Mingyu masih terengah, nafasnya masih memburu, dan ia terus meringis ketika Myungho menekan luka di sudut bibirnya yang masih basah, berbalut darah segar itu dengan kapas yang dibumbuhi betadine.
"Aw.. Pelan-pelan bisa gak sih.. Sakit nih", protes Mingyu karena Myungho menekan lukanya cukup kencang.
"Lagian lo ngapain sih malah nyamperin Kak Nunu terus tiba-tiba nonjok dia?, Didepan temen-temennya lagi.. udah gak waras lo?, Mau nyari mati?!", protes Myungho yang tengah kesal pada sahabatnya itu, tapi ia harus mengobati luka Mingyu, akhirnya ia menahan rasa kesalnya itu dan mengobati Mingyu dengan hati-hati.
Mingyu tidak menjawab dan malah menatap sahabatnya itu.
"Gue kan udah bilang, gak usah ikut campur masalah gue sama Kak Nunu!, gue sama dia udah selesai Gyu.. Gue udah gak mau lagi berurusan sama dia, apalagi ngeliat muka dia. Gue udah males! Ehh lo malah bikin keributan sama dia.. Untung tadi Bonon liat lo, terus langsung ngasih tau gue.. Kalau engga gimana coba? Lo mau mati digebukin Kak Nunu sama temen-temennya hah?!", sambung Myungho.
Mingyu lagi-lagi diam, ia malah menunduk, memperlihatkan raut kecewanya atas perkataan Myungho padanya.
"Gue tau lo jago berantem, lo juga suka gym, otot lo juga gede, tapi disitu Kak Nunu gak sendiri, ada temen-temennya Kak Nunu juga Gyu, sedangkan lo ujug-ujug datengin dia terus nonjok dia sendirian, lo dateng sendiri Gyu! Jelas lo bakal kalah.. mereka gak bakal diem aja liat temennya tiba-tiba ditonjok sama lo.., Jangan sok-sok-an deh please, jadinya gini kan.. Nih liat luka luka lo".
"Lo masih manggil dia dengan panggilan sayang lo itu?", tanya Mingyu tiba-tiba.
Myungho terkejut mendengar pertanyaan tiba-tiba Mingyu. Matanya membulat, dan tidak bisa menjawab. Ia sendiri tidak sadar kalau ia masih memanggil Shownu dengan panggilan sayang yang dibuatnya sendiri untuk memanggil Shownu saat Shownu masih menjadi kekasihnya.
"Lo.. Masih sayang sama dia?", tanya Mingyu lagi.
Kali ini Myungho bisa dengan tegas menjawab, "Engga! Udah abis rasa sayang gue! Dibilangin gue udah males.. Gue muak, gue benci, gue gak mau liat dia lagi".
Mingyu lantas tersenyum dalam diamnya, ada rasa lega mendengar jawaban dari Myungho itu.
"Gue cuma pengen dia juga ngerasain sakit, malu, nyesel.. Udah khianatin orang selucu elo..", balas Mingyu.
Myungho tertegun. Lagi-lagi ia terkejut setelah mendengar penuturan yang sebenarnya dari Mingyu.
"Dia pantes dapet bogem dari gue, malah gue pengen mukulin mukanya sampe gak bisa dikenalin.. Biar lo lama-lama lupa sama tampang dia", sambung Mingyu.
Kini Myungho yang tersenyum, ia tahu sahabatnya ini sedang menjadi garda terdepan untuk melindunginya, menjaganya, dan menjadi penghibur dikala sakit nya.
"Makasih Gyu..", ucap Myungho singkat.
Ucapan itu memang singkat, tapi Mingyu tahu betapa tulusnya kata-kata itu. Orang yang kini berada di sebelahnya, yang kini sedang menatap nya juga, memang tidak cukup pandai untuk mengungkapkan isi hatinya dengan kata-kata, tapi setelah bersama dan mengenalnya selama lebih dari 3 tahun, membuat Mingyu menjadi mengerti dan mengenal bagaimana Myungho sebenarnya, bahkan mungkin ia lebih mengenal Myungho dibanding Shownu, mantan pacarnya.
Mingyu mengusak rambut mullet Myungho, "Gue mau lebih ah, bukan cuma sekedar kata-kata makasih".
Entah datang keberanian dari mana, Mingyu ingin mulai menebar benih perasaan nya sendiri pada Myungho.
"Maksud?", tanya Myungho yang tidak mengerti dengan perkataan Mingyu.
"Abis kelas, temenin gue beli sesuatu", balas Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙾𝚗𝚎𝚜𝚑𝚘𝚘𝚝 𝚐𝚢𝚞𝚑𝚊𝚘
FanfictionKumpulan oneshoot gyuhao - Slice of gyuhao relationship au - Canon au - Request au - Married life au - Mpreg Hao au
