Sudah menjadi kebiasaan bagi Beomgyu untuk selalu merapikan tempat tidurnya sendiri setelah bangun tidur dan membersihkan diri, tanpa bantuan dari siapapun, termasuk maid keluarga mereka. Seperti pagi ini, Beomgyu tersenyum puas melihat kamarnya yang sudah rapi sempurna. Senyum itu mengembang di wajah cantiknya, hingga suara yang familiar tiba-tiba terdengar dari balik pintu.
"Adek, sudah selesai? Ayo turun, yang lain sudah menunggu."
Beomgyu sedikit terkejut, namun beberapa detik kemudian senyumnya kembali menghiasi wajahnya. Ia menoleh ke arah sumber suara, mendapati sosok Jaehyun, sang papa, berdiri di sana dengan ekspresi lembut.
"Sudah, Papa," jawab Beomgyu sembari melangkah mendekat.
Jaehyun dengan senang hati menggenggam tangan mungil putrinya, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan mereka. Genggaman itu tak pernah dilepas hingga mereka tiba di ruang makan yang terasa lebih berisik dari biasanya.
Kehadiran Jaehyun dan Beomgyu tentu saja langsung menarik perhatian empat orang yang sudah menunggu di meja makan. Begitu Beomgyu duduk di kursinya di sebelah Jeno dan berhadapan dengan Sungchan atmosfer di meja makan perlahan berubah. Tatapan dari ketiga kakaknya yang sulit diartikan, ditambah sorotan mata tegas dari Taeyong, bubunya, membuat Beomgyu merasa tertekan.
"Ck, manja banget. Sarapan aja nunggu dijemput," komentar Taeyong dengan nada yang membuat Beomgyu langsung menundukkan kepalanya.
"Taeyong," tegur Jaehyun lembut namun penuh penekanan.
Taeyong hanya mendecak, tampak kesal. Namun Jaehyun tak menghiraukannya. Ia tersenyum hangat ke arah putrinya, menunjukkan lesung pipinya yang khas.
"Tidak apa-apa. Aku memang ingin menjemput bungsuku. Setidaknya, orang pertama yang Adek lihat pagi ini adalah Papa," ujar Jaehyun dengan bangga.
Ucapan itu membuat Beomgyu tersenyum kecil, rasa hangat mengisi hatinya. Jika ditanya siapa yang paling ia sayangi, tentu saja jawabannya adalah Jaehyun. Bukannya Beomgyu tidak menyayangi yang lain, hanya saja rasa sayangnya pada sang papa terasa lebih besar.
Namun, suasana berbeda terlihat dari wajah empat orang lainnya di meja makan. Ekspresi mereka menunjukkan ketidaksukaan, meskipun tak ada yang berkomentar lebih jauh.
"Jadi, ini kapan mulai makannya?" suara Mark memecah keheningan.
Sudah menjadi tradisi keluarga Jung untuk menunggu titah dari kepala keluarga sebelum memulai makan. Setelah Jaehyun mempersilakan, barulah semuanya mulai menyentuh makanan di piring mereka.
Di sela-sela makan, Jeno, anak kedua, tiba-tiba berdiri dari kursinya. "Aku selesai, Bu, Pa. Jeno berangkat," katanya sambil mencium pipi Taeyong sebelum melangkah pergi.
"Kak Jen, tunggu Sungchan! Pa, Bu, Sungchan berangkat," seru Sungchan buru-buru menyusul, takut ketinggalan kakaknya.
Jeno dan Sungchan adalah mahasiswa di universitas ternama, Neo University. Jeno, 22 tahun, adalah mahasiswa yang dikenal cerdas, sementara Sungchan, dua tahun lebih muda, sering mengikuti langkah kakaknya.
Mark, si sulung, hanya menggelengkan kepala melihat kedua adiknya yang terburu-buru. Sebagai anak pertama, Mark yang kini berusia 23 tahun sudah mulai bekerja di perusahaan keluarga.
Ketika semua kembali tenang, Jaehyun menoleh ke Beomgyu. "Adek, nanti berangkat sama Kak Mark, ya. Papa harus keluar kota hari ini."
Beomgyu terkejut. "Papa nggak lama kan? Kenapa baru bilang sekarang?" tanyanya dengan suara pelan, matanya mulai berkaca-kaca.
Jaehyun langsung menggenggam tangan putrinya, menenangkan. "Papa nggak lama, sayang. Hanya seminggu. Pinky promise," ujarnya sambil mengangkat jari kelingkingnya.
Meski merasa sedikit tenang, Beomgyu tetap terlihat lesu. Namun, momen itu tak berlangsung lama ketika Mark berkomentar, "Adek, jangan terlalu manja. Papa pergi buat kerja, kok."
Beomgyu hanya menunduk mendengar ucapan itu, tak ingin membalas. Dalam hati, ia berdoa pelan. "Tuhan, tolong jaga aku untuk satu minggu ke depan. Aku mohon."
✿✿✿✿
![](https://img.wattpad.com/cover/375796875-288-k839316.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Beomgyu
Fanfiction✿꙳Completed꙳✿ Kamu tau apa yang aku inginkan? Sederhana saja Kebahagiaan hanya itu saja tidak lebih Demi kepentingan cerita Beberapa karakter di ubah menjadi gs uke=gs