Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆
Wisa sedang duduk di kursi kantin, menikmati semangkok bakso yang kuahnya masih mengepul ke udara, ketika sahabatnya, Mikha, datang menghampirinya dari arah belakang, lalu merangkul pundak Wisa dengan semangat.
Tindakan Mikha itu membuat Wisa terkejut, hingga membuatnya tersedak saat menelan satu bulatan bakso berukuran kecil yang baru ia masukan ke dalam mulutnya.
Untungnya bulatan bakso itu langsung meluncur melewati kerongkongannya, walau bakso itu masih terasa mengganjal di dadanya.
Wisa segera mengambil air minum botol yang sudah dibelinya sekalian bersama baksonya tadi.
Wisa meminum air nya dengan terburu, agar bakso yang ditelannya dengan terpaksa itu segera masuk ke dalam rongga lambungnya. Ia menghela nafas lega, ketika dadanya sudah terasa plong.
Wisa segera mengalihkan pandangannya ke arah Mikha. Dengan tatapan tajamnya, Wisa melihat sahabatnya itu yang ternyata sedang menertawai nya yang kemalangan karena tersedak bakso miliknya.
Tangan Wisa terulur ke atas, lalu dengan secepat kilat memukul kepala Mikha dengan cukup keras.
Plakkk.
Pukulan itu berhasil membuat kepala Mika terdorong ke samping, saking kencangnya hingga membuat rambut panjang Mikha yang tidak dikuncir nya ikut terhempas.
"Karma tuh, gangguin orang makan sama ngetawain orang kesusahan!", seru Wisa, sambil mengalihkan lagi fokus nya pada bakso nya.
Mikha meringis, sambil mengusap-usap kepalanya yang terkena pukulan tangan Wisa.
"Sakit bego!", keluh Mikha.
Wisa mendengus, memasang ekspresi kesal sembari melirik Mikha dari sudut matanya.
"Lagian lo banyak tingkah banget sih", protes Wisa, yang menyendok kembali baksonya ke dalam mulutnya.
Mikha menurunkan tangannya sambil memanyunkan bibirnya setelah mendengar protesan Wisa.