulang kali mengucapkan terima kasih, sambil sedikit membungkukkan tubuhnya sebagai bentuk rasa terima kasih.
Namun, tak lama setelah jas Heeseung bertengger di pundaknya, tiba-tiba seseorang menarik jas itu dengan kasar, membuat Beomgyu terkejut.
Jeno, dengan ekspresi yang sulit dipahami, berkata dengan nada dingin, "Lain kali jangan ngobrol sama orang asing." Jeno memasangkan jasnya sendiri ke tubuh Beomgyu, seolah menegaskan sesuatu yang tak terucapkan.
"Thanks, gue balikin jas lo," ucap Jeno dengan tatapan tajam ke arah Heeseung.
Jeno kemudian menarik Beomgyu menjauh dengan sedikit kasar, seolah tak ingin membiarkan Beomgyu terlalu dekat dengan Heeseung. Beomgyu, yang bingung dan sedikit terkejut dengan perubahan sikap Jeno, hanya bisa mengucapkan terima kasih dan meminta maaf sekali lagi kepada Heeseung sebelum akhirnya Jeno benar-benar menarik Beomgyu menjauh.
Heeseung hanya bisa menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan, seakan menyimpan sesuatu yang tidak terucapkan. Begitu Beomgyu dan Jeno menghilang dari pandangannya, suasana kembali hening.
"Masuk mobil!" bentak Jeno, nada suaranya penuh amarah. Beomgyu terkejut dan langsung masuk ke dalam mobil Jeno tanpa banyak berkata.
"T-tapi kak, em... acaranya belum selesai," ucap Beomgyu terbata-bata, merasa takut dengan sikap Jeno yang tiba-tiba. Meskipun ada rasa takut, Beomgyu tidak bisa berbuat banyak, hanya menunduk dan menggigit bibirnya.
Jeno sama sekali tak memperdulikan Beomgyu, dia menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, menyusuri jalan yang mulai terasa sepi.
"Kak, nanti papa nyariin Beomgyu," suara Beomgyu terdengar lebih khawatir, berharap Jeno mendengarnya, tapi Jeno hanya menoleh sejenak. Matanya menatap Beomgyu, memperhatikan wajah cantik Beomgyu yang tetap memikat, bahkan dengan ekspresi cemas.
Entah sadar atau tidak, Jeno mendekatkan wajahnya ke arah Beomgyu, hampir membuat Beomgyu bisa merasakan deru napas Jeno. Keheningan dalam mobil tiba-tiba terasa begitu tegang.
"Tin tin!" Suara klakson mobil di belakang mereka menyadarkan Jeno, yang akhirnya tersadar bahwa lampu lalu lintas sudah berubah hijau.
"Gue udah bilang papa, kalo lo pulang sama gue," jawab Jeno, tanpa menoleh ke arah Beomgyu, mencoba mengabaikan pertanyaan Beomgyu yang sebelumnya tak dia hiraukan.
Tentu Jeno beralasan beomgyu terlalu Lelah, maka Jaehyun tidak akan melarangnya membawa Beomgyu bersamanya.
Beberapa menit kemudian Jeno mulai merasa seolah ada sesuatu yang terlupakan. Apakah dia sudah benar-benar meninggalkan Karina begitu saja? Bahkan saat ini, Karina sudah pasti sedang kelimpungan mencari Jeno yang tak kunjung datang. Beruntung, Sungchan memberitahunya kalau Jeno sudah kembali ke rumah. Tapi apa yang akan terjadi ketika Karina mengetahui Jeno meninggalkannya begitu saja?
Jeno sendiri tidak sepenuhnya tahu alasan dirinya merasa sangat marah melihat Beomgyu berdekatan dengan Heeseung. Perasaan yang tak bisa dia jelaskan membuatnya melupakan segala hal, termasuk Karina yang kini sedang kebingungan mencari dirinya. Sepertinya, malapetaka besar sedang menunggumu jung Jeno.
✿✿✿✿
Pagi terasa terlalu dini bagi Jung Jeno, Setelah malam yang melelahkan, ia terpaksa bangun lebih awal dan bersiap dengan cepat untuk menemui kekasihnya yang tengah marah. Sebelum hari dimulai di kampus, ia tahu ini adalah hal yang harus ia lakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Beomgyu
Fanfiction✿꙳Completed꙳✿ Kamu tau apa yang aku inginkan? Sederhana saja Kebahagiaan hanya itu saja tidak lebih Demi kepentingan cerita Beberapa karakter di ubah menjadi gs uke=gs